Aurora Marioline Nuella

69 3 0
                                    

Aurora tetap mengabaikan orang yang sedang memperhatikan nya dari tadi, kaki nya terus berjalan mengikuti petunjuk menuju kelas barunya.

Ia tidak pernah tahu mengapa semua orang melihatnya seperti itu apa ada yang salah denganya atau ia merugikan orang lain, ia pun bingung soal itu.

Aurora berhenti di depan kelas xi ipa1 ia pun menyakinkan diri untuk masuk ke dalam kelas tersebut, Aurora bukan lah gadis pemalu ia hanya belum terbiasa dengan ini semua.

Setelah diberitahu oleh kedua orang tuanya bahwa ia harus ikut pindah ke negeri dimana ia dibesarkan,  Aurora bingung sekaligus sedih pasalnya ia agak sulit untuk berbaur dengan teman baru.

Dan hari ini adalah hari kedua Aurora belajar disekolah baru, hari pertama Aurora belajar di sekolah barunya ia tidak terlalu beruntung karena tidak ada sama sekali teman yang mau menemaninya dan ia benci sendiri.

Tapi kali ini ia harus menyakini dirinya sendiri bahwa ia bisa berbaur dengan orang orang baru, ia harus terbiasa dengan semua ini.

Aurora masuk dengan tangan yang memegang erat tasnya itu, ia membuka pintu kelas xi ipa1 tersebut dan ia terkejut pasalnya kelas tersebut kosong dan hanya ada satu orang yakni Aurora juga tidak tahu siapa.

"Sorry if i bother? em-- maksud gue, apa gue ganggu?"

Orang yang ditanya Aurora pun bangkit dan berjalan mendekati nya "Gue ngerti kok apa yang lo bilang, emang lo kira gue sebodo itu?"

"Yakan bisa jadi lah"

Aurora berjalan menuju bangkunya, ia tidak duduk sendirian tetapi kemarin orang yang sebangku dengan Aurora tidak bisa ikut pelajaran karena ada keperluan yang harus diselesaikan. Jadi Aurora belum tahu siapa orang yang akan duduk  dengannya setahun ini.

"oh iya btw I'm aurora marioline nuella and I'm a new student in this class emm-- call me aurora my age is not much different with you, and I think that is enough for an introduction with you"  Setelah mengucapkan itu Aurora mengulurkan tangan nya.

"Alden emilio addison terserah mau panggil apa aja asal enak didenger"  Alden pun mengulurkan tangan nya.

"emm--- oke good introductions" Aurora pun bergegas pergi menuju kantin, tetapi berhenti sebentar karena Alden memanggilnya "lo pindahan dari mana?"

"Jerman" setelah itu Aurora melanjutkan jalan nya menuju kantin.

teeeeet teeettt

Bel sekolah tanda mata pelajaran akan dimulai, Aurora dengan cepat menghabiskan sarapannya. Tadi ia membeli roti isi coklat karena ia belum terlalu biasa dengan makanan seperti batagor siomay atau semacamnya.

Saat sampai di depan kelas ternyata belum ada guru yang masuk Aurora melanjutkan jalan ke bangku nya, disaat ini ia baru sadar bahwa orang yang sedang sebangku dengannya menyapa dirinya

"Haloo gue Aleyza btw gue temen sebangku lo,lo murid baru disini ya?"

"Ooh iya maaf gue baru nyadar, gue Aurora"

Setelah mereka berkenalan dan sedikit berbincang bincang Mr Dandi datang, guru yang terkenal dengan ke kilerrannya itu.
TTEEET TEEEEEEET

Bel istirahat berbunyi semua murid kelas xi ipa 1 bersorak gembira karena waktu yang ditunggu tunggu sudah tiba, Hampir 75% murid xi ipa 1 tidak menyukai Mr Dandi karena cara belajarnya yang kurang menyenangkan .

"Mau ke kantin bareng gak?" Yang diberi pertanyaan hanya menjawab dengan anggukan. "Btw lo, pindahan dari mana?" Aurora yang merasa ditanya oleh Aleyza pun menoleh "Gue dari jerman"

Aleyza sebenarnya belum puas dengan jawaban Aurora, tetapi melihat raut muka wajah Aurora yang terlihat sangat tidak suka diberi pertanyaan seperti itu ia pun mengurungkan diri untuk bertanya lagi.

"Disini kantin nya sering penuh ya, di Jerman gak gini gini amat perasaan" Racau Aurora,"Lo mau beli apa?" Aleyza hanya menoleh dan menjawab dengan tunjukan tangan.

"Emang siomay disini enak?"

"Lo harus coba deh, siomay nya tuh bener bener enak banget fix lo harus nyoba sekarang juga" Jawab Aleyza sambil menarik tangan Aurora.

Setelah mereka selesai membeli siomay, Aurora dan Aleyza mencari bangku yang kosong. Padahal istirahat sudah berlangsung selama 15 menit yang lalu tapi tetap sama saja kantin masih penuh

"Ley, ini mah sampai firaun jualan cilok juga gak bakal dapet kali" ia kesal karena sejak dari tadi Aleyza hanya menyuruhnya untuk sabar sampai mendapatkannya. "Sabar"

"Disitu aja yuk, gabung sama mereka" Kata Aurora sambil menunjuk kearah laki laki dan satu temannya. "Emang lo kenal sama mereka?"

"Kenal" Aleyza sempat bingung mengapa Aurora mengenal Alden. "Yaudah deh"

"Boleh gabung gak?"

Alden yang merasa terpanggil pun menoleh "Boleh, gue duluan" Ucap Alden dengan dingin, Alden pun pergi.

Aneh ini aneh Aurora merasa Alden beda dengan tadi pagi, "Gue duluan ya" Ucap seorang cowo berambut coklat dan sudah pasti ia adalah teman Alden. "Alden kenapa?"

"Tanyain aja sama temen lo itu"

Ia bingung, ada apa dengan Alezya dan Alden?


Halo ini cerita baru pada suka gak? jangan lupa vote ya ^^

xoxo

Broken HerzWhere stories live. Discover now