3

27 3 6
                                    

"Minggir ih deepa, aku mau cuci tangan keluar bentaran!" Rengek Adila.
"W kayaknya bisa nebak anti mau ngapain deh". Selidik deeva.
"Apaan dah,orang tangan aku lengket nih keringetan". Paksa Adila.
"Kalo gitu nanti aja beberapa menit lagi istirahat juga". Sahut adeeva dengan mata penuh selidik.
"Nggak nyaman tau!!" Geram Adila.
"Ini bukan,karena anti  mau lihatin Kak Bintang kan?!" Tanya Adeeva.
"E-eng-enggak". Tolak Adila.
"Hmmm.. w udah  tau gelagatnya lu dah". Santai Adeeva. Ia lalu berdiri membiarkan Adila berlari dengan senangnya. Bisa dibilang kaya anak TK. Namun, karena Adila nggak juga muncul, Adeeva pun keluar dari kelas.
"Novel lu yang spiritual w pinjem yakk". Tanya Adeeva.
"Ye lah.. pinjem aja ada di laci meja tuh". Jawab Adila sambil melakukan dedikasinya membersihkan wastafel luar kelas.
"Eeh tuh kan Kak Bintang," seru adeeva dengan menunjuk nunjuk kelas Kak Bintang.
"Ha... mana mana?" Sahut Adila celingukan.
"Hahahahha nggak ada tuh,unch unch kangen ya.. kayaknya Kak Bintang lagi serius belajar tuh.. nggak kayak Adila nongol didepan kelas truss". Ejek Adeeva sambil menjulurkan lidahnya pada Adila.
"Sini lu deep, gua beri pukulan maut Mimi Peri tau rasa lo" seru Adila sambil berlari mengejar Adeeva.
"Udah udah capek w", Adeeva dengan napas terengah engah
"Eleh, lu mah gitu.. rasain pukulan maut Mimi Peri". Adila sambil memukul mukul bahu Adeeva dengan gaya Mimi Peri yang manja dan nggak banget. Adeeva hanya bisa tertawa melihat sahabat temuannya ini 😅. (Maap maap). Tak disangka mereka sedang berada di depan ruang Osis,sampai terdengar suara sepatu seseorang mendekat ke arah mereka. Sambil tertawa ria dengan senyum mengembang, ekor mata Adeeva dan kepalanya pun menoleh ke sebelah. Dia menemukan sosok dengan mata teduh itu. Manik mata mereka bertemu untuk beberapa detik,hingga Adeeva memutusnya.
Gadhal bashar adeeva!
Ia lalu mengajak Adila melenggang kembali ke kelasnya.
Diujung koridor,seseorang mengepalkan tangannya kuat kuat karena melihat pemandangan tadi dengan sorot mata penuh amarah.

****
"Lu yakin,gak mau bareng gua aja ni dil",tanya adeeva.
"Nggak,gua mau naik angkot aja".
Adila(dalam mode tegas).
"Kemarin kan,ketemu sama Kak Bintang. Siapa tau ketemu lagi iya kan dil?". Selidik Dira.
"A-apaan dah nggak lah". Sangkal Adila.
"Ada apaan ni kok gua ketinggalan cerita ni".Adila penasaran.
"Itu lho kemarin,mmmm". Dira ingin menjelaakan namun mulutnya dibekap oleh Adila.
"Udah lepasin napa si dil" adeeva mencoba menahan tawanya.
"Gini lho,kemarin kan gue sama si dilol ini nungguin angkot. Kemarin ada Kak Bintang pulangnya sore sama si kak Ilham sama kak Faris,tapi beda arah kak Ilham ke arah sana. Sambil menunjuk arah pulang adeeva.
"Lha dalah.. kok gue bayangin lu nungguin disini trus ada kak Bintang trus trus lu di tantain trus diajak pulang bareng". Hihihihi  sahut Adiba.
"Iya tuh.. ". Dira setuju.
Sementara,Adila salting - salting mimi peri.
"Aku jijik". Sahutku diiringi tawa ketiga sohib kampret nya.
"Btw,si Orlin sama Nayya mana ni? " tanya Adeeva menyadari kedua sahabatnya tak ada.
"Udah rindu ama kasur kalo mereka mah,cabut langsung balik ke rumah " sahut Adiba.
"Ooh, ya udah ya.. gue pulang dulu.. silahkan menunggu kak Bintang datang.. tatatititutu". Pamit Adeeva.
"Adeeepaa!!" Teriak Adila.

****
Parkiran sekolah
Adeeva berjalan santai menuju motornya. Namun,segera ia berlari begitu tahu siapa yang ada di parkiran juga. Kesel gue . Setelah berada di dekat motornya ia langsung mengendarainya.
"Gua pulang dulu, ya.. " pamit Adeeva saat di depan sekolah melihat Adila,Adiba dan Dira.
"Awas lu mah..  gua salamin kak Agam baru tahu rasa lo " teriak Adila.
Namun,disana ada sosok yang di katakan Adila. Menolehkan kepala dengan muka polos.
Adeeva yang motornya masih melaju perlahan sontak melotot pada Adila yang membekap mulutnya dengan kedua tangannya lantas nyengir quda.

"Assalamu'alaikum bun"
"Waalaikumsalam,udah makan belom deep?"
"Belum bun, kan nggak dibawain bunda bekal"
"Kan uang jajannya nambah,nggak kamu buat beli makan?"
"Nggak bun,hehehe males antrinya panjanggg" Adeeva nyengir quda.
"Ya udah. Sana mandi.. biar bunda masakin "
"Siap Komandan" adeeva ngacir ke kamar.

"Aneh!"  kata itu yang pertama kali Adeeva dengar saat berada di depan pintu. Ternyata di seberang kamarnya ada makhluk menyebalkan. Siapa lagi kalo bukan kakaknya.
"Aneh bilang aneh" Adeeva menjulurkan lidahnya.
"kunci motor mana?" Tanya Andrian.
"Mana ya, lupa aku" Adeeva kebingungan.
"Lupa lo akut banget ya dek" gemas Andrian."itu yang lu pake gelangan apaan emang?" Andrian menyambar kunci di pergelangan tangan adeeva,tak lupa menjitak kepala adiknya yang memiliki penyakit lupa yang memasuki stadium 3.
"Sakit tauk" omel Adeeva. Sontak langsung ngacir masuk kamar. Setelah aktivitas bersih bersih selesai. Adeeva menyambar smartphone nya yang ada di atas kasur, membuka aplikasi chat room nya. Ia membuka grup chat kelasnya.











Hai! Maaf sekali ya.. update lama.. dan juga sedikit author sedang sibuk(hehehe cih sok sibuk).
Jangan lupa vomment ya kritik dan saran anda sangat berguna bagi yang membutuhkan seperti saya.

Salam,
Author sok sibuk 😕

AdeevaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang