Whats Wrong?

878 18 0
                                    

"ahh kau mengagetkan ku saja, darimana kau masuk?"

"jendela"jawabnya datar

"kau ini seperti maling saja" kataku terkekeh kecil lalu berjalan kearah sofa lalu duduk dan mengganti-ganti chanel TV yang bagus lalu dia mengikutiku dan duduk disampingku, dan aku mulai risih saat dia memperhatikanku

"ada yang salah dengan wajahku?" lalu tatapannya beralih kebibirku, langsung saja aku menutup bibirku dengan tangan kananku dan menutup matanya dengan tangan kiriku. dia menghempaskan tanganku kasar dari matanya

"hey whats wrong?" kataku lalu dia menyentuh bibirku

"mengapa bibirmu bengkak seperti itu?" tanyanya, baru saja ingin membuka mulut dia berbicara lagi

"ahh aku tahu kau pasti habis berciuman panas dengan orang asing itu kan?" dan saat aku ingin berbicara lagi dia memotongnya (lagi)

"haha jalang sepertimu mana ada yang menolak ciuman laki-laki sekalipun laki-laki itu baru hari ini kenal denganmu, sayang sekali aku kira hanya aku yang bisa mencicipi bibirmu itu, aku bisa membayarmu untuk hanya menjadi milikku, kau mau berapa jalangku?" cibirnya

mataku memanas mendengar cibirannya, baru kali ini dia mengataiku jalang ada apa dengannya?

plak!

yap aku menamparnya

"jangan pernah sekali-kali kau menyebutku jalang! kau sadar tidak sih?! bibirku bengkak karna ulahmu! kau yang menciumku! dan hanya kau! hanya kau yang pernah mencium bibirku! dengar! aku tidak seperti wanita yang selalu kau sewa hanya untuk memuaskan nafsumu! aku bukan jalang! dan satu lagi! aku tidak butuh bayaranmu, selama ini kau menganggapku apa hah?! ohh sekarang aku tau, kau hanya menganggapku jalang yang tidak bisa memuaskan nafsumu! kau menganggapku jalang yang tidak punya harga diri!! iyakan?!" teriaku sambil menangis, dia terdiam mematung akibat ucapanku tadi

"ak..aku--" kata-katanya kupotong karna aku berjalan dan sengaja menabrakkan bahunya dengan bahuku agar dia minggir, aku muak dengannya, kami selalu bertengkar tetapi tidak sampai mengataiku jalang ataupun semacamnya tapi kali ini dia mengataiku jalang, aku kecewa dengannya, dia tidak mengerti aku dan tidak akan pernah mengerti.

aku buru-buru mengambil koperku yang berada diatas lemari lalu memasukkan semua bajuku lalu menelpon taxi

Cameron POV

astaga apa yang kukatakan? sumpah kau bodoh sekali! sangat-sangat bodoh. kau bodoh karna selalu memarahinya, terlebih kau baru saja mengatakannya jalang. lamunanku buyar saat aku melihat seorang wanita menarik kopernya, mau kemana dia?

"k..kau mau kemana?" mataku buram, air mata sudah berkumpul dipelupuk mataku

"bukan urusanmu" jawabnya cuek

"aku kan hanya jalangmu yang kau sewa beberapa malam, jadi aku harus pergi sekarang, karna waktuku untukmu sudah habis, terimakasih uangnya tuan Cameron Dallas" lanjutnya dengan nada mengejek lalu aku segera memegang tanganya

"kumohon jangan tinggalkan aku, maafkan aku berkata seperti itu, aku cemburu denganmu karna kau tadi--" kata-kataku terpotong saat dia melepaakan tanganku dengan kasar

"sekali lagi terimakasih uangnya, itu lebih dari cukup"

Jessie POV

lalu aku berjalan keluar dan memasuki taxi yang tadi kutelpon, berkali-kali dia meneriaki namaku dan mengetuk-ngetuk kaca jendela mobil taxi ini, aku menelan ludahku dan air mataku menetes lagi

"jalan Sir" supir taxi itu hanya mengangguk lalu menggas mobil nya, aku menengok kebelakang, aku melihatnya sedang terduduk dan meremas rambutnya. aku akan kembali Cameron, Aku encintaimu lebih dari apapun, terimakasih untuk semua yang kau berikan padaku, aku tidak akan melupakan kenangan-kenangan kita (yaelah thor bahasa lu kwkw) sekali lagi terimakasih aku mencintaimu

Cameron POV

kalian tahu mengapa aku tidak mengejar Jessie? kakiku lemas, sangat lemas, tapi aku nanti akan mengejarnya dengan kecepatan vampireku, aku juga tahu dia akan kemana. Bandara, yeah Bandara..

heyheyy yaampun pendek yaa? aku lagi kehabisan ide haha yaudahlah yaa aku gk sabar pengen ngepost ini haha next? vote!

Vampire in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang