Namanya Hagia, dia adalah salah satu dari mereka yang disebut emosi. Bersama dengan teman-temannya, Hagia bertugas sebagai partnernya Ichiro dalam mengatur emosi.
Ichiro adalah sesuatu yang disebut kepribadian. Ichiro, Hagia, dan Sadih sudah berteman sejak "Zahiro" lahir kedunia. Hagia dan Sadih sempat berebut untuk mengatur emosi saat "Zahiro" lahir, dan hasilnya Hagia yang menang tepat saat "Zahiro" berada dipelukan mamanya.
Saat ini Hagia sedang mencari keberadaan Sadih yang sejak tadi pagi menghilang tanpa jejak.
"Hai, Hagia! Kamu sedang apa berlarian kesana-kemari?" tanya Niro pada Hagia.
"Aku sedang mencari Sadih, apa kamu melihatnya?" tanya Hagia.
"Tadi pagi dia menitipkan sesuatu kepadaku, tapi aku lupa dimana aku menaruhnya." Jawab Niro.
"Aduh... bagaimana sih dia, sudah tau kalau Niro orangnya pelupa masih aja titip barang ke Niro." Hagia kesal.
"Hehe maaf ya, padahal itu kewajibanku tapi ya penyakitku itu tidak bisa disembuhkan." Kata Niro.
"Ya.. aku maafkan, tapi lain kali kamu jangan lupa menggantikan Ichiro saat dia kelelahan."
"Akan aku usahakan untuk itu. Oh ya kalau kamu mau bertemu Abri, dia ada disebelah sana." Kata Niro.
"Kok kamu tahu apa yang sedang kucari saat ini?" tanya Hagia.
"Ya iyalah tahu, kamu daritadi mondar-mandir di rumahnya Abri." Kata Niro.
"Owh, pantas saja. By the way, terima kasih sudah menunjukan keberaadaan Abri."
"Sama-sama."
Hagiapun langsung pergi menuju taman bunga yang ditujukan oleh Niro. Benar saja seperti kata Niro, Abri sedang berada disana dan sedang menyirami bunga anggrek warna biru. Walaupun pelupa, Niro adalah seseorang yang sangat jujur dalam semua hal.
Tak butuh waktu lama bagi Hagia untuk mencari Abri di taman. Dia sudah tahu dimana tempat kesukaan Abri saat berada di taman, tepatnya didepan area bunga anggrek kesukaannya. Hanya dengan waktu kurang dari satu menit, Hagia sudah menemukan Abri.
"Bri, Abrii..!!" panggil Hagia sambil berteriak.
"Ah.. oh ternyata Hagia toh. Ada apa?" tanya Abri yang kaget melihat Hagia.
"Bri, tolong aku mencari... Sadih"
"Sudah-sudah kamu santai aja dulu, biarkan tenang lalu ceritakan apa yang terjadi." Kata Abri.
"Hah huh hah huh." Hagia berusaha mengatur nafasnya. "Jadi begini, tadi pagi saat aku hendak pergi bekerja, aku sempat mampir kerumahnya Sadih. Tapi, tidak ada siapa-siapa disana. Terus, aku cari diruangannya dia tidak ada, bahkan kopernya saja hilang." cerita Hagia pada Abri.
"Owh, jadi si Sadih kabur lagi ya?" tanya Abri.
"Iya benar." Jawab Hagia.
"Ayo tunggu apalagi, kita cari dia sekarang. Tapi, sebelum itu kamu tahukan tempat kesukaan Sadih? Jika iya coba pergilah kesana!"
Abri dan Hagiapun pergi berpencar mencari Sadih ditempat yang berbeda. Abri pergi ke sebuah tempat hiburan bermain yang biasa didatangi oleh Sadih saat dia sedang bosan. Sementara Hagia mencari didaerah sekitar tempat tinggalnya Sadih.
Setelah mencari kesana-kemari akhirnya mereka berdua berkumpul di taman saat Hagia bertemu dengan Abri tadi.
"Bri, kamu menemukan Sadih disana?" tanya Hagia.
"Tentu saja tidak, kalau ketemu dia seharusnya sudah ada disini." Abri kesal.
Tak lama kemudian Sanro dan Niro datang.
"Hagia...!!!" teriak Sanro dengan nada marah. "Ikut aku sekarang!!!" Sanro mulai marah.
"Eh, tunggu dulu." Sanro heran. "Aku mau dibawa kemana?" tanya Hagia.
"Tentu saja ke kantor pusat!" jawab Sanro.
"Eh, tapi aku sedang mencari Sadih."
"Oh, soal Sadih. Dia sedang libur bekerja." tiba-tiba Niro masuk dalam obrolan.
"HEEEHHH...!!! Dia sedang libur?" Hagia dan Abri kaget.
"Ya itu benar." jawab Niro.
"Berati kita hanya membuang-buang waktu dan tenaga dong." kata Hagia.
"DAN ITU BENAR! Satu hal lagi, KAMU MENINGGALKAN PERKERJAANMU BODOH!" Sanro marah besar. "Aku jadi harus mencarimu kesana-kemari karena kamu tidak bekerja."
Beberapa saat yang lalu.
"Aduh aku lupa kalau Sadih sedang libur." gerutu Ichiro. "Eh Sanro, bisa kamu carikan Hagia, tiga hari kedepan aku dan dia harus bekerja terus." suruh Ichiro.
"Baiklah." Jawab Sanro.
Sanro mencari keberadaan Hagia dirumahnya Hagia. Karena tidak menemukan Hagia dirumahnya dia mulai kesal dan mencari di taman. Saat sampai di taman dia tidak melihat siapa-siapa. Namun, Niro datang tiba-tiba.
"Halo Sanro, bagaimana kabarmu?" sapa Niro.
"Oh Niro, aku baik-baik saja."
"Kamu sedang mencari siapa? Kelihatannya kamu sedang marah." Tanya Niro.
"Aku sedang mencari Hagia, dan dia sudah membuahku kelelahan." Kata Sanro.
"Owh Hagia, tunggu saja di rumahku nanti dia akan datang ke taman ini bersama Abri."
Lalu setelah itu, Hagia yang kelelahan terpaksa bekerja untuk "Zahiro" selama tiga hari kedepan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adventure Inside
AcakIchiro sebuah kepribadian yang pertama kali lahir pada tubuh "Zahiro" bersama dengan Hagia dan Sadih sebagai emosi. Namun sejak kejadian hari itu, semuanya menjadi sangat berantakan dan tidak teratur. Kejadian tersebut membuat dunia menjadi penuh de...