“ ivan ? kayaknya gue pernah dengar tuh nama deh. tapi dimana ya ? “ kata putri sambil mengelus dagunya tanda dia sedang berfikir.
####
putri masih saja berfikir dan malas melihatnya aku pun melanjutkan membaca novelku yang tertunda tadi. TENG,TENG,TENG ( bel sekolah ) bel pergantian pelajaran pun berbunyi. guru pun masuk kedalam kelas dengan membawa banya lembaran.
“ simpan buku kalian semua, kita ulangan “ kata ibu guru itu sambil berjalan kearah meja guru
“ yah, ibu kok memdadak “ Tanya semua murid serentak
“ cepat simpan semua buku kalian “ suruh ibu guru sambil tersenyum menyeramkan.
“ya, buuuuu “ jawab kami semua serempak dengan malas
murid – murid hanya bisa pasrah mengikuti ulangan.karna kalau guru mereka sudah senyum seperti itu artinya kita tidak boleh protes. bu guru pun membagikan soal – soal ulangan kepada kami semua. dan bu guru memperingati kami bawa jangan ada yang mencontek dan kalau sudah siap bisa langsung keluar main.
setelah mengerjakan cukup lama akhirnya kertas ujian ku sudah terisi semua. aku pun mengumpulkan lembar soal dan jawaban di meja guru. aku pun langsung keluar menyusul putri tapi putri tidak ada diluar sepertinya dia lagi kekanti bersam yang lain. aku pun pergi kebawah pohon tempat aku sering menenangkan diri . aku duduk dibawah pohon dan mendengarkan music dari mp3ku.
(diruang kepala sekolah)
terdengar suara kepala sekolah dari ruangaannya sedang berceramah kepada seseorang.
“kamu liat nilai – nilai kamu ? “kata kepala sekolah”
“ya pak “
“ kamu ini udah kelas tiga sebentar lagi kamu akan menghadapi ujian nasional “ kata pak kepsek”
“ iya pak “
“mulai hari ini kamu akan belajar bersama seseorang, kamu mengerti?”
“ ya pak “
“ kalau gitu kamu boleh keluar nanti kamu kesini lagi saat bel istirahat berbunyi” kata kepala sekolah. anak itu langsung berdiri dari duduknya dan pamit pergi dengan kepala sekolah.
( ditempat lain )
putri berteriak – teriak memanggil chika yang ada dibawah pohon, tapi tidak ada respon dari chika. putrid pun mempercepat langkahnya menuju tempaat chika. setelah diliat dari dekat pun baru sadar. kalau chika sedang memakai headset.
“ pantesan dari tadi gue teriak-teriak dia gak dengar rupanya nih anak pakek headset “ omel putri sambil duduk didekat chika.
putri pun menarik headset yang ada ditelinga chika dan chika membuka matanya. dan mendapati putri ada didepannya.
“ eh, putri dari kapan disini ?” Tanya chika sambil tersenyum.
“baru aja. eh lo dipanggil kepala sekolah tuh ?” kata putri
“ heee ? gue dipaanggil kepsek ? kenapa ?” Tanya chika dengan wajah bingung
“ iya. tapi gue gak tau kenapa “ jawab putri.
“ oke, makasih yah put “ jawab tika sambil tersenyum dan berdiri dari duduknya yang diikuti putri.
aku dan putri pun berjalan meninggalkan taman belakang bersama. setelah sampai dikoridor aku mengambil jalan kanan menuju ruang kepsek sedangkan putrid mengambil jalan kiri menuju kelas kami. setelah sampai didepan ruang kepala sekolah aku pun mengetuk pintu ruangan kepsek.
tok,tok,tok,tok ( suara pintu diketok )
“ ya, silahkan masuk “ terdengar suara kepala sekolah yang menyuruhnya masuk.
aku pun masuk kedalam dan melihat kepala sekolah yang duduk dibalik mejanya. “ silahkan duduk chika “ suruh kepala sekolah sambil tersenyum.
“ ya, pak “ jawabku sambil melangkah masuk dan duduk dikursi depan meja pak kepsek. lalu aku pun bertanya “ ada apa bapak memanggil saya ? “ tanyaku sopan pada pak kepsek.
“ saya ingin kamu membimbing seorang murid “ kata pak kepsek.
“ membimbing ? saya pak ? kenapa saya pak ? “ tanyaku berturut turut dengan muka bingung.
“ ya kamu yang akan membimbing anak ini sampai UN dan karna banyak guru yang merekomendasikan kamu “ jawab kepala sekolah santai..
aku hanya bisa diam mendengar penjelasan pak kepsek. “kenapa guru-guru itu merekomendasiin aku sih ? kan gak mungkin aku tolak” omelku dalam hati.
“ jadi gimana ? “ tanya pak kepsek lagi.
aku pun mengangkat kepalaku yang dari tadi tertunduk dan aku menjawab “ ya pak “ sambil tersenyum agak terpaksa.
“ bagus kalau gitu. tunggu anak yang akan kamu bombing akan kesini “ kata kepala sekolah sambil tersenyum senang. dan aku hanya menjawab dengan anggukan.
tak berapa lama kemudian pintu ruangan kepala sekolah diketuk dan setelah kepala sekolah mengizinkan masuk seseorang masuk dan saat tatapan matanya dan mataku bertemu kami berdua hanya bisa terdiam seperti patung.
“ ayo kesini bapak kenalkan pembimbing kamu “ suara kepala sekolah membuyarkan tatapan kami tadi dan dia berjaln kearah meja kepala sekolah dan duduk disamping kursi tempatku duduk dan dia hanya diam.
#################
hai semuanyaaaaaaaaaaaaaaa
segini dulu ceritanya ya :-D
siapa anak yang akan dibimbing chika? penasaran? kita liat dipart slanjutnya yaaaaaaaa..............
jangan lupa komennya ya :-)