Kemarin 9:28 p.m
@audyanndr Bang Langit
@audyanndr BANGG
@audyanndr ABANGGGGG
@audyanndr R DONG
@audyanndr Bang Langit post foto tp dm Audy ngga dibales si?!!
Kemarin 9:47 p.m
@audyanndr Jahat
@audyanndr Jahad
@audyanndr Jahaddd pake d, berqalqolah kubra
Kemarin 9:51 p.m
@audyanndr Yaudahdeh, Audy cuma mau minta maaf kok terserah mau di read apa engga.
@audyanndr Maaf ya bang Audy tau kemaren Audy keterlaluan. Audy juga ngerti gimana perasaannya bang Langit karena setelah Audy pikir-pikir Audy juga pasti bakalan marah kalo abang bandingin Audy sama Kirana misalnya.
@audyanndr So, Audy bener bener bener mintaaa maaf..
Audy mendesah menatap layar hapenya yang menampilkan chat dm instagramnya dengan Langit. Sial! Pikirnya, ternyata sampai pagi ini chat-chatnya itu tak kunjung terbalaskan. Oh, di read aja ngga apalagi dibales kan? Mungkin kali ini Langit sudah terlanjur marah beneran karena biasanya di kedipin dua kali dengan kedipan super manis dan polos milik Audy, Langit bakal langsung luluh dan rela menyerahkan seperangkat alat shalat dibayar tunai.
Oke, ini lebay dan ngga sesuai realita.
Jadi Audy lebih memilih untuk keluar dari segala pemikirannya.
Audy mengetuk-ketuk co-card hati yang dibuatkan oleh abangnya sambil melihat gedung-gedung fakultas yang berjejer di depannya sementara kaka tingkat terus mengocehkan perihal apa yang tidak boleh maha siswa baru a.k.a maba a.k.a dedek tingkat a.k.a dedek gemesh lakukan.
Tidak boleh membawa kendaraan sendiri selama masa OSPEK berlangsung.
Tidak boleh membawa cermin, sisir, alat make up, atau alat kecantikan apapun.
Tidak boleh.. blablabla.
FIX! Sekalian aja tidak boleh berkedip. Mampus tu mata belekan pulang-pulang. Ini OSPEK kudu banget ada apa? Audy berdecak. Suasana yang panas terik menambah moodnya yang sudah hancur berantakan dari kemarin tambah terjun bebas tidak karuan. Peluh yang mengalir dari dahinya dibiarkan saja menyusuri mukanya. Alih-alih mengelap keringat, yang Audy lakukan justru kembali mengambil ponsel dari saku rok hitamnya dan membuka dm instagramnya dengan Langit. Menatap seolah-olah satu detik kemudian tulisan 'baca' atau mungkin 'mengetik' muncul di bawah chat terakhirnya.
"TADI SUDAH SAYA BACAKAN. TIDAK ADA YANG BOLEH MEMBAWA PONSEL SELAMA MASA OSPEK BERLANGSUNG! ITU MBAKNYA YANG DI SANA NGGAK NGERTI BAHASA INDONESIA YA!"
Suara kaka tingkat laki-laki yang sedari tadi sedang membacakan peraturan OSPEK membahana di seantero lapangan. Audy yang lagi asik melihat ponselnya pun tertegun seketika. "Anjir kena nih gue." Gumamnya.
Dengan gerakan slow motion Audy menurunkan ponselnya dan kepalanya terangkat menghadap ke depan di mana semua pasang mata kating-kating ganas menatapnya.
"Kamu maju ke depan!"
Audy menengok ke kanan dan ke kiri, ke depan dan ke belakang. Dirinya sudah berada di barisan paling depan. Lalu ini kaka gemays yang minta ditabok nyuruh Audy maju ke mana? Jangan bilang maju ke samping dia. Waduhhh!
"Kak saya sudah paling maju loh, barisan terdepan." Audy menyahut tanpa beban dan... hening. Semua yang ada di lapangan kicep saking speechlessnya mendengar jawaban Audy.
![](https://img.wattpad.com/cover/115767167-288-k88849.jpg)