Dikala musim itu aku termenung,
Duduk diam bagaikan patung.
Bunga yang sering ku tatappun,
Telebih dahulu berguguran
Terkadang aku sedih,
Menatap ribuan putik tak bedosa ikut berguguran.
Cairan bening ini terjatuh tanpa permisi,seakan ikut merasakan rasa jatuh berkali-kali...Musim ini bagaikan kuburan tanpa berpenghuni,
Ramai oleh bangunan
Lengang oleh suara
Aku ingin pergi,
Menanti musim yang selanjutnya,
Tapi apalah dayaku yang tak mampu ini,
Aku hanya manusia,
Bukan sang pencipta
Yang mengatur bolak-baliknya alam semesta...Berikan kritikan dan sarannya ya pembaca dunia orange.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seribu Puisiku Lantunkan Untukmu
PoetrySeribu kata demi kata tak cukup untuk memperjuangkanmu langkahku selalu cair jika menginjak hati mu yang dingin nan kaku itu tiap detiknya aku rindukan pipi nan merah tiap menitnya ku rindukan bibir merah merekah tiap jamnya ku rindukan getaran sua...