"Dunia adalah perhiasan, dan perhiasan yang paling berharga adalah wanita solehah."
Didesiran angin yang begitu sejuk, aku terbangun menuju ridho-Nya tuk menunaikan dua pundi raka'at yang penuh rahmat ini.
Setiap nadiku bertasbih untuk-Nya
Setiap jejala kehidupanku berembus nama-Nya
Setiap sujud kulontarkan asma-Nya
Setiap doa kupanjatkan pada-NyaWahai Dzat yang jiwaku berada di genggaman tangan-Mu, demi Dzat yang hentakkan kakiku berada dipengawasan-Mu, aku titipkan jiwa dan raga agar Engkau selalu meridhoi setiap langkah yang aku pijakan di dunia-Mu.
Dunia yang sekejap
Dunia yang antah berantah
Dunia yang tak mungkin aku berjalan dengan sendirian.🐳🐳
"Mulai sekarang aku memutuskan untuk keluar dari apa yang kalian pahami. Dari ideologi agama apa pun di dunia ini. Semua keyakinan tak ada yang membuatku berhasil untuk memegang kepercayaan. Bila kalian tak setuju, boleh kalian memintaku untuk pergi," jelasnya tanpa jeda.Plakk ...
Sebuah tamparan berhasil mendarat di pipinya dengan sangat mulus. Anak laki-laki berusia 12 tahun itu dengan kritisnya memikirkan sebuah kepercayaan saat teman sebaya masih sibuk belajar tentang materi di sekolah. Kecerdasan yang dimiliki membuatnya seringkali berpikir realistis mengenai idealisme tentang hal-hal yang dilakukan.
Ia memegang pipinya yang terasa perih, tapi anak itu semakin yakin tentang ketiadaan Tuhan. Buktinya, saat ini Tuhan tak menolongnya. Tuhan membiarkan rasa perih di pipinya.
"Ubah pola pikirmu. Jangan memainkan sebuah kepercayaan," sentak laki-laki sekitar 35 tahun di depannya.
Ruangan di sana berubah menjadi sesak. Hatinya perih menahan sakit saat orang tuanya tak memberikan sedikit jeda untuk menetralkan lara. Angin yang berembus dari jendela kamar seolah menggoreskan pedang pada tubuh serta bangunan-bangunan tinggi Australia yang terlihat dari balik jendela seakan sedang mencerca paradigmanya. Namun ia tak peduli. Keyakinan semakin kekeuh saat seseorang meyakinkan padanya tentang ketiadaan Tuhan.
"Coba minta cokelat pada Tuhan. Apa kamu diberi?" tanya seseorang itu.
Anak kecil itu menggeleng.
"Ini cokelat untukmu. Dan sekarang kamu paham 'kan bahwa Dia tak ada. Aku yang memberimu cokelat," katanya seraya tersenyum.
Anak kecil itu menarik napas lalu mengembuskannya kasar, "Apa yang harus diubah? Tak perlu mengatur pola pikirku. Aku akan hidup dengan jalanku sendiri. Karena aku berkeyakinan bahwa setiap manusia yang terlahir di dunia harus bertanggung jawab pada dirinya sendiri," tegasnya.
"Apa kau pernah berpikir bahwa eksistensi Tuhan itu sebenarnya diciptakan oleh manusia itu sendiri. Mereka mencoba membuat narasi seakan-akan Tuhan memang ada, walau pada kenyataannya mereka sendiri yang mengadakan. Dan aku tegaskan sekali lagi, bahwa aku tak mempercayai Tuhanmu maupun Tuhan mereka. Aku akan hidup dengan caraku sendiri. Mulai sekarang aku akan mengikuti apa yang ingin kuhendaki," pungkasnya penuh keyakinan.
"Kau tahu tujuan kami mengirimmu ke Indonesia agar kau lebih memahami sikap toleransi dalam beragama. Agar kau paham bahwa sesama manusia harus menyayangi meski berbeda suku, ras, maupun kepercayaan. Bukannya keluar dari agama yang kau anut. Kau benar-benar keterlaluan!" cecar laki-laki itu dengan berharap anak satu-satunya akan sadar dengan keputusan yang menurutnya salah.
"Aku akan tetap menanamkan rasa toleransi terhadap diri meski aku tak mempercayai apa yang mereka anut. Ketika kehadiran-Nya hanya ilusi, apa aku harus tetap percaya begitu saja?"
Setelah itu keadaan berubah menjadi hening. Tak ada perkataan apapun yang keluar dari keduanya. Anak kecil itu terlalu keras kepala bila diberi nasihat pun tak akan diterima dengah mudah. Barangkali sang ayah akan kembali memberi edukasi dan bacaan yang jauh lebih baik secara pelan-pelan agar laki-laki di depannya kembali memahami sebuah kepercayaan.
🐳🐳
Hallo
1) Guru besar Maulana Rumi, Maulana Syamsi Tabrizi, ditanya tentang sabar. Katanya, Sabar bukanlah bertahan pasif. Sabar adalah memandang jauh ke depan hingga kauyakin dengan hasil akhir sebuah proses. Jadi, apa makna sabar? Sabar ialah, saat kau memandang duri kaulihat juga sang mawar. Saat kau memandang malam, kaulihat juga sang fajar. Para kekasih Allah tak pernah kehilangan sabar, karena mereka tahu bulan sabit membutuhkan waktu untuk menjadi bulan purnama 🐳
Jadi, aku harap kalian bisa bersabar saat membaca dari satu part ke part lain. Jatuh cinta lah, hingga kalian menemukan bagian part yang membuat kalian paham tentang eksistensi cinta yang nyata. 😊 Di sini, di karya ini insya Allah akan ada banyak pelajaran mengenai cinta karena Allah di dalamnya. Karena kata Rumi,
الحب هوالجسر الذي بينك وبين كل شيء
(Cinta merupakan jembatan antara dirimu dan segalanya) 💙
2) Fyi, sebenarnya cerita ini sudah kutulis waktu masih mondok awal tahun 2015 hanya saja ada sedikit tambahan adegan untuk beberapa part-nya.
Tapi baru berani kutulis di wattpad sejak hari ini, tanggal 1 agustus dan semoga kalian suka 😊😊
Jadi, bila terdapat kesamaan nama, tempat, tema, itu merupakan ketidaksengajaan. Cerita ini murni karyaku dan waktu dulu kutulis cerita ini di buku saat Kiai sedang bacain ma'na kitab 😅😊 tapi nggak selalu lho, ya 😅😅
3) Untuk kalian, selamat membaca dan menyelami lautan cinta :') Kukasih tau bahwa kamu tak akan mendapati kesan cerita ini bila tak membacanya sampai akhir. Karena yang ingin kusampaikan ada di pertengahan. Tapi, kalau tidak baca dari awal kamu pun nggak akan paham :') Selamat bersabar ^^
4) Dan yang harus disampaikan pada pembaca, cerita ini belum direvisi 😊 Akan diperbaiki nanti :') Sebelum lanjut baca, sila kalau nggak keberatan follow dulu ya :)
Yang paling penting sebelum lanjut membaca, perlu diingat bahwa akun ini tidak menerima debat baik di kolom komentar maupun DM, ketika nanti ada yang mulai maka akan dihapus. Bila merasa tidak suka, sila tinggalkan dan cari yang sepaham. Simpel, kan. 😊
Untuk pembaca yang baik hati aku hanya minta vote dan komennya 💙💙 Dan untuk yang mau share quotes dari Mahabbah di tepi Dzuhur, jangan lupa tag @hallo_milkyway
Komen, sayang 💙
Sebelum lanjut baca, follow dulu yuk :)
Salam
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Mahabbah di Tepi Zuhur [Sudah Terbit]
Espiritual#ATHEISME [Teenfiction - Spiritual] [Completed] Bismillah ... Rafael, remaja penganut paham atheisme yang pernah patah karena luka masa lalu, dipertemukan dengan Kamila, gadis asal Iran yang berhasil membuat sebagian lukanya sembuh meski hanya memut...