3

556 64 1
                                    

"Pergi." lanjutnya.

"Tapi tadi kata papa kita harus menung..." Ucapan Yoona terputus.

"Per. Gi." ucap Sehun lagi, tapi kali ini penuh penekanan

Yoona pun segera pergi dan tidur di lantai dengan alas karpet apa adanya tanpa bantal dan selimut.
Sehun.. bahkan kau pria dan tidur diatas kasur empuk itu, setidaknya bisakah kau memberinya selimut untuk gadis yang sedang berbaring di lantai?

Kegelisahan Yoona terdengar oleh Sehun. Ya, dia kedinginan, apa kau tidak menyadarinya?

Seketika sehun yang sedang menutup matanya iba. Tapi rasa ibanya berlalu saat membuka mata melihat semuanya tetap gelap. Ia kembali mengingat bahwa ia buta karena Yoona.

"Bisakah kau diam? Aku tidak bisa tidur.." kata Sehun.

"Ah, maafkan aku, aku tidak akan berisik lagi, selamat istirahat," sahut Yoona. Ia berusaha untuk tidak menimbulkan suara keras yang menganggu.

Mereka pun akhirnya pergi mengunjungi alam mimpinya masing-masing. Dengan perasaan yang sama, yaitu perasaan bersalah.

🍄🍄🍄

Satu malam berlalu. Siang hari menunggu kapan malam tiba. Kasur yang dipesan mama Sehun untuk Yoona kemarin sudah sampai, sehingga ia tidak perlu menahan dingin di lantai lagi.


"Sehun apa kau butuh sesuatu?" tanya Yoona agak takut. Entah sudah ke berapa kalinya ia menanyakan itu hari ini. Lama-lama membuat Sehun jenuh dan muak. Sebenarnya bukan tanpa alasan Yoona bertanya, Sehun memang terlihat seperti orang kesulitan yang butuh bantuan. Namun ego dan gengsinya lah yang membuat ia kerap menolak bantuan Yoona.

"Aku hanya butuh kau pergi dan enyah dari hidupku, bisakah?" kata Sehun sambil tersenyum sarkas. Ia ingin melihat ekspresi Yoona saat mendengar ucapannya. Rasanya ia memiliki kesenangan tersendiri saat menyakiti Yoona, ia ingin melampiaskan kebencian dan kekesalannya, namun hatinya tak kunjung puas. Beban hatinya malah kian bertambah dengan perasaan bersalah. 

Yoona hanya mampu tersenyum masam. Ia tidak tahu harus berbicara apa, satu sisi ia merasa sedih atas perilaku Sehun kepadanya, tapi disisi lain ia merasa bersalah lagi perihal kebutaan Sehun. Ia juga ingin enyah jika itu yang ingin Sehun inginkan. Ia juga ingin pergi jika hal tersebut memang dapat membuat Sehun senang. Namun bolehkah ia egois untuk yang sekali ini saja? Ia ingin hidup bersama Sehun —pujaan hatinya. Ia ingin menebus kesalahannya dengan menjaga Sehun selamanya.

"Maaf Sehun, aku hanya melihat kau sepertinya butuh bantuan, jadi—"

"DIAM!!" ucapan Yoona terpotong oleh Sehun.

"APA HAH?! KAU MAU MENGUCAPKAN MAAF? APA MAAF MU BISA MENGEMBALIKAN PENGLIHATANKU? BISAA?!" Sehun menarik napas sambil mengusak rambutnya kasar.

"BISAKAH KAU PERGI DARI HIDUPKU?! KENAPA KAU DATANG KE KEHIDUPANKU? KAU TAHU, KAU HANYA MEMBAWA SIAL DALAM HIDUPKU? KAU TAHU?? SIAL, SIAL, SIAL, DAN SIAAAALLLLLL!!!, DAN KAU KE...."

"TIDAK BISAKAH KAU MENGANGGAPKU SEBAGAI SEORANG MANUSIA YANG JUGA MEMPUNYAI HATI DAN PERASAAN, HAH?! AKU TIDAK BISA MENINGGALKANMU DAN TAKKAN PERNAH, KARENA APA? KARENA AKU MENCINTAI MU SEHUN!"

To be continued..

PAINFUL LOVE (IYA X OSH) ✅[COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang