Chapter 3 : Bertemu Kembali

27 6 2
                                    

Dua hari telah berselang. Sejak kejadian di hari Kamis itu, aku tak pernah bertemu dengan nya lagi. Sampai di suatu ketika...

Hari ini, hampir semua pelajaran kosong. Dikarenakan ada guru yang sakit, ada yang diklat, dan ada yang rapat. Biasanya kalo jamkos, kalian juga pada taulah keadaan kelasnya gimana :). Sepertinya itulah kelasku, tingkahnya nggak karu-karuan. Tapi aku dan Paula-sahabat ku, hanya duduk di tempat masing-masing sambil membaca novel fiksi remaja. Aku larut dalam cerita yang dipersembahkan oleh buku ini.

"Keysa," panggil seseorang yang mengacaukan konsentrasi membaca ku.

"Hm" balasku tanpa menoleh ke arah suara itu.

"Kalo dipanggil, bales yang bener. Noh, lo dipanggil sama Bu Fika suruh ke kelas XII IPA 2," ucap seseorang tadi yang ternyata Remon-teman cowok sekelas ku.

"Ngapain?"

"Mana gue tau. Sono pergi sebelum kena marah sama Bu Fika," jawabnya sambil meninggalkan bangku milikku.

Dengan malas, aku beranjak dari kursi ku dan berjalan keluar kelas. Kelas ku yang XI IPA 1 dengan XII IPA 2 jaraknya sangatlah jauh. Karena XI IPA 1 berada di ujung barat, sedangkan XII IPA 2 berada di ujung timur. Mau nggak mau aku harus berjalan menyusuri koridor yang panjang. Sesampainya di depan kelas XII IPA 2 aku sangat gugup, pasalnya ini ruang kelas kakak kelas.

"Keysa, apakah itu kamu nak?" tanya Bu Fika yang menghentikan mengajarnya setelah melihatku berada di depan kelas.

"Iya bu," jawabku sambil melangkah memasuki kelas XII IPA 2.

"Ada apa bu?"

"Ini, saya diberi amanah dari Bu Reva untuk memberi tugas kelas XI IPA 1 mengerjakan buku mandiri matematika halaman 50-53," ucap Bu Fika sambil menunjukkan buku mandirinya padaku.

"Baik, Bu,"

Aku mencium punggung tangan Bu Fika. Setelahnya, aku melangkah menuju pintu kelas. Namun, aku merasa ada yang melihatiku sedari tadi. Aku segera menoleh ke para murid kelas XII IPA 2.

Terkejutnya aku ketika melihatnya kembali, dan dia bersekolah yang sama denganku. Aku berhenti sejenak, masih memandanginya. Dia pun memandangi ku dengan tersenyum seperti awal ku bertemu dengannya.

Bu Fika yang melihatku tiba-tiba berhenti pun berkata, "Ada yang salah, nak?"

"eh, Emm.. Tidak Bu," ucapku gelagapan.

Aku segera meninggalkan kelas Bu Fika dan berjalan cepat menuju kelas ku. Aku masih tak habis pikir.

'Bagaimana dia ada di sini? Padahal selama ini gue nggak pernah lihat dia,'

Semua pikiran ku dipenuhi olehnya. Tanpa ku sadari aku telah di ambang pintu kelasku. Aku segera masuk ke dalam kelas.

"Kita dikasih tugas sama Bu Reva ngerjain mandiri matematika halaman 50-53," ucapku sambil menuliskannya di papan tulis.

"Lo serius?" celoteh salah satu teman sekelas ku.

"Ya iyalah. Apa untungnya coba gue bohong," jawabku malas.

"Ini gila Key. Banyak banget," omel yang lain.

"Kalo lo keberatan, protes aja sono sama Bu Reva," ucap ku sambil duduk di bangku.

Aku memulai mengerjakan soal demi soal yang ada di buku mandiri. Terkadang aku tergoda dengan novel yang aku taruh di pojok meja menempel tembok. Tapi, aku berpendirian teguh untuk menyelesaikan soal dahulu.

"Key, lo kenapa kok nggak kayak biasanya?" ucap suara yang ku kenali sambil duduk di sebelah ku.

Tanpa menoleh, aku berkata, "Nggak kenapa-kenapa."

Aku kembali mengerjakan soal dan tidak memedulikannya-Paula

"Lo PMS ya," ucapnya

"Gue itu lagi bad mood," ucapku sambil menoleh pada Paula dan ku tinggalkan pekerjaan ku.

"Masa ya, gue asik-asik baca novel eh Bu Reva ngasih soal bejibun,"

"Yaelah gitu aja bad mood," ucapnya, "nanti di rumah kan lo bisa baca sepuas lo."

Aku kembali ke posisi mengerjakan lagi, karena malas menanggapi Paula.

'Tet, tet, tet,' bel istirahat

"Nah, udah istirahat. Ayo, tinggal dulu tuh soal matematika nya," ucap Paula.

"Okelah," ucap ku, "tapi gue bawa novel ya."

"Terserah lo dah,"

Maaf ya update nya telat. Lagi sibuk banget nih. Pr bejibun, dll.

Gimana cerita nya?

Aku baru pertama ini buat cerita. Jadi kalo ada kejanggalan ya maaf lah.

Vote and vomment ya :)

A REASON TO LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang