2 - Skywhite-Penobatan Sayap #3

10 1 2
                                    

Matahari mulai terasa terik. Bahkan, posisinya telah ada di atas kepala. Entah sudah berapa lama, Rosa, Yovie, Meigy dan Pia berada di hutan bumi.

Rosa dan Yovie hanya mengumpulkan sedikit crystal. Tubuh mereka mulai lemas. Butuh biji sirnay untuk mengembalikan energi yang hilang.

Teriknya matahari membuat Rosa dan Yovie semakin lemas. Rasanya seperti berada saat siang hari di Negeri White Rose. Putri yang sedang memakai baju manusia berbentuk dress berwarna kuning yang panjangnya mencapai betis dan Yovie memakai kaos berwarna biru dongker, lengan pedek dan jeans pendek mulai terlihat lusuh.

"Ayo, Yovie semangat! Kita harus tetap mencari Meigy dan Pia." Rosa berusaha memancing semangat Yovie serta dirinya sendiri. Ia tak boleh putus asa walau lelah menghadang.

Entah jalan yang mereka telusuri menuju ke tempat Meigy dan Pia atau tidak. Sepertinya, mereka telah berpisah cukup jauh.

"Meigy, Pia! Apa kalian baik-baik saja di sana?" Rosa berusaha untuk menghubungi mereka. Namun, tak ada respon dari keduanya.

"Meigy, Pia?" Untuk kedua kalinya Rosa memanggil. Sepertinya, ada gangguan dengan radar mereka. Atau jarak Rosa dan kedua temannya itu yang telah terlampau jauh.

"Yovie, mereka tidak bisa dihubungi. Bagaimana ini?" tanya Rosa yang sangat cemas dengan kedua temannya, apakah sudah terbebas dari kejaran singa atau belum.

"Sudah, tenangkan dirimu, Putri. Aku yakin, mereka pasti bisa mengatasinya!" Jawab Yovie penuh keyakinan dan sedikit membuat Rosa tenang.

"Semoga mereka baik-baik saja. Ayo, cepat Yovie!" Rosa mempercepat langkah mendahului Yovie yang berjalan tepat di sampingnya.

Yovie mengikuti kecepatan langkah Rosa. Ia tahu, Rosa sangat khawatir dengan kedua temannya. Rosa tidak mau terjadi apa-apa dengan mereka dan berharap selamat dari kejaran singa ganas. Walaupun dirinya belum pernah melihat singa secara langsung.

"Oh iya! Kacamata Air!" seru Rosa sembari menghentikan Yovie dengan tangannya.

Yovie terlihat bingung. Apalagi itu kacamata air? Baru kali ini ia mendengar kata-kata itu. Rupa kacamata air seperti apa pun tak tahu. Yovie bersabar menunggu penjelasan dari Rosa.

"Ini kacamata air, Yovie! Aku lupa kalau aku selalu membawanya!" Rosa mengeluarkan kacamata air dari dalam saku dress dan menunjukkan pada Yovie.

Yovie melihat benda yang disebutkan Rosa kacamata air. Bentuknya dua lingkaran yang saling terhubung dengan tangkainya di kedua lingkaran tersebut. Bentuknya bening seperti kaca.

"Apa itu Rosa?" tanya Yovie sangat bingung, masih membutuhkan pejelasan Rosa.

"Ini kacamata air. Jika aku pakai kacamata ini, aku akan mendapatkan informasi sesuai yang aku butuhkan. Kita bisa mengetahui di mana Pia dan Meigy melalui kacamata ini, Yovie!" Rosa menjelaskan penuh semangat dan terselip sebuah harapan besar pada kacamata itu.

Tanpa berpikir panjang, Rosa memakai kacamata miliknya. Kini, kacamata itu telah bertengger di kedua telinga. Rosa memejamkan mata agar bisa lebih konsentrasi saat berkomunikasi langsung lewat kacamata tersebut melalui pikiran.

Kacamata, tolong tunjukkan di mana Pia dan Meigy berada. Pikiran Rosa mulai berbicara.

Namun, tak ada respons dari kacamata air itu. Mungkin, dirinya kurang fokus. Kemudian, ia mengambil napas dalam sebanyak 3 kali untuk merilekskan tubuh terutama pikiran. Rosa mencoba untuk santai dan menghilangkan rasa khawatir dan panik. Setelah semua itu reda, barulah Rosa mencoba kembali. Semoga kali ini kacamata air dapat membantunya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 15, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Angelus RosaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang