chapter 1: birthday gift (part 1)

384 5 0
                                    

Sebelumnya mohon maaf kalo ada typo atau kalimat yang gak sinkron. Dan mohon dimaafkan juga dengan sistem update yang gak menentu, karena ngikut gimana datengnya inspirasi dan niat HAHA. I'm a newbie here but also trying my best to entertain u guys.

Well, happy reading!

***

"Hey baby, aku bawakan kamu minuman." James memberikan Kim segelas tequila. Dentakan musik yang sangat kencang membuat James harus berbicara agak keras pada pacarnya.

"Thanks, honey."

Setelah Kim terima minuman itu, tangan James beralih melingkar di pinggang Kim. "Becky baru saja membuka minuman baru di dapurmu. Dia bilang minuman ini belum diedar di pasaran. Jadi kita adalah orang pertama yang merasakan produk terbaru keluarganya."

Becky adalah salah satu teman Kim yang kaya raya berkat bisnis minuman berakohol yang diracik dan dijual keluarganya.

"Wow. Bagaimana bisa? Kukira keluarga Becky sangat pelit."

"Kamu tahu Becky. Anak itu sangat sinting. Paling dia mencuri lagi dari pabrik keluarganya." Ucap James kemudian meminum tequila-nya. "Hmm, not bad. Tapi masih lebih membuat candu bibir kamu."

Kim tertawa pelan mendengar gombalan James, lalu ia ikut menyicipi produk tequila terbaru milik keluarga Becky yang dibawakan James. Kim mengecap rasa minuman itu di lidahnya. kok rasanya agak aneh ya? beda dari biasanya.

"Honey, kamu belum memberikanku hadiah apapun." Bibir Kim mengerucut lucu. Baru ingat kalau james belum memberikan hadiah apapun padanya, padahal waktu sudah nyaris menunjukkan pukul 12, dimana waktu pergantian umur Kim akan segera berakhir.

James yang melihat wajah lucu Kim kalau sedang merajuk jadi gemas. Cowok itu tersenyum lalu mencium sekilas bibir merah Kim. "Hadiah dariku pastinya sangat spesial. Dan aku mau jadi pemberi yang paling terakhir."

Kim menyipitkan matanya yang agak berat. Entah mengapa tiba-tiba saja kepalanya jadi agak pusing. Lalu cewek itu menoleh ke arah James yang sedang menatapnya lekat. Kim tersenyum ketika mengerti makaud perkataan James. Cewek itu pun mendekatkan mulutnya ke telinga James. "I'll take it now."

"Apa kamu yakin? Ini baru jam 11 malam." Kedua alis James terangkat dengan senyuman menggoda di wajahnya.

Kim mengalihkan wajahnya, pura-pura ngambek. "Ya sudah, kalau kamu gak mau. Aku gak masalah. Aku bisa meminta Nick menggantikan posisimu untuk memberi hadiah spesialmu itu."

James menangkup wajah Kim lalu memaksa Kim untuk menatapnya. "Nick? Seriously? Dia bahkan gak lebih hebat daripada aku."

"That's okay. Toh aku lebih hebat daripada kamu. Jadi Nick jelas gak akan jadi masalah buatku." Jawab Kim gak mau kalah.

"Oh, jelas akan jadi masalah kalau aku menendang kemaluannya sebelum dia berani memberikan hadiahku padamu." Tandas James yang membuat Kim tersenyum geli, menahan tawa.

"You know what, honey? Kamu jahat sekali!"

Tepat setelah Kim menutup mulutnya, James langsung mencium bibir Kim bertubi-tubi. Dimulai dari ciuman-ciuman kecil sampai ciuman dalam dan melibatkan lidah. Saat kedua tangan James memeluk pinggang ramping Kim dengan erat sehingga membuat Kim lebih merapat padanya, kedua tangan Kim pun perlahan mulai naik sampai melingkari leher James. Tidak bisa James pungkiri, lidah Kim sangat lincah dan tajam. Nyaris saja membuat James kewalahan mengikutinya.

Ciuman James makin ganas ketika Kim meremas rambut cowok itu dengan gemas. Kedua tangan James pun mulai menggerayangi tubuh Kim yang berlekuk sempurna.

Gara-gara kepala Kim yang tiba-tiba berdenyut lagi, Kim jadi kehilangan keseimbangan, tubuhnya mulai goyah dan lemas. James mengambil kesempatan itu dengan mendorongnya hingga punggung cewek itu mencium tembok ruang utama rumah Kim. Ciuman dan jilatan James pun mulai merajalela dari bibir Kim hingga ke leher dan dada Kim. Dress mini Kim dengan leher yang berpotongan rendah semakin mempermudah James melakukan aksinya. Satu tangan James meremas bokong Kim dan tangan yang lainnya menggerayangi paha mulus Kim. Kim mendesah dan melenguh sehingga membuat James semakin gencar.

"James... jangan di sini..." ucap Kim di sela desahannya.

Mendengar itu, James langsung menghentikan aksinya. Cowok itu menarik dan membawa Kim ke ruang atas, tepatnya ke kamar Kim.

Setelah sampai, James langsung menutup dan mengunci pintu kamar. Kemudian ia menerjang mulut Kim kembali. Sentuhan lembut kedua tangan Kim diantara lekukan otot-otot dada, perut, lalu ke punggung James yang tebentuk sempurna, membuat James menegang. Menyadari itu, Kim pun mulai membuka satu persatu kemeja James.

Tak lama kemudian setelah kemeja James terlempar entah kemana, James pun mendorong Kim ke kasur dan menggerayangi leher dan dada Kim dengan lidahnya. Sedangkan tangannya meraba-raba seluruh tubuh Kim, mencari-cari letak risleting dress Kim. Setelah ketemu, James tarik risleting itu lalu ia loloskan dress Kim dari badan cewek itu. Tubuh mulus Kim membuat James semakin membara dibakar gairah yang menggebu-gebu. Ini bukan pertama kalinya James bercinta dengan Kim, tapi entah kenapa Kim selalu sukses membuat James tak bisa nenahan libidonya agar tidak meningkat hanya dengan melihat tubuh indahnya. Lidah dan bibir James pun menjilati dan menciumi payudara Kim yang mengencang. Sedangkan Kim sendiri tak bisa menahan rasa nikmat yang sedang dia rasakan sehingga dari mulutnya keluar desahan dan pekikan nikmat. Kedua tangan Kim menekan kepala James pada dadanya lalu kedua kakinya refleks melingkari pinggang James.

Tanpa bisa ditahan lagi, James pun segera membuka celana jeans dan celana dalamnya.

Kim sebenarnya sudah lemas dan pusing hebat. Namun gairah dan napsunya masih kuat dan ingin menuntaskan apa yang mereka lakukan. Sehingga kali ini Kim lebih banyak diam daripada beraksi, membiarkan James yang lebih memimpin dan mendominasi.

Kim pun perlahan mulai melepaskan celana dalamnya dan dibantu James. Ini bukan pertama kalinya ia melakukan sex dengan seorang cowok, terutama dengan James. Entah sudah berapa kali cewek itu bercinta dengan James, yang pasti setahu Kim, James tidak pernah mengecewakannya. Semua yang cowok itu lakukan selalu berakhir sukses dan memuaskan.

Dan malam ini lagi-lagi James melakukan tugasnya dengan baik. Tanpa Kim ketahui bahwa James sebenarnya memiliki maksud lain di belakang sikap manisnya selama ini.

Lanner's SecretWhere stories live. Discover now