Ketemu Lagi

88 17 0
                                    

"Jadi gimana? Udah ada kejelasan dari BEM belum?" Sheila memecah keheningan rapat perangkat angkatan hari ini.

"Belum. Gue tadi udah nanya kak Bagus, soalnya katanya dia yang dimandatin sama kak Kevin biat nyari coster. Katanya belum ada yang bersedia jadi coster kita. Tapi tunggu kabar fix dari kak Kevin aja, soalnya dia kan ketua BEM," Melvan keliatan cukup pusing.

Mereka lagi bicarain rencana inaugurasi* mereka. Berhubung ini rapat perangkat, jadinya cuma ada 4 orang. Melvan si ketua angkatan yang biasa disingkat ketan, Julio wakil ketua angkatan a.k.a waketan, Sheila si bendahara angkatan, dan yang terakhir Windi, sekretaris angkatan.

Windi mendesah kecewa sambil mencebikkan bibirnya. Dia yang paling semangat buat adain inau ini. Soalnya dia iri liat inau kakaknya beberapa tahun lalu.

"Kenapa lo Win? Bibir dimonyong-monyongin gitu. Sok imut deh," cibir Julio.

"Apaan sih. Gue tuh kesel. Ini gimana kalo nanti kita gak jadi inau. Masalah imut sih gue emang dari sononya imut. Muka diapain juga bakal keliatan imut."

Semuanya jadi pengen muntah berjamaah.g

"Yaudah, kalo gitu coba lo suruh kak Bagus buat nyariin kita coster pake muka lo yang katanya imut itu, siapatau langsung luluh," itu saran unfaedah dari Julio.

Windi geleng-geleng sambil gerak-gerakin jari telunjuknya.

"No no no. Selama gue masih inget kejadian pas LDKMF, gue bakal terus-terusan dendam sama kak Bagus. Gila aja beberapa tetes air mata gue jatuh sia-sia, ujung-ujungnya cuma settingan."

Hm Windi pendendam yah🙃

Yang lain cuma ngangguk-ngangguk.

Iyain aja biar palli.
----------

Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam, tapi Windi masih stay di fakultasnya buat latihan paduan suara penyumpahan apoteker. Sebenarnya Windi udah pengen banget pulang, soalnya tadi dia ada lab siang. Badannya udah kerasa lengket. Tapi karena ini latihan perdana, dia gaenak gitu buat minta izin apalagi dia anggota KEMA baru.

Kelompok padus ini isinya dari beberapa angkatan. Dari angkatan Windi ada dia, Melvan, Sheila, dan 3 orang lagi yang gak perlu disebutkan soalnya kalian juga gak bakal kenal. Ehe.

Ada Bagus juga yang mewakili angkatannya. Windi pikir selama ini Bagus itu tipikal cowok cool yang mainannya cuma organisasi  beserta UKM rescue dan olahraga. Ternyata Bagus juga punya jiwa seni.

Awalnya Windi cukup was-was kalau kalau Bagus bakal ngenalin dia dan ngungkit kejadian pas LDKMF dulu. Tapi dari gerak-geriknya kayaknya Bagus udah lupa sama Windi. Dan itu cukup bisa buat Windi tenang. Mungkin buat orang biasa kejadian itu sepele, tapi buat Windi yang benar-benar merasa tertipu, kejadian itu gak ngenakin+bikin malu.

Pukul setengah 9 malam, latihan selesai. Windi udah benar-benar capek, pengen pulang, mandi, terus bobo syantik. Bodo amatlah sama laporannya yang numpuk. Masih ada hari esok. Toh selama ini juga 80% tugas Windi baru diselesaiin di kampus. Bahkan beberapa kali dikerjain pas lagi kuliah.

Jangan dicontoh ya guys. Kalo gak profesional kayak Windi, bisa-bisa kalian diusir dosen:')

"Mel, nebeng yaa," Windi masang muka melas ke Melvan yang udah siap-siap pulang.

"Mal mel mal mel. Gue bukan Amel," Melvan nyolot. Ini udah kesekian kalinya dia protes kalo dipanggil Mel.

"Ih si bebep nyolot. Yaudah, Melvanku, ketankuu, daku nebeng yak," sungguh lebay kamu Windi.

"Iya iyaaa. Tapi tungguin jemputannya Sheila dulu ya."

"Oke bos."

Sambil nunggu jemputan Sheila, mereka duduk di depan fakultas. Di situ juga masih ada beberapa senior cowok yang nungguin semuanya pulang.

Duh kakak-kakak perhatian banget sich🙃

Tiba-tiba ada yang duduk di sebelah Windi. Meskipun nggak begitu dekat, tapi Windi yang kepo tetap nolehin kepalanya buat liat siapa yang duduk. Ternyata Bagus pemirsah.

"Ehm.. kak, maaf sebelumnya, masalah coster inau udah ditanyain ke kak Kevin belum kak?" Tanya Melvan sopan.

"Oh iya, tadi gue udah tanya ke Kevin. Katanya kalau sampai besok belum ada yang ngajuin diri, nanti dia yang bakal nunjuk langsung orangnya."

Windi yang duduk di antara Bagus dan Melvan jadi salah tingkah. Gak tau musti nimbrung di pembicaraan mereka atau nggak. Jadinya dia cuma sok sibuk sama hpnya.

"Eh lo.." Bagus tiba-tiba nyeletuk. Windi yang merasa terpanggil noleh ke Bagus.

"GB 9 kan?" Tanya Bagus.

Lah ternyata masih inget.

"Ehehe..iya kak," Windi cuma bisa ngangguk-ngangguk sambil ketawa canggung.

"Pantes daritadi gue perhatiin muka lo familiar gitu."

Duh dedeq diperhatiin kakak ganteng.

Windi yang baperan hampir aja kegeeran sampai dia inget kalau dia harusnya dendam sama Bagus.

"Lo gak dendam sama gue kan?" Bagus senyum cool.

Windi kaget. Ini orang gak bisa baca pikiran orang lain, kan?

"Ah hahaha, nggak kok kak," ketawa Windi makin canggung.

Nggak salah lagi maksudnya🙃

-------
*Inaugurasi : semacam acara persembahan dari anggota KEMA yang baru dikukuhkan. Biasanya berupa acara pentas seni.
--------

Kutak ingin berbacot.
Jangan lupa vomment guys😘
-Joo-

S. Farm - WengaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang