Part 2

1.8K 22 0
                                    

Jenifer ledwirck adik Ronald, sama seperti kakaknya ia sangat angkuh karna berasal dari keluarga kaya raya. Jenny belum menikah. Ia juga tidak memiliki kekasih namun ia mencintai seorang pemuda keturunan Hindia-Belanda. Sepengetahuan Anne, Jenny tidak mau mengakui cintanya karena pemuda itu tidak diakui sebagai Nederland dan dianggap sebagai pribumi. Kastanya juga sangat rendah karena dia dibesarkan oleh ibunya yang pribumi.

Ibu mertua Anne sangat menentang hubungan mereka. Ia berkata bahwa tidak ada satupung anggota keluarga yang boleh berteman ataupun mencintai pribumi. Ia akan menentang keras itu. Anne sendiri juga dibenci oleh mertuanya karna Anne sangat baik terhadap pribumi, terutama para karyawan nya. Anne benar-benar sangat takut pada mertuanya. Ia harus sembunyi saat baik terhadap pribumi. Untunglah Ronald mengajak Anne untuk pindah ke rumah dinasnya. Sehingga Anne tidak harus tinggal serumah dengan mertuanya.

"Marianne... Apa yang sedang kau lakukan disana?" Sapa jenny dengan tegas saat turun dari mobil

"Hay, jenny sejak kapan kau disana?" Jawab Anne dengan bodohnya

"Ibu menyuruhku mengirim ini untukmu" jenny menunjukkan kotak besar yang dibungkus kain berwarna putih pink. Namun dia sanggup membawanya dengan 1 tangan.

Jenny sedikit kesulitan saat menaiki tangga rumah Anne.
"Kau tidak ingin membantu Anne?"

Membuyarkan lamunan Anne, iya langsung mengambil bingkisan yang di tangan jenny.

"Sampaikan terimakasihku kepada ibu jenny" ucap Anne

Jenny hanya melirik "Anne, kau tahu, ibu sangat membencimu. Ibu tidak akan menerima terimakasih mu itu. Aku yakin itu. Ia akan memakai karna kau tidak pernah datang kerumahnya." Dia duduk di kursi yang Anne duduki. "Anne, aku ingin bertanya, apakah boleh"

"Ya tentu saja. Ada apa jenny?"

"Kapan kau akan meninggalkan kakak ku?"

"Apa maksutnya Jen?" Anne tertegun

"Ibu telah memilih calon menantu yang jauh lebih kaya untuk kakakku." Ucap jenny santai

Anne tidak percaya dengan perkataan jenny.

"Okay aku bercanda Anne, kau tak perlu seserius itu."

Apa Anne kata, ia tak percaya dengan segala perkataan jenny yang menurut nya sama sekali tak berguna.

"Anne apa kau sakit hati dengan ibuku?"

"Kenapa Jen?" Tanya lembut Anne

"Ibu memilihkan pasangan untukku" jenny tertunduk

"Bukankah ini waktu yang tepat untuk menikah Jen?"

"Nai, aku belum siap" jenny mengalihkan muka, ia melihat hamparan bukit luas kearah kandang kuda.

Anne tau adik iparnya mencintai seseorang, tapi ia takut pada ibunya. Walaupun jenny sering sekali membuat Anne sakit hati tapi jenny sangat menyayangi Anne, buktinya saat Anne sakit jenny menginap dirumahnya sampai Anne benar-benar pulih kembali. Jenny wanita yang perhatian namun ia tidak mau menunjukkannya. Walaupun kata-katanya sangatlah ketus.

"Jen, ayo kita masuk. Hari mulai gelap"

"Ronald belum datang? Aku yakin dia selingkuh" jenny bercanda lagi

Anne samasekalu tidak menganggapnya ia terus masuk kedalam diikuti oleh jenny

Elisabeth, Putri MarianneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang