sayonara 12 (End)

2.7K 154 57
                                    

Setelah ciuman itu terputus tiba-tiba Tanmoku Ki merasakan kosong dihatinya. Sebersit bayangan You Keika hadir di dalam ingatannya. Dia merasakan energi You Keika seakan lenyap tak bersisa. Segera dia berlari meninggalkan Shouken yang memasang raut wajah kebingungan. Wajah Tanmoku Ki nampak pucat. Jantungnya berdebar kencang menyangkal keadaan yang menimpa roh bayangannya saat ini.
'Tidak mungkin You Keika akan meninggalkanku.'

Dirinya menambah kecepatan mencari You Keika bak kesetanan dan berteriak seperti orang gila.
"YOU KEIKA... KAU ADA DIMANA... KELUAR JANGAN MENAKUTIKU SEPERTI INI... INI TIDAK LUCU. JIKA KAU TIDAK KELUAR AKU AKAN MARAH PADAMU." Namun tak ada sahutan yang terdengar hanya hembusan angin yang menyapa.

Rasa sesak dan takut akan kehilangan datang menyerang dada. Tangisan Tanmoku Ki mulai pecah. Kakinya serasa lemas tak bertenaga. "Aaa...aarrgh... apa yang sudah kulakukan." Tanmoku Ki menjambak rambutnya frustasi.
"Aku... kenapa jadi begini... mimpi itu menjadi kenyataan. Aku tidak ingin... kehilanganmu...kumohon tetaplah berada disisiku sampai aku mati nanti..." Airmata Tanmoku Ki mengalir deras tanpa bisa dicegah. Dirinya seperti kehilangan separuh jiwanya. Dari kejauhan nampak sesuatu yang berkilauan. Dia mulai bangkit dan berjalan menuju tepi sungai mengambil sesuatu yang mungkin dijatuhkan oleh seseorang.
Alangkah kagetnya ia menemukan sebuah cincin pengikat jiwa yang dimiliki You Keika. Matanya terbelalak seakan tak percaya, bukti bahwa You Keika telah meninggalkan dunia yang fana belaka. Hatinya serasa pecah belah tak karuan. Tangannya menggengam erat cincin perjanjian itu sampai jari-jarinya memutih.

"KEIKA... KUMOHON KEMBALILAH... Aku menyesal sudah mengabaikanmu... kumohon maafkan aku." Terdengar nada sarat akan keputusasaan. Shouken yang mengejar tak jauh dari tempat Tanmoku Ki segera memberikan pelukan penenang bagi Tuannya.
"Kenapa dia tega meninggalkanku tanpa mengucapkan sepatah katapun... apa dia sangat membenciku..." Suara Tanmoku Ki terdengar lirih menyayat hati, airmatanya tak mampu berhenti. Shouken hanya bisa mengeratkan pelukannya, dirinya hanya bisa berharap semua baik-baik saja.

Namun pemikiran tak sesuai kenyataan. Tahun berganti tahun, yang mati terlahir kembali dan yang hidup akan meninggalkan bumi. Setiap ada perjumpaan selalu ada perpisahan, begitu pula sebaliknya. Siklus dunia tidak dapat ditebak. Tanmoku Ki tetap menjalankan tugasnya sebagai Youmeishi. Namun sorot matanya kosong cahayanya telah terkubur bersama sosok yang dicintainya. Melakukan tugasnya bak boneka tanpa jiwa. Jika itu yang ada dipermukaan lain lagi bila menyangkut kehidupan nyata yang dijalaninya. Tanmoku Ki berulang kali melakukan percobaan bunuh diri dengan melukai pergelangan tangannya sendiri, karna tidak kuat menanggung penyesalan yang menggerogoti hati. Namun sebagian tubuhnya tidak menyetujui untuk mati. Seakan tangan tak kasat mata mencoba melindungi dirinya.

Dia sudah diberi tahu oleh Shishou bahwa You Keika pernah mengunjunginya. Shisou mengatakan semua yang dikatakan You Keika waktu itu. Dia juga melihat banyak bekas sayatan pada kedua pergelangan tangan Tanmoku Ki yang terlihat mengerikan, meski perlahan hampir menghilang seluruhnya.
"Mungkin dia membagikan separuh energi yang dimilikinya. Dia ingin agar kau menjalani hidup yang lebih baik meski dia tak berada disisimu saat ini. Kuharap kau berpikir ulang tentang ini. Dia pasti akan marah padamu, jika dia tahu bahwa kau melakukan hal-hal yang mencoba merenggut jiwa yang diberikan olehnya. Memang energi itu mampu melindungimu dari apapun terkecuali umur seorang Youmeishi tak dapat dicegah. Tunggulah sampai saat itu tiba jika kau bertemu dengannya disana, maka senyumannya yang akan kau dapatkan. Dia benar-benar mencintaimu dengan tulus." Hanya sebuah kata dari Shisou itulah yang menjadi sebuah acuan untuk dirinya tetap hidup meski hatinya terluka meninggalkan bekas yang melubangi dada. Rasa penyesalan teramat menyiksa jiwanya.

Perlahan kondisi Tanmoku Ki nampak memprihatinkan. Tubuhnya tampak lemas dan tak bisa beranjak jauh dari tempat tidur. Semua orang yang berada di kediaman Tanmoku sangat mengkhawatirkan akan kondisinya yang perlahan menurun. Mungkin inilah resiko menjadi seorang Youmeishi dengan membagikan seluruh energi yang dimiliki. Pengobatan sudah dikerahkan seluruhnya, tapi tak membuahkan hasil sama sekali. Raut wajah Tanmoku Ki tidak menampakkkan rasa kesakitan justru dia selalu memasang wajah tersenyumnya. Dirinya seolah hampir dekat dengan sosok yang ditunggunya selama ini.

sayonaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang