Dua

126 12 1
                                    

Bel istirahat sudah berbunyi, hampir semua siswa dan siswi dikelas Raisa sudah pergi keluar dari kelas. Namun berbeda dengan Raisa yang memilih untuk diam dikelas.

"Hey,seneng ya kita ternyata satu kelas"

Raisa mendongak saat mendengar seseorang berbicara padanya, dia menggeram saat melihat wajah yang sama dengan siswa berjaket tadi. "Lo,ada apa lagi sih?"

"Gue bisa puas-puasin ngebully lo"

Raisa melempar buku miliknya ketubuh siswa tersebut, "Berisik lo! Lebih baik lo keluar"

Siswa itu tertawa, "sayang lho Ca, ini buku lo beli bukan mulung"

"Emang beli,terus apa kaitannya coba?"

"Ya karena lo tahu ya jangan dilempar-lempar kayak gini dong"

"Terserah gue"

"Yaudah terserah lo deh Ca"

Raisa menatap siswa tersebut dengan lekat, "Tunggu lo barusan manggil Ca? Ica maksudnya? Dari mana lo tahu nama panggilan gue?"

"Ya itu panggilan gue buat lo kali gausah GR gitu,mana gue tahu kalo itu nama panggilan sehari-hari lo"

"Selow aja kali"

"Yaudah sih maaf"

Raisa mengalihkan pandangannya, "Pergi gih! Gue muak liat muka lo"

"Yey,cewek lain liat gue langsung tergila-gila lha ini lo malah muak sama gue"

Raisa memutar bola matanya, "Itu kan cewek lain,bukan GU-E!"

"Oh iya!! Lo harus minta maaf karena lo udah bilang gua kayak boneka Anabelle"

"Oke.. Gue minta maaf Ca, tapi tadi pagi gue beneran bercanda nggak seriusan"

"Sampai kapan lo bercanda kayak gini? Udah berapa banyak hati yang lo sakitin karena candaan lo ini?!"

Siswa itu diam sejenak, "Maafin gue"

"Oke gue maafin lo,asalkan lo harus beliin gue makanan gue laper"

Siswa tersebut menaikkan sebelah alisnya,  "Bilang aja lo manfaatin gue karena lo males jalan!"

Raisa tersenyum lebar hingga deretan gigi putih bersihnya terlihat, "Yaudah,lo mau apa?" Tiba-tiba suara siswa itu kembali terdengar.

"Gue.. Mmm apa aja"

"Mau bakso? Nasi goreng? Somay atau apa? Semuanya ada kok"

"Lo pemilik kantinnya ya?"

"Lha kok?"

"Beneran lo cocok banget jadi pelayan kant- auhhhh" Raisa meringis saat tangganya yang sedang terlipat diatas mejanya dilempar buku yang lumayan tebal. "Lo jahat banget sih!"

"Abisnya lo seenaknya aja bilang gue cocok jadi pelayan kantin, ganteng gini kok!"

Raisa mencebi, "Dasar GILA!"

"Mau gue beliin atau nggak?"

"Beliin" ucapan Raisa kembali melembut.

"Ada maunya aja lo lembut sama gue"

"Mau dimaafin atau nggak hah?!"

Siswa itu menatap Raisa tak percaya, "Yaudah iya,lo maunya apa?"

"Pengin bakso"

"Pedes atau nggak?"

"Pedes, lima sendok aja"

"Buset deh ca, nanti lo sakit perut !"

YOURSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang