• satu •

743 112 20
                                    

~ Happy Reading ~

.

.

- 1 -

Johnny tidak bisa berhenti memandangi sosok pemuda yang duduk manis di hadapannya itu. Kepalanya terus tertunduk dan makan secara perlahan tanpa mengeluarkan suara sedikitpun. Johnny tahu pemuda itu sengaja menunduk untuk menghindari tatapannya. Dan hal itu justru membuat senyum Johnny terkembang.

Lucu...

"Nak Johnny, apa kau dan Jaehyun sudah saling kenal di kampus?" pertanyaan yang tiba-tiba terlontar itu menyadarkan Johnny dari pikirannya.

Ia menolehkan kepalanya ke sosok wanita paruh baya yang duduk di sebelah pemuda yang tadi dipanggil Jaehyun itu. Wajahnya masih terlihat muda sekali dan cantik luar biasa. Garis wajahnya pun mirip dengan Jaehyun.

Benar-benar keturunan yang sempurna, batin Johnny.

"Ah, kita belum pernah berkenalan secara resmi, Tante. Tapi saya tahu Jaehyun, karena ada beberapa teman saya yang satu angkatan dengannya," jawab Johnny sopan.

"Oh begitu? Benar juga ya, kalian 'kan memang beda angkatan. Tante maklum kalau kalian tidak saling kenal." Ibu Jaehyun tertawa ringan diakhir kalimatnya dan segera disambut Ayah dan Ibu Johnny setelahnya.

Humor orang dewasa parah sekali. Apanya yang lucu? keluh Johnny dalam hatinya. Namun ia hanya bisa balas tersenyum demi menjaga kesopanan.

"Jadi begini, Nak Johnny..." Kali ini perhatian Johnny teralih ke sosok penuh wibawa yang duduk di ujung meja. 

"Om dan Ayahmu sudah bersahabat dari SMP. Ayahmu pandai sekali berkelahi dan selalu melindungi Om saat anak-anak berandal di sekolah mengganggu Om. Dari situ Om selalu mempunyai keinginan untuk menitipkan buah hati Om nantinya ke orang yang tepat. Orang yang dapat menjaganya dan melindunginya sepenuh hati." Ayah Jaehyun menjelaskan panjang lebar.

Jaehyun terlihat tidak tenang di kursinya. 

"Nak Johnny belum punya pacar 'kan?"

"Maaa..." protes Jaehyun begitu mendengar pertanyaan Ibunya.

"Untuk saat ini saya tidak punya, Tante," alih-alih menghindar, Johnny memilih untuk menjawab pertanyaan Ibu Jaehyun dengan jujur.

"Nah, bagus sekali kalau begitu. Jadi pertunangan ini bisa langsung diresmikan!" sambut Ibu Jaehyun penuh semangat.

"Tentu! Putramu manis sekali. Aku tidak mau sampai menyia-nyiakan kesempatan bagus memiliki menantu semanis Jaehyun." Ibu Johnny turut menyambut antusiasme orang tua Jaehyun.

"Bagaimana denganmu, Johnny? Kau setuju bertunangan dengan Jaehyun?" tanya Ayah Johnny.

Johnny menatap ke arah Jaehyun yang kali ini balas menatapnya. Ada binar aneh di mata pemuda terserbut yang Johnny tidak begitu paham maksud dan artinya apa. Yang jelas, Johnny tahu kalau Jaehyun tidak menentang ide pertunangan kedua orang tua mereka ini.

"Tentu saja kalian tidak akan langsung menikah dini." Ucapan Ayah Jaehyun memutus lamunan Johnny.

"Pertunangan ini hanya untuk mengikat hubungan kalian berdua. Baru setelah kuliah kalian selesai kalian bisa memikirkan bagaimana kedepannya hubungan kalian," imbuh Ibu Johnny.

"Jika di tengah jalan kalian merasa tidak cocok menjalani hubungan ini juga kami tidak akan memaksa kalian untuk meneruskannya." Walaupun berkata begitu tapi Johnny bisa melihat binar penuh harap di mata Ibu Jaehyun.

We Are...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang