Apakah aku bisa melewati ini?

354 20 5
                                    

"Jodha!!!" teriak jalal. Jodha segera masuk ke mobil lagi dan pergi

Mobil OK-CAR pergi, jalal panik mengejar mobil yang terus melaju itu tapi mobilnya terus melaju

Jalal mengusap wajahnya kasar, bagaimana ini bisa terjadi?

Jalal kembali ke halaman rumah, masih ada salima dan novri. Jalal membantu mereka untuk pulang, karena kaki novri lecet akibat jatuh dari sepeda

Setelah membantu mereka, jalal mencoba menelfon jodha berulang kali tapi tidak ada jawaban

•••

Dimobil
#jodhapov
Apa yang aku rasakan benar, kamu selingkuh kak. Perjuangan kita selama ini, tak terbekas di hatimu. Apa aku bisa melewati semua ini?
#jodhapovend

Jodha menangis tersedu² di dalam mobil, supir OK-CAR hanya bisa terdiam setelah tadi menanyakan pesanan OK-CAR nya

Di rumah ruqaya

Tok tok tok, seorang perempuan mengetuk pintu rumah ruqaya

Ruqaya membuka pintu dan kaget bahwa yang mengetuk pintu adalah, jodha

Jodha datang ke rumah ruqaya dengan mata sembab, ruqaya khawatir dan menyuruh masuk, dan duduk

"Jodha, apa yang terjadi?" tanya ruqaya. "Jalal..." tiba² terdengar suara ketukan pintu

Tok tok tok
"Assalamualaikum" terdengar suara lelaki, ruqaya membuka pintu dan ternyata yang datang adalah jalal

Jalal tahu jodha akan pergi ke rumah salah satu temannya, ruqaya atau moti

Jalal langsung melihat jodha, "jodha..." jodha menengok dia kaget karna yang datang adalah jalal

Ruqaya tak mengerti apa yang terjadi antara 2 temannya ini, "mungkin kalian butuh waktu untuk bicara berdua, aku ke belakang dulu ambil minum. Jalal duduk dulu"

Jalal mengangguk dan duduk di sebelah jodha, jodha agak bergeser

"Jodha, aku bakal jelasin semua yang terjadi antara aku dan salima" jalal mulai obrolan

"Aku sama salima cuma teman, apalagi dia...". " mantanmu" kata² jalal terpotong oleh jodha

"Ya dia adalah mantanku, tapi kita sudah memutuskan untuk hidup sendiri². Tadi, novri jatuh dari sepeda itu karena aku. Aku mencoba menolong, dan salima juga menolong. Tiba² aja tangan kita berbarengan, itu aja" jalal menjelaskan panjang lebar

Jodha menengok ke jalal, "semua itu bener?" tanya jodha memastikan

"Ya, sejak kapan aku bohong? Hem. Aku selalu jujur padamu jo. Dan ayo kita pulang, mama bakalan curiga kalau kita ada apa²" ajak jalal

"Yaudah, aku percaya sama kak jalal" jodha mengalah setelah mendengar kata mama, dia tidak bisa bayangkan jika mama akan sakit hati

"Baiklah, ayo kita pulang" ajak jajal lagi, jodha hanya mengangguk

"Tapi kalau mama nanyain aku dari mana gimana?" jodha khawatir

"Kamu bilang aja ke mama,  kalau kamu ada tugas penting. Ah lama jadi istriku nggak pinter² juga" jalal tertawa sebagai bercandaan

Jodha memukul bahu jalal pelan dan ikut tertawa. "Yaudah pamitan yuk" ajak jalal lagi (dari tadi ngajak mulu, kaga dilakuin juga)

Jodha berdiri, dan ruqaya lun datang. "Eh kalian mau kemana?" tanya ruqaya pura² tak tahu kalau mereka akan pulang

"Kami akan pulang, terimakasih ruqaya udah ijinin istriku ini main kemari" jalal berterima kasih

"Sama², dia kan sahabatku" respon ruqaya. "Baiklah, aku dan jodha akan pulang. Katakan pada suamimu juga. dan pada keponakan kami, rohit. Sampai jumpa, assalamualaikum" pamit jalal

"Waalaikumsalam" jawab ruqaya

Jalal dan jodha pulang, dan ya sampai rumah seperti dugaan jodha. Mama bertanya

Dan jodha menjawab apa yang jalal sampaikan tadi di rumah ruqaya

•••

Keesokan harinya, pada siang hari mereka sekeluarga pergi ke bandara untuk mengantar pak humayun berangkat ke india

Mama menangis, dan jodha menenangkannya. Jodha tak tega melihat mama menangis seperti itu

Setelah pulang, mereka istirahat. Beberapa jam bu hamida pergi ke toko, sebenarnya dari pagi sudah dibuka tapi hanya dijaga oleh kang yujeng. Namanya sih ujang, biar keren aja katanya

Di toko

Seseorang datang ke toko, logatnya sih medan² gitu. "Permisi, saya ingin bertanya. Didekat sini, ada kontrakan yang kosong tidak ya?" tanya seorang dari medan tersebut

"Ada disekitar sini, omong² anda baru disini?" tanya bu hamida

"Ya bu, saya disini baru. Nama saya tigor, anak asli medan" jawab orang medan itu yang diketahui namanya adalah tigor

"Akang teh cari kontrakan? Sok saya tunjukin. Iye mah, akang lurus trus akang belok kiri nah kanan jalan teh ada tulisan 'menerima kontrakan' nah itu teh kontrakannya" jelas kang yujeng

"Terimakasih, kau menunjukan jalan untukku" tigor berterimakasih, menepuk bahu yujeng dengan kuat sehingga yujeng agak batuk. "baik bu, saya pergi dulu. Permisi" pamit tigor

Bu hamida tersenyum, tigorpun pergi. Tigor pergi ke kontrakan tersebut

Kebetulan kontrakan itu dekat rumah jalal dan salima. Tiba² tigor melihat seorang wanita cantik, tak lain adalah salima

Tigor jatuh cinta pada salima. Dia mengingat² sepertinya dia pernah tahu salima

"Dia kan istrinya bhairam, bhairam sudah meninggal sejak lama" batin tigor

"Aku bisa mendekati salima" tigor senyum² sendiri. "Salima!" panggil tigor pada salima

Salima menengok ke tigor, salima lupa dengan tigor. Tigor pun menghapiri salima yang berada di depan rumah, "masih ingatkah kau dengan aku?" tanya tigor

"Siapa ya?" salima bingung. "Tigor, temen bhairam" jelas tigor

"Oh, ada apa ya?" tanya salima. "Jadi kau sekarang disini ma? Tak disangka ya, aku akan mengontrak disana" jelas tigor

"Oh, omong² bang tigor ada acara apa kok pindah disini?" tanya salima

"Aku ada urusan kerja, jadi aku harus pindahlah. Eh nggak tahunya kita bertemu" jawab tigor dengan senyum² gaje

"Mama...." panggil novri dari dalam. "Iya sayang" jawab salima

'Ini kesempatan aku untuk bisa dekat dengan anak salima nih' batin tigor dengan senyum² sendiri (orang rada kali, hahaha)

Novri menghampiri salima, "mama, aku pengen robot²an yang kaya sofyan ma" novri merengek meminta robot²an

'Aku kan lagi nggak punya uang, aku lagi berusaha cari kerja. Mana bisa beliin novri robot' batin salima

"Novri, besok mama beliin ya. Kalau sekarang nggak bisa" salima menolak dengan halus

"Eh, tak usah lah besok. Salima, biar abang yang belikan. Ayo novri, om belikan yok" tigor mengajak novri

"Nggak usah lah bang tigor. Ngrepotin" salima agak nggak enak

"Halah, tidak apa² salima. Ayo novri!" tigor pun akhirnya mengajak novri jalan² dan membelikannya robot

Penantian Yang TerbayarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang