one day

125 10 0
                                    




Seorang wanita dengan pakaian kasual kini tengah berdiri di depan cermin, ia menelisik setiap inci penampilan nyh agar terlihat Cantik. Ia adalah yoona. Wanita yang sering di idamankan oleh setiap Lelaki. "Apa yg sedang Unnie lakukan??". Asitensi nyh beralih pada sosok wanita berparas cantik yang kini tengah berada di depan pintu kamar nyh. "Bukan urusan Mu,". Nada jutek terdengar dari mulut manis yoona. Seperti tak mengharapkan kehadiran wanita tersebut. Ia adalah irene, adik dari yoona yang tak kalah cantik nyh dari sang kakak. Namun siapa yang tau jika kehadiran Irene Dalam Keluarga Membuat sang kakak amat sangat Membenci nyh. "Baiklah, jika sudah selesai turunlah Eomma menunggu untuk sarapan". Irene berlalu dengan cepat, tak ingin membuat mood kakak nyh rusak. Yonna hanya tersenyum sinis tak mengidahkan perkataan sang adik.

"Dimana kakak Mu??"

"Sebentar lagi ia akan turun eomma". Selang beberapa menit akhir nyh yoona ikut bergabung dengan keluarga. Bukan karna ia sudi. Namun ia sangat menghormati kedua orang tuanya. Jika saja bukan karna mereka yoona bahkan enggan duduk berada di samping irene.

"Apa kalian tidak bisa berdamai??". Kata kata itu tiba2 keluar dari mulut nyonya Choi. "Kalian bekerja di tempat yang sama bahkan kalian tinggal bersama tapi kenapa kalian terus2an seperti ini" ucapan nyonya choi yang membuat kedua nyh tertunduk. Bukan karna apa. Hanya saja ia merasa geram dengan kedua anak nyh yang tak terlihat berbincang atau pun bertatap mata selayak nyh seorang kakak adik lakukan.

"Aku sudah kenyang.!!"

Yoona pergi begitu saja, terlihat nyh nyonya choi yang begitu frustasi dengan sikap anak nyh. Tak tinggal diam, irene mencoba menenangkan sang ibu. "Tenanglah.. kmi hanya butuh waktu" ucap irene sebelum ia memeluk ibu nyh yang terlihat sedih.

  Sarapan pun kini sudah selesai, irene berpamitan pada Orang tua nyh untuk kembali bekerja. "Apa hari ini emma sibuk?". Tanya irene. Nyonya choi hanya tersenyum dengan mengelus surai lembut irene "seperti biasa Eomma sangat sibuk" ucapan nyonya choi kini membuat irene merasa sedikit kecewa. Sebenar nyh ia sangat ingin liburan bersama keluarga, mengingat ayah nyh yang jarang sekali berada di rumah begitupun ibu nyh yang sibuk sebagai Wanita karir. Dengan berat hati irene harus menerima kenyataan itu "yasudah aku berangkat kerja dulu. Bye bye".

  Sebenarnyh hari ini irene sangat Malas untuk kembali kerumah sakit Mengingat pertengkaran kecil nyh tadi pagi bersama yoona membuat nyh enggan bahkan untuk bertatap Muka. Namun apa yang harus irene lakukan jika tidak bekerja? Jika hanya berdiam diri di rumah, itu bahkan akan membuat nyh lebih frustasi mengingat di rumah nyh yang saat kini tak ada siapapun karna sibuk bekerja "ck, akan seperti penjara". Gumam nyh di sela2 jalan yang ia tapaki. Entah jalan apa yang sedang ia lewati Namun ia tak memperdulikan nyh, yg jelas bukan arah ke tempat ia bekerja. 

"Ommo... apa yang aku lakukan??" Irene menepuk jidat. Sadar akan apa yang ia singgahi. "Dimana ini?".  Iya hanya melirik ke kiri,kanan dan belakang untuk memastikan Tempat apa yg ada di sekitar nyh.  Seperti sebuah hutan yang terlarang, dimana hanya ada pohon2 rindang yang begitu besar dan hanya ada suara2 aneh yang terngiang di telinga irene.

  Sedikit terheran. Sudah hampir 10 tahun ia tinggal di daerah Seoul. Namun ini untuk pertama kali nyh ia melihat sesuatu yang begitu asing. Ia terus berjalan mencari celah agar keluar dari tempat itu sampai akhir nyh ia harus meringis kesakitan karna kaki nyh menginjak sesuatu yang tajam. "Akhh.. sakitt". Ia pun mencabut sesuatu yang menembus sepatu yang sampai menusuk kedalam kulit nyh. Ada darah di telapak kaki irene Namun ia tak memperdulikan nyh.

  Ia terus berjalan Namun Kaki nyh tiba2 terhenti ketika asitensi nyh tertuju pada Sosok berbalut hitam tepat berada di dekat nyh. Tanpa rasa takut irene mendekati sosok tersebut, entah apa yang membuat nyh begitu berani hingga kini ia berada di hadapan seseorang yang berpenampilan seperti malaikat maut menurut nyh, hanya saja ia tak membawa tongkat seperti yang biasa malaikat maut lakukan Dan lagi ia tak mempunyai sayap.

DEVIL (Surene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang