Singkat kata singkat cerita, semester berjalan dengan normal, waktu liburan telah tiba. Tapi nyatanya tidak ada liburan untuk Windi dan teman-temannya. Pasalnya, mereka harus menghabiskan liburan semester mereka dengan latihan acara untuk menyukseskan inaugurasi yang akan diadakan di pekan awal perkuliahan nanti.
Konsep acara sudah rampung, Windi sudah bisa fokus dengan latihan item acaranya. Ia mendapat item vocal group dan paduan suara. Maklum, Windi merupakan salah satu vokalis di angkatannya. Hal ini cukup menyiksanya, karena hingga hari pertunjukan ia harus menjaga baik-baik pita suaranya yang artinya dia harus menghindari makanan berminyak dan minuman dingin.
Hari ini seperti biasa, sebelum pukul 9 Windi sudah siap berangkat menuju tempat latihannya yang tidak terlalu jauh dari kampus. Seperti biasa pula, Windi harus mencari jemputan karena dia tidak punya dan tidak bisa mengendarai motor.
Pejuang Inau (158)
Windi: Guys, ada yang bisa jemput gak?
Melvan: Sorry Win, gue udah dibooking duluan
Jeni: Yah, gue udah di tempat latihan nih
Riza: Akupun
Alfian: Kalo mau telat, tungguin gue aja, 30 menit lagi otw
Akhirnya Windi memilih menunggu Alfian yang artinya dia bakal telat hari ini. Mending telat daripada nggak datang sama sekali kan?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tak berapa lama setelah instastory itu terupload, handphone Windi bergetar menandakan ada notifikasi baru yang masuk.
bagus.pra replied to your story
Lah lah? Windi yang pada dasarnya panikan mulai berpikir kesalahan apa kira-kira yang ada di instastory yang dia upload tadi.
bagus.pra
Gojek diciptakan buat apa?
Yaah, kalo pake gojek musti keluar uang lagi kak Gak cocok buat anak kostan
Daripada telat mulu
Saya telatnya baru hari ini kak Besok-besok gak lagi kok
Gak yakin gue
Iya kak iya, gak usah percaya sama saya, percaya mah sama Allah aja Seen
Tepat 30 menit kemudian, suara klakson motor terdengar di depan kost Windi, tak berapa lama handphone Windi bergetar menandakan panggilan masuk dan Alfian. Tanpa perlu mengangkat telfonnya, Windi bergegas mengunci pintu kamar kostnya lalu menemui Alfian yang sudah menunggu.
