Saat itu adalah hari Kamis. Aku dan Nayra berencana untuk pulang sekolah bersama.
'Tet, tet, tet' bunyi bel pulang sekolah.
Aku bergegas membereskan barang-barangku. Setelahnya, aku berlari menuju kelas Nayra. Ternyata dia telah menunggu di depan pintu kelas.
"Hai, Nay!" sapaku
"Lama banget sih," celetuknya jutek
"Yaelah, baru aja 3 menit," jawabku sambil terkekeh.
"Terserah dah. Yuk, ah, telat ni," ujarnya yang membuat ku makin geli.
"Iya, iya, mentang-mentang punya pacar aja jadwal lo makin padet." ucapku.
"Bawel," jawabnya sambil menarik tangan kanan ku.
Yah, seperti itulah Nayra. Next, aku hanya nurut aja saat tangan ku ditarik dan dipaksa jalan cepat olehnya. Sebagai sahabat, aku juga harus memahami keadaannya.
Setelah keluar dari sekolah, aku langsung dibawa menuju sebuah rumah.
Karena keheranan, aku langsung bertanya, "Kok kita kesini?"
"Mau pulang nggak," jawabnya sambil mengambil sepeda yang ada di teras rumah tersebut.
Okelah, aku menunggu si dekat pintu dan mendapati seekor kucing di sampingku. Ku elus kucing anggora berwarna putih itu yang tengah duduk di pangkuanku.
"Tante, aku ambil sepedaku," teriak Nayra.
"Iya," jawab seseorang dari dalam rumah.
Aku pun segera berdiri setelah mengetahui Nayra dan sepedanya telah siap. Tiba-tiba, aku merasakan ada yang datang menghampiriku dari dalam rumah. Refleks aku membalik badan, dan kudapati seorang laki-laki yang berdiri tepat di hadapanku tengah menggendong kucing berwarna cokelat. Seketika pandangan kami saling bertemu.
"Hai!" sapanya yang terdengar lembut dengan senyuman yang melekat pada bibirnya.
Vote and comment di tunggu ya :)
Keep reading :)
KAMU SEDANG MEMBACA
A REASON TO LOVE
Teen FictionSeorang perempuan yang mendambakan cinta dari seorang yang dia sayangi. Tak perlu menunggu lama, semua seperti yang dia harapkan. Tapi, akankah hubungan tersebut berakhir dengan luka atau akan berbuah manis?
