Prolog

14.8K 523 9
                                    

Sepasang pengantin telah selesai mengucapkan ikrar sumpah pernikahan. Kini statusnya sebagai suami istri akan dimulai. Hiasan bunga bak berwarna merah dan putih mendominasi pesta pernikahan itu. Burung merpati di lepaskan. Balon dan lampion juga turut menghiasi pesta yang diadakan begitu mewah. Bagaimana tidak ini adalah resepsi pernikahan si bungsu Uchiha. Tentu saja keluarga klan itu tidak akan menggelar pesta yang biasa saja.

Sasuke begitu terlihat bahagia, dia tak henti-hentinya tersenyum lembut. Begitu pula Sakura, dia memasang senyum terbaiknya. Sayangnya jika diperhatikan lebih teliti maka yang terlihat adalah senyum mengerikan yang dipaksakan.
Mereka tidak mungkin mengacaukan pernikahan ini dengan memasang wajah cemberut. Bisa di pastikan ratu langit atau kita sebut saja Mikoto Uchiha akan membuat hidup mereka menderita.

"Sakura, jangan terlalu aneh dengan senyummu itu"

"Kau juga ayam, senyummu bahkan lebih aneh dari ku!" Mereka berbisik bisik di tengah resepsi pernikahan itu. Para undangan pernikahan yang hadir menganggap mereka tengah bermesraan.

Apalagi Mikoto dan Itachi, keluarga yang berasal dari mempelai pria begitu gembira dengan kemesraan mereka. Jangan lupakan Kizashi dan mebuki yang menangis haru. Akhirnya tanggung jawab sebagai sebagai orang tua telah selesai. Kini mereka bisa bebas.

"Ingat perjanjian kita gulali, kita harus membuat kaaasan menyetujui perceraian kita"

"Aku tidak lupa ayam, akupun ingin segera bersatu dengan Naruto, bukan muka es seperti mu"

Bla bla bla mereka terlibat perdebatan di tengah resepsi itu. Meskipun berdebat, suara mereka hanya berbisik-bisik dengan mendekatkan wajahnya ke telinga masing-masing.

"Wah sungguh-sungguh romantis mereka" celetuk salah seorang undangan.

"Benar, serasi sekali"

Tak jauh dari altar pengantin. Naruto tengah menyesap wine sambil terus menatap pilu ke arah mempelai.
"Ini memang yang terbaik, tapi kenapa hatiku terasa di remas"

Begitu pula wanita indigo yang berdiri di pojokan. Gadis itu tersenyum sendu sambil meremas gaun ungu yang menjuntai sampai kaki.
"Apa ini yang kita inginkan Naruto-kun?"

Safir dan mutiara bertemu. Seakan banyak sekali ungkapan yang diucapkan lewat mata. Ini memang yang mereka inginkan, tapi mengapa begitu menyiksa.

Sedangkan kedua mempelai itu saat ini tengah berdansa untuk membuka pasangan lain yang ingin berdansa. Senyum kepuasan tersungging di bibir masing-masing karena sang partner mau di ajak kerjasama.

'Naruto-kun, tunggulah kita akan bersama lagi' batin Sakura.

'Hinata, teruslah bertahan...' batin Sasuke.

TBC

Akunku yang user 72xxcx ga bisa di buka, jadi yang mengharapkan cerita stop sir, konoha pie, dlp, don't again

Aku ucapkan maaf banget moodku jadi anjlok gara-gara ga bisa buka akun ku itu

Mom I Want Get Free✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang