Rabu. Jam istirahat.
"Kamu udah makan?"
"Udah."
"Makan apa?"
"Tahu isi. Tadi beli di kantin sama Jihoon."
"Dih, makan nasi sana. Tahu doang mana kenyang? Aku beliin ya?
"Gak usah, nanti aku beli sendiri."
"Sekarang ah. Makin kurus kamu ... harusnya makan yang banyak biar gemuk."
"Ih! Aku bilang nanti aja, bawel!"
Taehyung, Jimin, Soonyoung, Hoseok beserta Hansol hanya menahan emosi jiwanya, sesekali saling melirik, lalu menatap sepasang kekasih yang berinteraksi di tengah mereka.
Siapa lagi? Itu Mingyu dan pacarnya dari jurusan IPA. Jeon Wonwoo.
"Makan nasi dulu pokonya, aku gak mau tau, kalo kamu sakit gimana?"
Hoseok memutar bola mata, ada gelinyar geli yang menerjang pori-porinya, terlebih tatkala Mingyu merangkul Wonwoo menjadikan siswa itu bersandar manja di sisi dadanya.
Tak berbanding jauh dengannya, Soonyoung, Jimin juga Hansol pun merasakan sensasi itu. Penyakit kronis yang selalu menyerang mereka setiap berada di situasi begini. Fakta bahwa keempatnya mempunyai alergi permanen karena virus dari kejombloan akut.
Sementara Taehyung hanya berusaha menahan rasa mual, bertahan untuk fokus pada layar ponsel. Sebab seumur hidup, dia tidak pernah memperlakukan pacar-pacarnya semenggelikan ini.
Hingga suatu waktu tatkala Seungkwan datang membawa kantong kresek hitam dan melemparnya ke pangkuan Taehyung, atensi remaja-remaja itu berpaling sejenak.
"Weits. Dateng juga akhirnya," Taehyung merekahkan senyum, menatap Seungkwan lekat-lekat sementara siswa yang di maksud justru menengadah tangan di depan mukanya.
"Bayar!"
"Ya elah basreng sama es doang aja itung-itungan amat!"
Seungkwan mendengus keki, menoyor kening Taehyung kelewat kesal, "Yeee bangsat! Basreng sama es doang juga uang gue kepake goceng anjir! Lo ya, gak tau terimakasih banget! Udah minta dibeliin, sekarang minta dibayarin juga gitu?! Gue bilangin om Taehoon nih!"
Taehyung mendelik nyinyir, lalu menepis tangan Seungkwan, "Maennya ngaduan lo ah!" gak lama dia ngerogoh kantong di dada kirinya, nyodorin uang sepuluh ribu ke Seungkwan, "Nih! Kembali!"
Tapi Si Boo nyerobot uangnya sambil cengengesan, "Gak ada kembaliannya! Anggep aja uang jalan! Bye!" lalu buru-buru kabur sebelum kena hajar Taehyung.
Maka Si Kim hanya menganga. Separuh tidak percaya tapi tak terlalu kaget juga. Hafal betul kelakuan sepupunya satu itu.
Tidak terlalu masalah, mereka saudara dan sama-sama suka sekali merampok uang satu sama lain.
"Bangsat emang! Dasar gendut!" Taehyung ngegerit sensi merhatiin punggung sepupunya yang lari ke koridor kanan.
Sementara itu kawan-kawannya cuma ketawa sebelom Jimin ngerampas kantong kresek di pahanya, ngambil dua bungkus basreng sama es yang cuma ada satu.
Yang lain ikutan, kecuali Mingyu yang lagi jaga image. Mereka nyisahin satu bungkus basreng buat yang punya.
Bikin Taehyung cuma ngehela napas sabar meratapi nasip yang begini amat, "Duh, anjir. Gue ngeluarin cebanan buat basreng satu biji doang ya?" dengusnya sambil ngebuka plastik basreng di tangan.
Temen-temennya mah gak peduli, apa lagi Jimin sama Hansol yang udah berebutan Frestea gelas.
Tanpa peduli sama sekali Taehyung kini bangkit dari tempat, ngebuang bungkus bekas basrengnya ke muka Jimin.
"Mau ke mana, mang?" Soonyoung yang nanya pas Taehyung jalan ninggalin mereka.
"Belakang. Asem nih."
Soonyoung sih ngangguk-ngangguk aja, udah paham banget maksud kawannya.
"Ikut lah!" ini Hoseok yang bangun dari duduk, ngintil di belakang Taehyung.
"Weh baliknya sekalian beliin nasi di pak Marjono," kata Mingyu sambil meluk-meluk pacarnya. Si Wonwoo mukul lengan atasnya.
"Kamu tuh ya!"
Mingyunya gak peduli, cuma cengengesan.
Belom ada beberapa langkah dari posisi awal mereka, Taehyung mesti ngehentiin langkah pas tiba-tiba tiga kawan Mingyu yang waktu itu ngikut bolos upacara sama mereka muncul dari belokan koridor. Bikin macet langkahnya sama Hoseok.
"Weits, mau ke mana nih?" tanya Junhoe sambil brofist ke mereka berdua, terus sisanya yang dua lagi ikut-ikutan juga.
"Belakang," Hoseok ngejawab.
Mereka bertiga ngangguk-ngangguk, "Nyebat ya?" Yugyeom cuma nebak sambil cengengesan receh, tapi Taehyung sama Hoseok ngekonfirmasi, "Barusan abis dari belakang juga kita. Bareng aja tadi mah."
Terus mereka ngobrol-ngobrol kecil dengan Jungkook yang sama sekali gak bersuara, hanya mengulum permen di mulutnya dan Taehyung yang hanya menjawab kalau ditanya, bersuara terlalu seperlunya.
Saat fokus Jungkook sama sekali tak berpaling dari Taehyung pada sisi lain yang dimaksud justru berusaha tidak peduli.
Dan ketika Junhoe juga Yugyeom bilang ingin lanjut ketemu Mingyu, Hoseok dan Taehyung mempersilahkan untuk berlalu.
Sama-sama melewati ke arah berlawanan. Kelima anak itu berpencar kedua arah, akan tetapi tatkala Taehyung melewati Jungkook, di satu jalur tempat yang bersisian remaja Jeon ini menyelipkan permen batang ke jemari Taehyung.
... sambil bergumam hanya teruntuk telinga mereka, "Gak yakin rasanya bakal lebih manis dari kamu. Tapi seenggaknya ini lebih sehat dari pada rokok."
Setelah peristiwa itu. Taehyung diberi tau Mingyu kalau Jungkook bukan perokok.
Iya. Aneh memang.
Tapi lumayan menggemaskan.
✖✖✖
⌚ 15 Agustus 2018 ⌚
Kucinta kalian ft. titik dua bintang (tebar sempak dan kecup basah).
KAMU SEDANG MEMBACA
Whipped Boi
Fanfiction[ slice of life!, teenage love!, bahasa! ] Masa remaja menjadi surga yang terlalu bodoh. Maka saat Jungkook memutuskan untuk mencintai Taehyung, di sana ia menulis lembaran baru dalam garis takdir keduanya. start : 10 Agustus 2018 end : 06 Septem...