CHAPTER 2 - HE IS MY LOYAL LACKEY

1.5K 265 9
                                    

“Yunho, tolong bawa ini”

Yunho menerima buku dari Jaejoong dengan setengah hati. Ini sudah buku keempat yang Yunho bawa dan ia merasa kesulitan membawa buku-buku besar  dan berat yang satu per satu diambil Jaejoong dari rak perpustakaan.

Kini Yunho menyesali keputusannya yang menuruti ancaman Jaejoong. Saat itu Yunho bersedia menuruti semua permintaan Jaejoong selama satu semester ini, termasuk permintaan Jaejoong untuk membantunya membawa buku-buku pinjamannya dari perpustakaan.

“aish, apa dia membaca semua buku ini?!” batin Yunho.

Menjadi pembawa buku Jaejoong di perpustakaan bukanlah hal yang mudah. Yunho harus membawa buku super berat, ia juga kesulitan berjalan mengimbangi Jaejoong yang begitu cepat berjalan. Tentu saja sekarang Yunho tidak bisa berjalan cepat karena ia membawa barang berat. Ditambah lagi Yunho harus menahan rasa malunya saat ia ditertawakan oleh siswa lainnya yang ada di perpustakaan. Sangat aneh melihat seorang berandalan seperti Jung Yunho kini malah ada di perpustakaan bersama Kim Jaejoong, siswa terpintar di SMA Dongbang.

“apa kita sudah selesai, paduka Raja?” tanya Yunho sarkas.

“eum, aku masih mencari buku kalkulus, sebentar lagi” ujar Jaejoong.

Yunho menghela napasnya dengan keras, lebih tepatnya mendesah sampai-sampai Jaejoong menengok.

“kenapa?” tanya Jaejoong dengan wajah polosnya.

“kau tidak lihat ini?! Ini berat!” ujar Yunho kesal.

“ini perpustakaan, jangan berteriak. Lagipula semua buku itu bisa kau letakkan di meja peminjaman, bilang saja itu punya Kim Jaejoong, petugas perpustakaan sudah tahu” ujar Jaejoong dengan kalem.

Yunho berpaling dari Jaejoong dalam keadaan yang sangat emosi. Kalau saja bukan karena peristiwa tawuran kemarin, sudah pasti Yunho akan melayangkan buku-buku bawaannya kepada Jaejoong sampai pingsan.

.
.

Belum cukup penderitaan Yunho yang harus menemani Jaejoong di perpustakaan selama istirahat, kini ia harus membawakan puluhan jurnal praktikum yang dipinjam Jaejoong dari perpustakaan dengan alasan tugas kelas. Yunho berpikir ia bisa gila jika setiap hari bersentuhan dengan buku-buku seperti ini, selama ini Yunho alergi buku dan tidak pernah belajar.

“Yunho, kau dari mana saja?”

“hai, Junsu” Yunho menyapa balik Kim Junsu yang merupakan teman sekelasnya di kelas 12D.

“aku baru dari perpustakaan bersama si aneh itu” ujar Yunho sambil menunjuk Jaejoong yang berjalan di depannya dengan dagunya.

“oh begitu, apa kau sudah mengerjakan pr matematika?” tanya Junsu.

“apa? Pr matematika” Yunho mematung.

BRAK

Semua jurnal yang sedari tadi dibawa Yunho kini jatuh bebas ke lantai dan membuat Jaejoong menoleh ke belakang. Jaejoong begitu terkejut melihat jurnal-jurnalnya sudah berantakan di lantai.

“kenapa ini? Bagaimana kalau jurnalnya rusak?” omel Jaejoong.

“diam kau!” seru Yunho.

“aigo, aku belum mengerjakan pr sama sekali, matilah aku dihukum guru tua itu” ujar Yunho pada Junsu.

“kalau begitu kerjakan sekarang” ujar Junsu.

TENG TENG TENG TENG

“dasar bel sialan!!” Yunho mengumpat.

. . .

Jaejoong bersiap-siap pindah ke laboratorium sekolah untuk pelajaran fisikanya. Sedari tadi Jaejoong merasa bersalah dengan Yunho, temannya itu. Ia merasa sedikit bersalah karena membuat Yunho tidak bisa mengerjakan PRnya.

HE IS JUNG YUNHOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang