*Canggung*
Daritadi, selama perjalanan Jeri dan Jaehyun hanya diam seribu bahasa. Mereka seakan berbahasa kalbu tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.
Jenuh, akhirnya Jeri membuka pembicaraan. Meskipun sedikit akward.
"Uhm, sunbaenim-ssi apakah aku boleh bertanya?" tanya Jeri sambil melambaikan tangannya, bayangannya memantul ke kaca spion sehingga Jaehyun dpt melihatnya.
"Haha, ekm.. Jerienni, kau kiyowo sekali eoh? Santai aja lah klo ngomong sma aku apa tadi kamu blg? Sunbaenim? Haha sudahlah, panggil sebutan oppa saja arrasseo..? Lagian aku punya banyak penggemar yg memanggilku oppa" jawab Jaehyun sambil tersenyum lebar.
"Apa yg dia pikirkan? Dia pikir aku nnti tidak tahu sopan santun jika memanggilnya oppa aisshh jjinja_-" batin Jeri
"Ah..ahaha sunbaenim-ssi apa aku tidak se sopan itu memanggilmu oppa?" tanya Jeri sedikit takut
"Ani, kamu tdk lancang kok. Aku yg suruh kan jadi tdk usah manggil dgn sebutan itu lagi, itu agak terlalu formal dan tdk nyaman"
"Ne arraseo sunb.. Eh arraseo o...ppaa"
"Yaakk pabbo, apa yg sudah kukatakan? Memanggil dia oppa!? Aissshh eottokeh?" batin Jeri menggigit bibir bawahnya
Jaehyun hanya terseyum melihat tingkah adik tingkatnya itu, kalau dilihat-lihat memang benar Jeri itu cantik, manis, dan kiyowo tapi tetap saja yg dicintai Jaehyun itu Yeri. Krn Yeri cinta pertamanya saat masih kelas 2 SMP.
-Skip di kampus-
Jeri POV
"Khamsahamnida oppa-yaa" ucap ku sambil membungkuk 45° kearahnya.
"Ah cheonmal, kamu tdk perlu sesopan itu eoh. Aku jadi sedikit tdk enak kamu perlakukan seperti itu daritadi" jawabnya.
"Mestinya aku tdk merepotkan oppa seperti ini, dan harusnya aku tad..." ucapan ku terpotong krn jari telunjuknya berada dpn bibirku.
Mengapa dia seperti ini? Apakah sifatnya itu memang suka bersikap romantis dengan yeoja yg lainnya. Aisshh namja yg sekarang didepanku ini benar-benar hobby ngardusin anak org_-
"Husshh tdk usah banyak bicara, aku sama sekali tdk repot mengantarmu ke kampus. Lagipula rumah ku tdk jauh dari rumahmu jadi tenang aja, kamu harusnya bisa bersikap lebih santai kalau sama aku" Ucapnya menatap ku yang lebih tinggi dariku, ±20cm selisihnya.
Aku hanya mematung terheran-heran melihat sikapnya itu, aku baru mengenalnya dan dia bisa seakrab ini dgn ku. Sejujurnya aku tdk nyaman, apa yg harus kulakukan? Haruskah aku menjauhi nya saja, ah itu lebih baik.
Tiba-tiba aku melihat jam dan meminta ijin kepadanya untuk pamit krn kelasku sebentar lagi dimulai.
"Kelasnya uda mau mulai, aku pergi dulu oppa, sekali lagi makasih yah maaf udah repotin" ucapku pergi meninggalkan nya di lobi
"Iya, kamu hati-hati ya Jerienni" ucapnya sedikit mengeraskan volume suaranya krn langkahku semakin jauh meninggalkan nya.
Saat itu aku baru ingin membuka lokerku, tapi tiba-tiba segerombolan namja datang. Mereka kayaknya sunbaenim ter famous di kampus ini karena gaya nya yg songong bat, dan saat mereka lewat, namja yg paling depan (*bos nya nih) itu bajunya ketumpahan jus jeruk karena ditabrak sama namja yg kelihatannya seangkatanku, gayanya juga polos dan lugu
Namja yang paling depan itu langsung marah dgn wajah yg tidak dapat dijelaskan lagi, dia langsung ngangkat kra baju namja polos itu dan aku kasian bat ngeliat nya_-
Wajah namja polos itu juga sudah sangat ketakutan dan tak henti-hentinya meminta maaf, sambil ingin menangis.
"Sunbaenim-ssi maafkan teman ku, biar aku yg cucikan bajumu kau jgn menyakiti temanku, kumohon" ucapku memohon di depannya jebal, kalau bkn karena rasa kasihan, aku tdk akan melakukan ini. Krn aku juga takut;(
"Apa-apaan lo mau menyucikan baju gue? Sementara dia yg bersalah. Tidak, biar dia yg rasakan hukumannya. Berani-beraninya numpahin jus jeruk, dia gak tau ya gue ini siapa hah!?" ucapannya sungguh laknat.
"Gwenchana, biar aku saja kumohon sunbaenim-ssi jgn pukul dia" ucapku akhirnya menangis.
"Uljima,,, aishh jjinja gue paling gasuka liat yeoja menangis eoh. Oke gpp lupain nyuci bajunya, gue ganti baju aja. Dan lo anak cupu lo kali ini selamat krn temen lo ini, lo berterima kasih sama dia, kalau gak krn temen lo udah gue abisi lo hah" ucapnya sambil meninggalkan kami.
Aku pun menangis, sejujurnya baru kali ini aku di bentak sama namja, sedih bat;( hari pertama ngampusku rusak dan ini masih pagi huaaahh.
"Mianhae, gara-gara gue lo kena masalah" ucap namja polos itu menundukkan kepalanya, dia begitu merasa bersalah padaku tapi apa boleh buat, aku sungguh kasihan melihatnya.
"Ani, ini bukan salah lo kok. Gue sendiri yg mau tolongin lo. Ini real dari dalam diri gue juga" ucapku sambil mengusap air mataku.
"Ehm, gue Winwin. Gue utang banyak dari lo karena uda tolongin gue" ucapnya, sudut bibirnya juga terangkat dan membentuk senyum hangat sambil menjulurkan tangannya kearahku.
"Gue Jeri, Jung Jeri imnida" senyumku sambil membalas uluran tangannya.
Jeri POV end.
Gaes, gimana lanjutannya?
Bau-bau ada pemeran baru yeu ehehe;"))
Kira² Jeri ama Winwin sahabatan gak ya?
Jgn lupa ninggalin jejak ya gaes, di vomment dulu sebelum di next💋🌱moonllim.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny; [MARK LEE]
Fanfiction"you forget me? what if I keep trying to make you remember everything about us..?" "Lo ngga seharusnya dengan dia, lo itu milik gue tetap harus jadi milik gue" - Mark "Apa dok? saya amnesia?" -Jeri Cast: Mark Lee NCT as him self Jung Jeri as your se...