1

700 116 24
                                    

Disclaimer: Furudate Haruichi
By: Ozozo1298
Warning: Ooc, Ic, Typo

Di kota manapun, di seluruh dunia ini pasti ada yang namanya penjahat kejam. Walaupun itu adalah kota teraman sekalipun, pasti akan ada khasus pembunuhan yang membuat pihak kepolisian harus memutar otak menyelidikinya.

Seperti Tokyo yang merupakan Ibu kota Jepang. Negara ini dikenal sebagai kota teraman dengan angka kriminal yang rendah...

Tapi apakah kau yakin tinggal disana akan selalu aman 100%?

Tidak, di sana tidaklah selalu aman...

Karena hampir setiap minggunya pria yang sedang duduk di sofa berwarna coklat ini selalu di bayar untuk membunuh orang-orang tertentu. Tidak ada yang tahu identitas aslinya, tidak ada yang dapat memecahkan kasus pembunuhan yang dia lakukan.

Dan dia akan selalu memastikan tidak akan pernah ada seorang pun yang akan menangkapnya karena ia masih sangat menikmati perkerjaan ini.

Ia menatap seorang pria tua yang duduk di depannya, mata itu menatap tajam dari balik topi baseball hitamnya membuat si pria tua sedikit bergetar ketakutan.

"Jadi kau memintaku membunuh anaknya?"

"Ya, terserah kau ingin membunuhnya dengan cara seperti apa."

"Kenapa tidak ayahnya saja, kau ingin menghancurkan bisnisnyakan?"

Pria tua itu menggengam erat tongkat kayu yang selalu membantunya untuk berjalan. Raut wajah yang telah dipenuhi oleh keriput itu mengeras dan terlihat emosi kebencian yang terpancar oleh mata sipitnya.

"Karena dia juga melakukan hal yang sama kepada anakku, aku ingin dia hancur dan meresakan perasaan aku dulu..."

Osamu memutar matanya bosan, pria ini terlalu banyak menampilkan emosi kebencian dan membuatnya muak.

"Dulu anak lelakiku dibunuh dengan cara di tabrak saat dia pulang sekolah, jadi kau adalah jembatan ku untuk balas dendam Human cutter."

Osamu sedikit tersenyum bangga saat julukannya disebut pria tua renta ini. Tangannya mengambil koper coklat didepannya dan membukanya, isinya dipenuhi oleh uang yang pasti akan membuat kekayaannya bertambah.

Ia berdiri sambil menjinjing koper itu, sebelum ia melangkah keluar ia sempat bersalaman dengan pria tua itu yang menandakan bisnis mereka telah sah.

"Tunggu saja, tidak lebih dari seminggu akan ada berita tentang pembunuhan berantai yang kali ini korbannya adalah seorang anak gadis dari pengusaha terkenal."

.
.
.
.
.

Seorang gadis berambut pirang dengan kuncir kecil di kepalanya, terlihat tengah berjalan dengan sedikit tergesa-gesa.

Ia tergesa-gesa bukan karena ada sesuatu, tapi dia hanya ingin cepat pulang dan berkencan dengan gulingnya yang setia menunggu dia pulang.

Kegiatannya sebagai mahasiswi akhir membuat tubuhnya seakan remuk.

Ia berjalan dengan cepat di trotoar yang sedang sepi tanpa memperhatikan sekitarnya.

Bahkan seorang pria yang lengan kirinya tengah di gips dan tangan kanan sedang dipenuhi buku, ia tabrak tanpa sengaja.

Buku-buku itu berceceran, sang gadis manis langsung meminta maaf sambil membungkuk berkali-kali. Tidak lupa juga ia membantu pria itu memunggut buku-buku tebal yang berceceran.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I fell in love with the wrong personTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang