Ch.7: Mengejar Aditya

13.5K 439 15
                                    

Menjadi kepala departmen produksi perusahaan ini merupakan sebuah amanah yang sangat getol diemban oleh Aris. Semua pekerjaan tangannya sangat rapi, mulai dari proses produksi sampai pembuatan laporanpun sangat dipuji oleh petinggi perusahaan tempatnya bekerja sekarang ini. Begitu juga dengan rekan kerjanya yang mengakui keunggulan Aris dalam melakukan pekerjaannya tersebut, siapapun yang berada di departemennya pasti mengakui kehebatan seorang Aris Al-Kahfi dalam bekerja.

Lelaki berketurunan Arab itu akhirnya diangkat menjadi Manager Production yang mengatur proses produksi serta melakukan inventaris produk yang akan dijual setelah melakukan konfirmasi ke beberapa departemen. Di umurnya yang masih cukup muda ini, Aris masih memiliki wajah yang tampan khas orang Arab dengan brewok yang cukup tebal serta bulu-bulu yang dibiarkan memanjang di sekitaran tubuhnya. Perawakannya juga terlihat agak besar, dengan otot yang masih dikembangkan olehnya serrta pahanya yang diakui orang-orang sangat seksi.

Dibalik kecakapan rupa dan pekerjaannya itu, Aris menyimpan sebuah rahasia yang dijaganya erat-erat dari seluruh karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut. Rahasia itu hanya diketahui oleh Rega, teman tidurnya, orang yang sudah menyadarkan tentang rahasia yang dimilikinya itu. Rahasia itu adalah dia suka meniduri lelaki. Walau dia suka meniduri lelaki, bukan berarti dia tidak suka meniduri perempuan. Dia juga meniduri perempuan, namun untuk memilih siapa yang akan ditiduri, baik laki atau perempuan, semuanya tergantung dari moodnya.

Pengalamannya meniduri lelaki dilakukan olehnya pertama kali oleh Rega. Pada saat itu Rega sangat kewalahan mengimbangi genjotan demi genjotan pentungannya yang sengaja dimentokkan Aris di lubangnya itu. Dan pada saat itu, Aris menyadari sensasi yang berbeda jika tidur dengan lelaki. Sebab lelaki jarang menolak permintaannya untuk nambah ronde permainannya dibandingkan dengan perempuan yang seringkali sudah kering ketika baru 2 ronde. Hal itu pula yang tampaknya disukai oleh Rega dari Aris, sebab dirinya dapat keluar berkali-kali tanpa perlu membantu menggenjot.

Dan pada pagi ini, dia dengan gemasnya ingin bertemu dengan Rega beserta anak buahnya yang baru itu. Anak buah yang tampaknya cukup gagah dan sangat tampan, dengan maskulinitas yang luar biasa serta memiliki aroma tubuh yang sangat nikmat untuk dihirup. Dibandingkan Rega, pantat Aditya tampak lebih sekal dan juga tebal membuat kelaminnya naik seketika jika memikirkan hal tersebut diatas kepalanya.

Lagian, dia juga sudah kangen dengan Rega. Sudah hampir tiga hari dia tidak diberikan jatah oleh anak itu, lantaran dia terlalu menggebu-gebu menggenjot anak itu terakhir kali. Rega selalu berdalih kepadanya bahwa pantatnya masih terasa sakit sebab enjotan Aris yang seperti kesetanan kemarin itu, sehingga Aris tidak dapat memaksakan Rega untuk tidur bersamanya selama tiga hari belakangan ini. Namun tiga hari sudah cukup rasanya bagi Rega untuk memulihkan pantatnya itu,'Memangnya pantatnya robek sampai harus menunggu lebih lama lagi' pikir Aris pada saat itu.

Aris lantas mengunjungi ruangan departemen Marketing, dimana tempat Rega dan Aditya bekerja. Dia langsung membuka knop pintu ruangan tersebut dan melirik ke dalamnya. Dapat terlihat olehnya seorang Rega sedang bekerja sambil membolak-balik berkas-berkas yang sekarang berada di tangannya itu, ada juga Aditya di ujung sana sedang berdiri menerima telepon entah dari siapa namun sepertinya percakapan mereka cukup santai, terlihat dari cara bicara Aditya pada saat itu ketika menerima telepon tersebut.

"Hei, kau sedang sibuk?" tanya Aris sambil langsung duduk di bangku di depan meja Rega.

"Aris. Sedang apa kau disini? Bukannya kau ada pekerjaan lain? tanya Rega terkejut melihat Aris yang sudah duduk tanpa disuruh di depan mejanya tersebut.

"Aku kangen samamu, sudah tiga hari kau tidak memberikanku jatah" ucap Aris dengan nada dan muka yang dipelas-pelaskan.

"Halah, kau kangen atau sange sih sebenarnya?" tanya Rega kemudian sambil menatap ke arah Aris dengan wajah yang cukup datar.

Aditya, Anak Magang [Finished]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang