DANCING

18 2 0
                                    




Cukup lama berteman dengan jok pesawat terbang. Sang raja siang juga telah menyembul di ufuk timur. Warna jingga nampak indah dengan seburat sinar belapis-lapis membuat setiap mata membelalak melihatnya. Lelah kami terbayarkan ketika turun dari pesawat. Nampak sekali pohon-pohon menghijau secara sukarela. Siang malam bekerja 24 jan non stop. Jika siang memproduksi oksigen untuk kehidupan manusia dan binatang. Ketika malam tiba siap untuk menyerap karbon dioksida. Guruku juga pernah berkata bahwa malam hari adalah waktu pertarungan antara manusia, hewan dan tumbuhan untuk memperebutkan oksigen sebanyak-banyaknya. Nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang kau dustakan.

Dibutuhkan waktu 4,5 jam dari Bandara Soekarn Hatta ke Bandara sentani. Bokong sudah panas sejak dua jam sebelumnya. Sholat pun berarah kemana pesawat terbang yang terpenting adalah niat dan Alloh Maha tau. Tiba-tiba pramugari memberi informasi bahwa pesawat akan segera mendarat.

Aku celingak-celinguk kesana kemari karena bingung harus apa dan bagaimana karena baru kali ini pergi sejauh ini apalagi tanpa mengantongi restu orang tua. Disisi lain aku mencari manusia sok akrab itu, ya "Anastasya" gadis koptik cantik dengan wajah blasteran Belandan dan Jawa.

Semua proses sudah dilalui kami disambut oleh gubernur dan jajaran pejabat lainnya. Imajinasiku membuyar, apakah aku akan diberi kalung seperti siaran televisi itu? Ah berkhayal atau mungkin saja terjadi.

Prosesi membosankan dimulai. Pidato penyambutan dari berbagai pihak dan terkesan lama bagiku. Membuat kaki ini semakin kaku, kram dan kesemutan. Ku hentak-hentakkan kakiku ke lantai dan terdengar genderang. Ingin rasanya aku merebahkan diri ke kasur kesayangan yang ada di rumah. Namun apalah daya, saat ini aku memilih takdirku sendiri. Tak mudah memang, tapi ini mimpi dan harus menjadi nyata. Make it real.

Lamunanku bubar saat mendengar dentuman musik, asik, dan mengusik setiap orang. Ternyata kami disuguhi oleh tarian indah khas daerah Papua. Bak sebuah de javu, khayalanku menjadi nyata. Kami semua disambut oleh Tarian Selamat Datang.

Tarian Selamat Datang adalah tarian adat Papua. Tarian ini dibawakan oleh pria dan wanita untuk menyambut para tamu kehormatan. Gerakannya sangat enerjik dan memiliki nilai-nilai begitu dalam. Tari ini diiringi alunan musik menghentak dan lagu-lagu penuh keceriaan. Alat musik yang dipergunakan antara lain gitar, ukulele, tifa dan stem bass dan ternyata mereka membuat sendiri alat-alat musik ini. Saat sedan menikmati alunan musik satu per satu penari mendekati kami. Mereka memberikan hiasan kepala dan kalung bunga sebagai tanda penghormatan . Aku dan teman-teman terbuai dalam iringan musik dan kami ikut menari hingga selesai. Hal ini menggambarkan bahwa kami sudah diterima oleh masyarakat dan menjadi bagiannya.

Tarian Selamat Datang adalah bukti dari kecintaan masyarakatnya dalam merawat dan melestarikan budayanya. Banyak para seniman telah mengembangkan tari ini menjadi lebih menarik untuk dilihat bahkan ditarikan. Tarian selamat Datang juga merupakan simbol bahwa seorang tamu disambut dengan baik dan diterima dengan suka hati hingga dapat berbaur dengan masyrakat sekitar.

Disini aku dan teman-teman bak seperti anggota kerajaan, karena diperlakukan sangat istimewa sekali. Para penari menghampiri kami satu per satu. Mereka mengalungkan kalungan bunga warna-warni, hmm wanginya seperti mandi kembang. Tak berhenti sampai disitu, mereka juga memakaikan kami sebuah mahkota yang juga terbuat dari bunga. Sekarang kami seperti pangeran dan putri raja. Ahhh, bangganya.

SUNSET IN PALESTINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang