sayonara 11

1.8K 155 65
                                    

Mentari memberikan pancaran hangatnya dibumi, para burung berlomba-lomba menyanyikan siulan indahnya. Kediaman Tanmoku terlihat kokoh dan nyaman meski sedikit terlihat orang-orang yang sedang merenovasi kediaman akibat pertempuran seminggu yang lalu. Semua bergotong- royong perlahan namun pasti meski duka masih didalam hati tapi semua merasa beban dalam pundak mulai terasa ringan diiringi senyum dan gelak tawa.

Sorot mata terluka tak mampu menipu di kejauhan terdapat dua orang yang terlihat bahagia dan senyum mengembang diwajah mereka berdua. You Keika hanya bisa memandang dari kejauhan tak berani menyapa. Takut salah kata dirinya akan semakin tersiksa. 'Entah kenapa aku ingin Tuhan mengambil diriku secepatnya, agar aku tidak merasakan sakit ini lebih lama'

You Keika mulai menjauh, tapi dia merasakan keanehan pada tubuhnya. Tangan kirinya mulai transparan. You Keika menggosok matanya takut ini hanya bohong belaka, namun terbukti nyata. Apakah pertanda dirinya akan menghilang dari bumi selamanya? Bisakah dia mengucap salam perpisahan ? Sanggupkah dia meninggalkannya? Hanya waktu yang bisa mengubah keadaan dan perasaan seseorang.
'Mungkin Tuhan sayang padaku sehingga permintaanku dikabulkan lebih cepat'

"You keika." Terdengar teriakan Shin Shiyou dari kejauhan. Keika menoleh sekilas diiringi senyum cengengesannya menghilangkan sorot terluka itu sesaat menyembunyikan tangannya yang transparan.
"Ada apa kau teriak - teriak begitu aku tidak tuli tahu! " Balas You Keika cemberut.
"Kau saja yang kupanggil tidak menjawab, kau mau membantuku membuat kue untuk Tanmoku Ki."
"Hee...eh, aku tidak mau. Kau tidak tahu aku capek habis membasmi roh jahat. Ijinkan aku untuk istirahat sejenak. Berusahalah sendiri. Ja nee~ ."
"Kau menyebalkan." Hanya lambaian tangan yang didapat Shin Shiyou. Sebenarnya Shin Shiyou tahu perasaan You Keika terhadap Tanmoku Ki. Dia juga sadar tak ada tempat lagi dihati Tanmoku Ki selain Shouken. Dirinya hanya bisa menghiburnya meski tak banyak. 'Kuharap kau bisa melepaskan cintamu seperti rasa cintaku pada Tanmoku Ki.'

Shouken dan Tanmoku Ki berjalan berdampingan mengenang masa lalu yang mereka jalani saat masih muda. Terlihat wajah berseri mereka berdua. Namun eksistensi You Keika bagaikan kasat mata. Andai mereka tahu ada seseorang yang merasa dirinya terlupakan. Masihkah mereka tetap memasang raut wajah bahagia atau mengacuhkannya saja? Entah apa yang mereka katakan dikejauhan, akan tetapi seperti tak ada cela diantara keduanya. You Keika hanya bisa meremat bagian dadanya. Terdengar sayup orang- orang membicarakan festival kembang api. 'Mungkin ini kesempatanku yang terakhir bersama Tanmoku Ki melihat festival ini'  raut wajah You Keika perlahan mulai berubah dan kembali kewujud cerianya semula. Terlihat Tanmoku Ki berjalan sendiri, segera You Keika menyusulnya.

"Tanmoku Ki." Sebuah tepukan mendarat pada bahu Tanmiku Ki." Nanti malam.." belum sempat You Keika berbicara Tanmoku Ki sudah menyela pembicaraan.
"Ah.. aku baru ingat nanti malam ada festival. Aku akan pergi bersama Shouken. Kau mau ikut? "
"Tidak perlu aku mau bilang kalau nanti malam aku akan berlatih dengan In- Tetsu." Tolak You Keika cepat.
"Baiklah, tapi jika kau mau kau bisa menyusul kami kesana" You Keika hanya mengangguk mengerti sebagai balasan. Tanmoku Ki mulai menjauh, senyum You Keika perlahan luntur kesempatan untuk berbicara lebih banyak menjadi sia-sia belaka.

Malam mulai menjelang suara riuh keramaian mulai terdengar pertanda festival kembang api akan dimulai. Satu petasan telah diluncurkan. Mempercantik langit yang kelam, berbagai macam warna- warni menghiasi malam. Perlahan Shouken menggenggam tangan Tanmoku Ki yang berada tepat disampingnya. Tanmoku Ki tersentak kaget namun hanya sebentar." Tuanku sudah lama aku ingin mengatakan ini padamu... aku... mencintaimu." Tanmoku Ki hanya terdiam mematung tak mampu menjawab, tapi sebuah kalimat lolos dari bibir tipisnya. "Maaf... aku... sudah memiliki masa lalu dan masa depanku. Aku tidak bisa menerimamu."
"Lalu kenapa Tuanku membangkitkanku kembali." Terlihat sorot kecewa yang ditunjukan oleh Shouken.
"Bagiku kau sangat berhrga Shouken. Kau adalah kebebasanku. Aku berhutang banyak padamu. Kau yang rela berkorban demi diriku. Kau adalah seorang kakak yang berharga bagiku."
"Apa yang kau maksud masalalu dan masa depanmu adalah roh bayanganmu? "
"Iya kau benar." Tanmoku Ki menjawab tanpa ragu. "Dia juga berharga bagiku meski dia konyol dari dulu. Aku diajarkan olehnya bagaimana menghargai hidup dan mendapat ikatan sebagai teman, dia selalu ada disaat aku membutuhkannya saat perasaan kesepian itu menyerang, dia begitu peduli padaku tanpa mengharapkan apapun dariku. "

"Memang sempat terpisah karna ada suatu kejadian yang menimpa diriku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Memang sempat terpisah karna ada suatu kejadian yang menimpa diriku. Dan meski dia tidak mengenali sosokku yang sekarang. Aku tetap mencintainya." Tanpa sadar Tanmoku Ki mencurahkan semuanya yang ada. Benar dirinya baru sadar setelah pernyataan cinta Shouken bahwa dia benar-benar mencintai sosok yang selalu menempati hatinya yaitu You Keika.
Shouken hanya bisa tersenyum miris meski hatinya terasa lega menghilangkan beban yang ada dalam hatinya. "Baiklah, aku paham. Tapi bisakah aku meminta satu ciuman darimu. Hanya sebentar saja." Terdengar nada lirih dari Shouken. Tanmoku Ki  hanya mengangguk kecil. Perlahan jarak mereka mulai menghilang diiringi pancaran kembang api yang menghiasi langit malam dengan cantiknya. Peristiwa itu begitu cepat terlihat dikejauhan seseorang yang melihat kejadian itu. Langkah kaki yang pergi perlahan menambah kecepatannya. Isak tangis mulai terdengar meski masih teredam oleh suara kembang api. Dirinya mulai terhenti disebuah sungai yang mengalir di hutan kediaman Tanmoku. Mengatur napas dalam- dalam,namun airmata terus meluap.
"Aku memang bodoh, mengharapkan cinta yang tak mungkin bisa kumiliki. Memangnya kau mengharapkan apa roh bayangan tak tahu diri." You Keika hanya bisa meratapi nasibnya sendiri. Dia teringat kenangan bahagia bersama Tanmoku Ki seperti perputaran film. Airmata tak mampu terbendung, perlahan semakin deras tak terbendung.Tubuh You Keika perlahan melebur seperti kunang- kunang secara perlahan.
'Mungkin ini jalan yang terbaik. Maaf jika aku selalu menyusahkanmu. Kau berhak bahagia.'

"Sayonara Tanmoku Ki..." Tubuh You Keika telah tersapu habis bagaikan debu tak bersisa menuju ketempat dimana seseorang tak mampu menjangkaunya...

Sialahkan komen dan sarannya...😆😆😄


sayonaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang