REZKI SULIT

11 1 0
                                    



SEMPITNYA REZEKI SESUDAH BERHIJRAH


Tidak mudah memang untuk melewati ujian ujian yang Allah berikan,selalu ada ujian demi ujian yang aku dapatkan pada awal hijrahku ini.ujian yang aku akui sangat berat adalah ujian dalam hal materi yang Allah uji melalui rezeki yang lebih 'sedikit' nominalnya bahkan 'sangat jauh' dari sebelum aku memulai berhijrah.

Lagi-lagi imanku goyah dan lantas menyalahkan Allah dan berfikir Allah tak adil.dalam pekerjaan ku dulu sebelum berhijrah aku sangat kecukupan,bukan dalam hal kebutuhan saja,segala keinginan yang aku mau pun terpenuhi.

jika aku menginginkan sesuatu aku langsung membeli nya tanpa harus berfikir dua kali.namun yang terjadi sekarang sangat berubah derastis,jangan kan untuk mendapatkan penghasilan,untuk mendapatkan pekerjaan pun sangat sulit.

Memanjakan nafsu dan menuruti semua keinginan duniawi adalah kebiasaan ku dulu sebelum mencoba berhijrah,aku pun sempat timbul fikiran untuk melakukan pekerjaan ku dulu,dan terus terusan menyalahkan Allah,aku marah pada Allah.

"Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (bakhil); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripadaNya dan kurnia. Dan Allah Maha Luas (kurniaNya) lagi Maha Mengetahui."

(QS Al Baqarah : 268)

aku marah aku menangis melepaskan emosi ku,sambil menangis aku merasa mengapa Allah sangat tak adil.setelah aku berhijrah kenapa rezeki makin sempit?,emosi ku makin tak bisa terbendung lagi.namun aku terus mencoba melawan nya dengan beristigfar dan terus yakin mungkin Allah akan memberi surprise pada aku nanti jika aku berhasil melewati ujian ini.

Aku pun mengambil wudhu untuk meredam emosi ku dan menggapai sajadah lalu sholat taubat meminta ampunan Allah.dalam doa ku seusai shalat taubat ku aku kembali menangis namun kali ini aku marah dan menyalahkan diri sendiri.

"Allah taala membantu umat ini hanyalah sebab orang-orang lemah mereka, sebab doa mereka, solat mereka dan ikhlas mereka."

(Riwayat AnNasaie, sahih)

hijrah macam apa aku ini,sangat memalukan diri ini yang spontan menyalahkan Allah.aku sangat malu pada Allah,mengaku sangat mencintai-Nya ingin berubah,ingin mendapatkan ridha-Nya tapi kenapa dunia masih mendominasiku.

Aku terus menangis merengek untuk meminta cinta-Nya,meminta agar diampuni segala dosa dosa kuyang sudah tak terhitung yang menjadikan diri ini kotor dan hina.

inilah hijrah yang membutuhkan banyak pengorbanan dan pembuktian bukan sekedar ucapan dimulut saja.aku harus mencoba bersabar dan berhuznudzon pada Allah,yakin bahwa Dia telah mempersiapkan yang terbaik buat aku.

Masih banyak hal lain yang juga rezeki dari Allah,karna rezeki pada hakikatnya bukan hanya masalah materi saja,keluarga dan teman yang baik pun sejatinya rezeki dari Allah.aku tak pantas merasa kekurangan karna masih banyak yang harus aku syukuri.masih diberi hidup,diberi mata yang masih bisa mendangar,telinga untuk mendengar,dan kaki yang masih kuat untuk berjalan pun sudah sangat cukup jika aku belajar bersyukur.

semua itu sangat jauh lebih berharga dan tidak akan pernah mampu aku beli dengan apa pun.tidak akan pernah Allah memberi sesuatu yang buruk pada hamba-Nya yang mau kembali kepadan-Nya

"Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang bertakwa."

(QS Thahaa : 132)

sering sekali diri ini selalu menyalahkanAllah,menganggap Allah jahat dan Allah tidak adil.jika semua doa dan harapanku belum terkabul.tapi apa kah belum terkabul nya doa-doa ku adalah kesalahan-Nya?.

Tentu tidak,mungkin masih banyak dosa yang menjadi penghambat terkabulnya doa-doa ku atau juga Allah mengalihkan doa yang aku inginkan dengan yang lain karna yang menurut aku baik belum tentu baik.sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang tidak aku ketahui.

hijrah junkiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang