Hmm hmm berhubung saya jarang banget nemuin ff utaite yang ada sutopuri di dalamnya..
Di sini ada yang tahu sutopuri kan? Strawberry Princes? Masa gak ada, ada lah, ya kan? Eh ada.. kan..? ( ;w; )
NAH!
Dengan anggota-anggota geblek bin sengkleknya, ini dia ff untuk mereka
---
"Colochan~" ujar Root girang sambil berjongkok di depan kandang kambing.
"Gua di sini," sahut Colon yang mendengar namanya dipanggil-panggil.
"Ih apaan sih, orang si Root manggil Colon," balas Satomi yang tengah memberi makan domba dengan es krim rasa rumput.
"WOI GUA COLON!" Teriak Colon sewot, suaranya yang rada-rada serek dan berisik itu sampai membuat Riinu yang sedang bergaul dengan anjing-anjing milik penjaga peternakan tutup telinga.
Satomi memandang Riinu datar dari kejauhan, sedih ga? Ya enggak, orang akhirnya si Riinu memiliki teman yang satu spesies dengannya.
Emang anjing nih si Riinu.
"Colochan, tumben nggak ngegas," Nanamori tiba-tiba dateng menghampiri Root yang sedang mengobrol dengan kambing tadi.
"Iya nih, Colochan malah ngemilin rumput, ahahaha," Root tersenyum bahagia dengan wajah imutnya yang gak nahan.
Sedangkan kambing yang mereka amati dengan penuh kasih sayang tadi masih aja ngemilin rumput dengan bibir yang maju-maju dan gigi tonggos, wajah yang seakan mengatakan "manusia-manusia goblok".
Dasar kambing.
"Colon, awas loh nanti sakit perut, rumput kok dicemilin," timpal Jel yang sedang memfoto-foto kambing-kambing yang menurutnya 'eksotis'.
"JAHAT KALIAN SEMUA SUMPAH!"
---
"Root, ada makanan kagak?" tanya Satomi letoy sambil elus-elus tenggorokan.
"Ada nih, rumput," Root tersenyum girang sambil menunjuk rerumputan, Satomi hanya bisa tersenyum pilu.
"GYAAAAAAA MINGGIIIR!!!" Sebuah teriakan bernada tinggi terdengar, Root dan Satomi spontan menoleh, dan ketika mereka menyadari, Riinu tengah dikejar-kejar anjing.
"BUSET LU NGAPAIN!?" Teriak Satomi yang panik melihat anjing penjaga besar bermuka sangar itu mengejar Riinu dengan sangat nafsu.
Namun Root dengan cepat menggapai tangan Satomi dan menariknya untuk lari dari kejaran anjing tadi.
Mereka bersembunyi di kandang kambing, ya bau, apalagi daritadi si Root yang tampaknya disukai oleh kambing mendapati dirinya ditempeli lekat oleh beberapa kambing, ya sungguh bau.
Satomi pun hanya bisa tutup hidung, lebih baik daripada dikejar-kejar anjing tadi, lagian gimana dah si Riinu bisa dikejar-kejar kawannya sendiri? Heran.
"Root, udah pergi belum anjingnya?" Tanya Satomi. Root masih mengamati keadaan di luar kandang kambing, tampaknya Riinu masih berputar-putar karena anjing yang tak kunjung lelah mengejarnya.
Root dengan jiwa kesetiaan kawannya pun melepas tangan Satomi dan dengan cepat keluar berlari dari kandang kambing.
"AH, ROOT--!!!"
Ia berlari ke arah Riinu dan melompati anjing-aning tadi lalu menggenggam tangan Riinu.
"Riinu!"
"Root!"
Mereka pun berlari bersama, namun karena langkah kaki yang tak seirama, malang, mereka terjatuh hingga bergelinding di rerumputan.
Riinu memegangi perutnya yang terasa mual karena diputar, dijilat, dicelup-- bergelinding ria.
Sedangkan Root meratapi nasib jari kelingking kakinya yang kepentok kaki kambing.
Sedangkan anjing tadi masih mengejar mereka.
Saat mereka sudah hampir pasrah dengan posisi mengenaskan, Nanamori pun datang.
Tidak, ia hanya kebetulan lewat dan karena timing yang sangat tiba-tiba, ia terseruduk oleh anjing tadi.
Nanamori pun tumbang, bergabung dengan Root dan Riinu meratapi luka yang mereka dapat karena berbagai alasan yang berbeda-beda namun tetap mengenaskan.
Sedangkan anjing tadi ikutan tumbang, apakah kekuatan perut Nanamori sangat kuat hingga membuat anjing itu jatuh tak berdaya? Hanya Tuhan dan Nanamori yang tahu.
"Root! Rii-- HUWAA!!" Satomi menghampiri temannya dengan napas terengah-engah dan mendapati mereka tengah berguling kesakitan.
Namun ia cukup lega karena mereka tidak digigit anjing, walau sepertinya luka yang sekarang juga gak kalah parah.
"SATOMI-CHAN!!! AWAS!" Teriak Colon dari kejauhan.
Tak sempat Satomi menghindar, apalagi menoleh, kepalanya pun tertimpuk oleh piringan frisbee.
Lalu Satomi pun tumbang, bergabung dengan Root, Riinu, Nanamori.
"Waduh, telat.. sorry yah," ujar Colon.
"Lu ngapain main frisbee ama kambing, mbing," Jel pun tiba-tiba datang sambil memakan stik kambing yang ia beli di restoran cepat saji.
"Hehe, abisnya anjingnya galak," ujar Colon lagi, sedangkan kambing yang ia ajak main daritadi bahkan sama sekali tidak tertarik untuk menangkap piringan frisbee yang harusnya ia tangkap.
Malah seperti Colon yang dipermainkan oleh si kambing karena dia yang menangkap piringan frisbee tersebut, alih-alih si kambing yang harusnya bermain.
Tidak disangka, si kambing tadi menyadari aroma dari stik kambing yang Jel makan, ia pun tanpa mbak mbek langsung menyeruduk Jel hingga ia tumbang.
"JEL!!!" Teriak Colon menahan tawa. Ia menutup mulutnya agar tidak mengakak ria melihat kondisi Jel saat ini.
Namun semua itu tidak ada hasilnya, ia berakhir tertawa terbahak-bahak hingga lemas dan tak tahu lagi cara untuk kembali bangkit.
Para pangeran stroberi itu pun tergeletak di hamparan rerumputan hingga petang menjemput.
Dengan sebagian meringis kesakitan, sebagian lemas karena terlalu banyak tertawa, sebagian pula mual-mual tak tertahankan.
Di saat seperti itu, sang penjaga peternakan membawakan mereka kotak p3k dan obat a#ti?m* anti mual.
Benar-benar hari yang melelahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOCAH NGAPA YA [Utaite Edition]
HumorSeneng kan anda semua sanak keluarga mulai dari dedeq, swami ampe daddy dinistain? Ngaku aja deh.