Bab 5 - Bully

330 26 2
                                    

PADA bulan agustus, salah satu teman sekelas yang cuti panjang karena pekerjaan sambilan akhirnya masuk pada musim panas ini. Ini pertama kalinya Kuroko melihat model terkenal versi nyata. Dia duduk tepat di depan mejanya. Kuroko bisa melihat anak berambut kuning itu dikerumuni teman-teman sekelas. Anak itu sangat populer. Bahkan, guru saja tak marah soal telinganya yang ada tindikan.

"Ngomong-ngomong, kalian tidak bilang padaku kalau kelas kita kedatangan murid pindahan-ssu?" Perkataan Kise membuat teman-teman sekelasnya tampak heran. Mereka saling menoleh ke arah satu sama lain.

"Memangnya ada?"

"Ada gak, ya?"

"Sepertinya 2 bulan lalu atau lebih gitu ada murid baru di kelas kita, kan?"

"Kok aku gak ingat?"

"Apa kita tanya langsung pada orangnya saja-ssu?"

"Tumben Kise-kun penasaran sama seseorang!"

"Curang! Apa murid baru itu cantik?"

Para siswi mulai berisik. Mereka menoleh pada teman-teman di sekeliling, memastikan siapa murid baru.

"Dia cowok manis yang imut sekali-ssu!"

"Eh, masa? Di mana kamu melihatnya?"

Kise tersenyum. Ia membalikkan kursinya menghadap meja belakang dan duduk. "Halo, murid baru. Namaku Kise Ryouta, boleh kenalan-ssu?"

Kuroko kaget juga tiba-tiba diajak bicara. Ia spontan bertanya, "Kamu bisa melihatku?"

Pertanyaan yang membuat Kise berkeringat dingin. Apalagi kulit anak itu putih pucat dan teman-teman sekelas yang belum menyadari sosok tersebut. Kise langsung berdiri. Ia langsung memutar badan dan berlari keluar kelas 1C.

"Kise-kun, kenapa tiba-tiba pergi?"

"Aneh, wajahnya seperti baru lihat setan?"

"Haha, mana ada hantu siang bolong?"

"Kise-kun paling lagi sakit perut!"

"Huh, Jangan samakan Kise-kun dengan cowok biasa seperti kalian!"

"Kamu benar sekali. Bagaimana kalau make up-nya ditebalin dikit?"

"Kenapa kamu sok kritik make up cewek?"

"Kudengar Kise-kun suka yang putih pucat!"

"Eh, benarkah?"

"Jangan bodoh! Memangnya kau mau dandan seperti hantu?"

Kuroko hanya menikmati menonton bagaimana anak cowok berambut hitam itu dikejar cewek-cewek. Bukan karena dia populer, tapi karena mau dilempari pakai penghapus papan tulis ataupun dikejar pakai sapu.

"Kelas yang ramai. Kira-kira seperti apa kelasnya Tuan Muda, ya?" Gumam Kuroko pelan.

Pelan yang cukup menyapa telinga siswi yang duduk di samping mejanya. Siswi itu menoleh kanan kiri tak ada orang dan segera lari ke tempat teman-temannya sambil berteriak hantu.

*

Pada istirahat makan siang, Kuroko membawa bekal buatannya khusus buat Akashi. Tentu saja, ia tak bisa membawa bekal itu langsung ke kelas Akashi. Kuroko duduk di bawah pohon yang ada di halaman sekolah. Akashi akan ke sana jika melihatnya dari koridor kelas. Tangannya memegang bekal itu dengan hati-hati.

Sekitar 5 menit kemudian, Aomine yang pergi menghampirinya. "Yo, Tetsu!" Sapa Aomine langsung duduk di sebelahnya. "Menunggu Akashi?"

Kuroko mengangguk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 14, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Thousand Tearsdrop by Twinkle RedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang