"benarkah itu, Jaejoong?!" Yoochun berteriak kaget setelah mendengar cerita Yunho yang menolong Jaejoong kemarin.
"ya! Jangan berteriak" ujar Jaejoong.
"maaf, aku terkejut, aku tidak percaya Yunho melakukan semua itu" ujar Yoochun.
"tapi aku serius dan aku sangat berterimakasih padanya" ujar Jaejoong sambil tersenyum.
"tapi... aku masih belum bisa membiarkanmu kemana-mana bersama Yunho. Dia itu berbahaya" ujar Yoochun dengan ekspresi khawatir.
"kalian membicarakan aku?"
Jaejoong dan Yoochun menoleh ke arah suara berat yang mengintrupsi percakapan mereka. Jaejoong terlihat senang dengan kedatangan Yunho, sementara Yoochun tampak membeku. Yoochun terperangah melihat Yunho yang dengan santainya duduk di samping Jaejoong sampai-sampai kacamatanya melorot.
"Jaejoong, suruh temanmu itu untuk menutup mulutnya agar tidak kemasukan lalat" ujar Yunho dengan wajah datarnya sementara Jaejoong tertawa dan Yoochun refleks menutup mulutnya.
"Jaejoong, ada apa kau mengajakku bertemu?" tanya Yunho.
"oh, aku mau kau menemani aku ke pasar untuk berbelanja bahan kue. Tolong bantu aku membawa semua belanjaanku" ujar Jaejoong.
"kapan?" tanya Yunho.
"sepulang sekolah ini" ujar Jaejoong.
Yunho menelan salivanya dengan berat. Yunho teringat jika hari ini adalah jadwal tawuran teman-teman sekolahnya dengan siswa SMA Yongju.
"maaf, aku tidak bisa kalau sepulang sekolah hari ini, aku ada urusan. Kenapa kau tidak pergi bersama temanmu yang berdahi lebar ini?" ujar Yunho.
"apa kau tidak melihat tubuhnya yang ringkih ini? Kami berdua tidak akan kuat membawa belanjaanku, aku akan belanja sangat banyak" ujar Jaejoong.
"apa kau mau menolak permintaanku? Apa kau sudah lupa dengan janjiku? Kau mau aku melaporkan kalian semua?" Jaejoong berusaha mendelik ke arah Yunho walaupun sebenarnya Jaejoong takut jika tiba-tiba Yunho meninju wajahnya.
"Jaejoong..." ujar Yoochun yang mulai ketakutan juga.
"baiklah, aku akan menemanimu. Kutunggu di depan kelasmu" ujar Yunho seraya meninggalkan Jaejoong dan Yoochun.
"Jaejoong, apa kau gila?! Kau tidak tahu apa urusan Yunho sepulang sekolahnya nanti?!" bisik Yoochun.
"tidak" jawab Jaejoong dengan santainya.
"hari ini adalah jadwal tawuran SMA Dongbang dengan SMA Yongju!!" ujar Yoochun frustasi.
"tapi kau dengar sendiri kan jika dia akan menemaniku? Itu berarti dia tidak akan ikut tawuran. Lagipula dia pemimpinnya, siapa tahu dia akan membatalkan tawurannya. Dengan begitu dia tidak akan tawuran lagi, bukankah itu hal yang bagus?" ujar Jaejoong sambil tertawa.
"Jaejoong, untunglah kau temanku. Aku akan menjambak rambutmu jika kau bukan temanku" ujar Yoochun gemas.
. . .
"Yunho, perang hari ini tidak bisa dibatalkan! Tidak boleh!"
"ya! Siapa pemimpinnya?! Kau atau aku?!"
Yunho memijat pelipisnya yang berdenyut. Ia sudah tahu keadaannya akan seperti ini saat ia menyampaikan pada teman-temannya untuk membatalkan perang mereka dengan SMA Yongju.
"hari ini aku ada urusan mendadak dan mendesak" ujar Yunho yang mulai tenang.
"kalau begitu biarkan kami berperang. Kami bisa berperang tanpamu, Yunho"
KAMU SEDANG MEMBACA
HE IS JUNG YUNHO
Ficção Adolescente[WARNING! BxB LOVE CONTENT, SKIP THIS STORY IF YOU ARE A HOMOPHOBIC 🙂] "Kau harus hati-hati dengan dia, dia itu Jung Yunho!! Dia adalah siswa yang paling ditakuti di sekolah ini karena dia berandalan sekolah!" . . Kim Jaejoong, 18 tahun, hanya sis...