[Drabble Mission] Into Your World
-
"Apakah kau pernah mendengar cerita tentang malaikat yang berkorban demi seorang gadis?" Kau menatapnya dalam, entah mengapa suaranya terdengar sangat berbeda dari biasanya. Ia pun menghentikan langkahnya kemudian mengalihkan pandangan ke arah Sungai Han. Wajahnya terlihat lebih sendu.
Perlahan kau pun menghentikan langkahmu, berdiri di sampingnya sebelum membuka suara. " Iya, aku sering menjumpai cerita itu di film dan komik."
Ia pun mendengus geli. Ada senyum yang tertahan pada wajahnya, sebelum melanjutkan langkahnya, ia menatapmu. "Kalau begitu, aku tidak akan menceritakannya."
"Hah!" Kau mengerucutkan bibir kesal. "Wae?" Rajukmu.
"Karena kau sudah tahu bagaimana akhir ceritanya." Jawabnya santai.
"Tapi...tapi.... Ayolah ceritakan. " Kau menyusul langkahnya. "Anggap saja aku belum pernah tahu cerita itu." Ia tertawa melihatmu merengek seperti itu, tapi kau tidak peduli, karena alasanmu datang kemari adalah menunggunya untuk mendengar cerita yang ia bawa seperti biasanya.
Awalnya cukup panjang, hingga kau sangat ketagihan mendengar ceritanya. Selalu ada cerita yang ia bagi denganmu. Cerita yang ia bawa mampu membuatmu merasa sadar. Ternyata di luar sana ada saja orang-orang yang memiliki beban hidup lebih berat darimu. Selain itu dia adalah pendengar yang baik. Ia mau mendengarkan keluh kesah yang sulit kau ceritakan pada orang terdekatmu. Dia bukan orang asing lagi bagimu. Kau sudah mengenalnya tiga tahun ini. Kau nyaman sekali berada di sampingnya. Ia seperti melindungimu. Bahkan kau tidak sadar jika kau mulai memiliki perasaan lebih padanya. " Ayolah...."
Ia menatapmu beberapa detik, "Baiklah. Kita duduk di sebelah sana. " Ia menunjuk bangku yang menghadap ke arah Sungai Han. Kemudian ia menggenggam tanganmu, tanpa sadar pipimu mulai memanas. Kau tak sanggup memungkiri bahwa tangannya terasa hangat dan nyaman. Kau menundukkan kepalamu, menyembunyikan rona merah di pipimu. Kau pun mengikuti langkahnya menuju bangku itu.
Sungai Han sore ini terasa sedikit lebih tenang. Belum banyak orang yang datang, kau pun duduk di sampingnya. Ada desiran aneh di dalam dadamu. Kau menunggu dirinya untuk bercerita. " Panggil saja, dia Malaikat Bodoh." Dia memulai. Kau pun berusaha untuk menatapnya sementara ia mendengus geli melihatmu. Perlahan ia menyelipkan rambut ke telingamu. " Begini lebih baik." Kau mengernyapkan mata dua kali lebih cepat. Takut, ia melihat rona merah di pipimu. Namun kau salah, " Malaikat Bodoh itu sangat mencintai gadis itu. " Ternyata, ia tak menyinggung hal itu.
Syukurlah. Kau berusaha menguasai dirimu. " Mengapa dipanggil bodoh? Apa karena terlalu mencintai gadis itu?"
"Iya. Bodoh karena terlalu mencintai gadis itu. Sejatinya dia diciptakan untuk mematuhi perintah Tuhan bukan melanggarnya."
Ia pun menyandarkan punggungnya, senyum samar nampak di wajahnya. "Berawal dari menjalani perintah Tuhan. Malaikat Bodoh itu sedang mengerjakan tugas di bumi, saat itu ia sedang menyamar menjadi seekor burung merpati. Namun tugasnya harus terhenti, karena saat itu sayapnya tidak sengaja tertembak oleh pemburu. Malaikat itu pun ditolong oleh seorang gadis kecil." Kau mengernyit merasa ada yang aneh dengan cerita kali ini.
YOU ARE READING
Everything About WFY Project
RomanceWe don't talk anymore, we don't talk anymore We don't talk anymore, like we used to do We don't love anymore What was all of it for? Oh, we don't talk anymore, like we used to do Kumpulan cerita untuk WFY.ID. Dan cerita ini terbuka untuk siapa saja...