WARNING!!
Mature Content!
M-Preg!Tokoh dalam fanfiction ini adalah milik agensi BigHit Ent, keluarga, sang tokoh pribadi, dan Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis hanya meminjam nama tokoh, untuk keperluan cerita.
Karakter dalam fanfiction mungkin berbeda dengan karakter asli tokoh."Permisi, ahjushi. Bolehkah aku meminta bunga yang kau pegang itu? Bunga itu terlihat sangat cantik sekali, dan aku menginginkannya" Ucapnya dengan mata yang berbinar cerah dan pipi yang memerah karena malu.
Aku mengalihkan pandangan kepada bunga yang ku pegang sedari tadi, bunga itu adalah bunga Smeraldo.
"Ah, tidak boleh ya? Baiklah, Jiminie akan mencarinya sendiri. Dan maaf telah mengganggu ahjushi" Matanya menjadi sayu, dan kemudian air matanya jatuh. Dia berbalik, untuk pergi.
Namun, sebelum dia pergi, aku menahan lengannya. Dia berbalik lagi menghadapku, dengan wajah penuh air mata, dan terlihat bingung. Tanpa satu kata pun, aku memberikan bunga yang kupegang sedari tadi itu, dia menerimanya, dan kemudian aku langsung beranjak pergi dari tempat itu. Dia bergeming terlihat bingung, tetapi aku tak peduli.
"Ahjushi, terima kasih banyak atas bunga yang cantik ini. Ahjushi kau tampan sekali, walaupun wajahmu tertutup masker hitam itu. Sampai bertemu lagi, ahjushi bermasker hitam" Teriaknya, aku tak menjawab dan menoleh ke arahnya sama sekali. Aku langsung memasuki mobilku dan menjalankannya.
******
Semenjak kejadian itu, aku menjadi sering datang ke taman ini dengan membawa bunga smeraldo. Tapi, setelah hari itu, aku belum bertemu dengannya lagi. Dan sekarang, aku melihatnya, dia sedang bermain pasir di sebuah kotak berisi pasir yang berada di taman ini.
"Ahjushi, kembali lagi. Yeayyyy asikkkk" Dia melompat kegirangan, saat melihatku turun dari mobil.
"Ahjushi, kau juga membawa bunga cantik itu lagi?! Woahhh, kau membawa banyak sekali" Wajahnya lucu saat dia terkagum dengan bunga smeraldo yang kubawa. Ku ulurkan tanganku yang memegang sebuket bunga smeraldo ke arahnya. "Apakah itu untuk Jiminie? Semuanya? Serius?" Matanya berbinar terang, senyumnya menghatkan hatiku. Aku hanya menganggukan kepala, mengiyakan perkataannya.
"Terima kasih banyak, ah-"
"Hyung, jangan ahjushi lagi" Aku menyela perkataannya dengan cepat.
"Ah, hyung. Apakah Jiminie boleh memanggil hyung?" Ucapnya dengan antusias, aku hanya mengangguk lagi.
"Tetapi, ngomong-ngomong, siapa nama hyungie? Apakah Jiminie boleh tahu?" Tanyanya, wajahnya terlihat lucu saat dia sedang kebingungan. Aku hanya diam, tak berniat memberitahunya. "Ah, jika ahju ehm hyungie tak mau memberitahu Jiminie, tidak apa-apa. Jiminie akan memanggil hyungie dengan nama masker hitam hyungie, karena hyungie selalu memakai masker berwarna hitam" Lanjutnya, panjang lebar.
"Mianhae. Aku benar-benar minta maaf kepadamu" Ucapku, dia terlihat bingung.
"Ne? Kenapa hyungie meminta maaf?" Dia menyerngit bingung, dan terlihat sangat lucu sekali di mataku.
"Jiminie, ayo masuk! Sebentar lagi akan hujan" Teriak seorang wanita paruh baya, dari rumah sederhana yang terletak diseberang taman ini. Aku mengadahkan kepala ke atas langit, dan benar langit terlihat gelap.
"Iya eomma, sebentar lagi Jiminie akan masuk" Dia menyahuti perkataan wanita paruh baya itu. "Masker hitam hyungie, Jiminie masuk dulu. Terima kasih banyak atas bunganya. Sampai jumpa lagi, hyungie" Dia tersenyum lagi, membuat relung hatiku terasa menghangat untuk kesekian kalinya, yang aku sangat rindukan. Dia berlari menuju rumahnya, dengan kedua tangan yang memeluk bunga yang kuberikan. Setelah dia memasuki rumah, aku pun beranjak menuju mobilku. Aku membuka pintunya dan masuk kedalam mobilku.
KAMU SEDANG MEMBACA
SONGFICTION 🎵 {YOONMIN}
Short StorySONGFICTION YOONMIN. Baca aja, siapa tau baper(?). -Attention -Baik-Baik Sayang -Jalan Terus -Happy New Year -Evidence -Dear Diary, Jimin. -Left Behind Marriage -Egois -The Truth Untold YOON!TOP . JIM!BOTT Anti Minyoon-minyoon Club! #TeamJiminUke