“Jaejoong, kau yakin akan pergi ke toko buku sendirian?”
“tenang saja, Yoochun, aku bisa pergi sendiri”
“ta...tapi Jaejoong...”
Orang yang dipanggil Jaejoong itu sudah keburu meninggalkan temannya yang bernama Yoochun itu. Yoochun pun menjadi resah karena baru saja ia ingin memberi tahu Jaejoong bahwa sedang terjadi tawuran di jalan menuju toko buku yang akan Jaejoong lewati.
Masalahnya ini bukanlah tawuran biasa, melainkan tawuran antara siswa SMA Dongbang dengan siswa SMA Manse. Kedua sekolah ini memang sudah lama menjadi musuh bebuyutan. Yoochun takut jika sahabatnya akan diserang oleh siswa SMA Manse karena Jaejoong adalah siswa SMA Dongbang.
“aigo... semoga Jaejoong baik-baik saja” gumam Yoochun khawatir.
. . .
“Changmin, dimana yang lainnya? Sudah siap?!”
“sudah, hyung. Kami sudah paham tugas masing-masing yang sudah hyung bagi kemarin. Mereka ada yang langsung ke lapangan”
“ya! Kenapa mereka langsung kesana?! Sudah kubilang kita harus bersama-sama!”
“maaf Yunho hyung, kami...” ujar orang yang dipanggil Changmin itu dengan gugup.
“sudahlah! Ayo cepat ke lapangan!” orang yang dipanggil Yunho itu berjalan dengan terburu-buru meninggalkan temannya.
. . .
“kenapa perasaanku tidak enak begini” batin Jaejoong.
Jaejoong berjalan kaki dari sekolahnya dan merasa ada yang aneh dengan lingkungan sekitarnya. Ia melihat beberapa siswa satu sekolahnya berjalan bergerombol dan nampak mengawasi dirinya yang masih berjalan.
“ya! Kenapa kalian jalan duluan?!”
Jaejoong terkejut mendengar suara seseorang berteriak di belakang dirinya. Jaejoong mendapati seorang siswa laki-laki berambut cokelat jabrik yang diikuti siswa laki-laki tinggi berambut hitam pendek di belakangnya.
Siswa berambut cokelat itu sangat menarik perhatian Jaejoong. Ia tampak seperti preman menurut Jaejoong, ia memakai kemeja yang tidak dimasukkan ke dalam celana, rambut yang di cat dan membawa sebatang kayu panjang seukuran tongkat baseball.
“oh, jadi pasukan kalian sudah siap rupanya”
Jaejoong mendengar suara berat dari sisi berlawanan dari teman-teman satu sekolahnya. Alangkah terkejutnya Jaejoong melihat segerombolan siswa laki-laki menyeramkan yang menggunakan seragam berbeda dari sekolahnya, mereka menatap teman-teman satu sekolah Jaejoong dengan tatapan penuh emosi.
“SERANG!!”
Jaejoong mendengar teriakan keras dari siswa laki-laki preman di hadapannya yang membuat dua gerombolan ini berbaur dan saling berkelahi satu sama lain. Jaejoong terpana dengan pemandangan orang-orang di sekitarnya yang berkelahi fisik satu sama lain.
Beberapa detik kemudian Jaejoong menyadari bahwa ini adalah tawuran, Jaejoong sedang terjebak di tengah-tengah tawuran. Jaejoong mendadak panik dan berusaha mencari jalan untuk kabur. Bukannya berhasil kabur, ia malah melihat pemandangan mengerikan karena beberapa siswa yang babak belur bahkan sampai tumbang tak sadarkan diri.
“eoh, ternyata ada perempuan cantik disini”
Tiba-tiba, Jaejoong didatangi oleh siswa dari sekolah lain yang menjadi lawan sekolahnya. Dia tampak babak belur dengan luka lebam di bibir dan pipinya, sungguh pemandangan yang mengerikan bagi Jaejoong.
“aku ini laki-laki” Jaejoong memberanikan diri berbicara.
“oh, laki-laki. Kau berani juga ikut perang begini”
KAMU SEDANG MEMBACA
HE IS JUNG YUNHO
Teen Fiction[WARNING! BxB LOVE CONTENT, SKIP THIS STORY IF YOU ARE A HOMOPHOBIC 🙂] "Kau harus hati-hati dengan dia, dia itu Jung Yunho!! Dia adalah siswa yang paling ditakuti di sekolah ini karena dia berandalan sekolah!" . . Kim Jaejoong, 18 tahun, hanya sis...