Aku menatap wajah Taeyong yang asyik memandang ikan yang hilir mudik di kolam. Sepertinya dia lelah setelah fisioterapi, dia hanya diam saja tidak banyak bergerak atau menari seperti tadi.
Wajah Taeyong sangat sempurna, perpaduan antara tampan dan cantik, dan Taeyong juga imut, wajahnya tidak sesuai dengan umurnya, kelakuannya juga, masih seperti anak kecil yang manja, mungkin karena dia anak bungsu.
Aku paling suka mata Taeyong yang berbinar, dan bibirnya yang berwarna merah jambu seperti cherry, sepertinya manis jika dikecup.
Aku menggelengkan kepala untuk mengusir pikiran kotor di otakku.
"Kau kenapa Jae?"
Taeyong ternyata sudah menatapku. Aku merasa tertangkap basah, jantungku berdetak lebih kencang karena ditatap dengan intens oleh Taeyong.
"Mm tidak, tidak apa-apa." aku menggelengkan kepala.
"Jinjayo? Kau seperti akan mengatakan sesuatu tetapi tidak bisa kau katakan."
"Ah tidak, aku hanya mengagumi keelokan wajahmu." kataku sambil menggaruk kepalaku yang tidak gatal.
"Aish kau ini." Taeyong memukul lenganku pelan, wajahnya memerah. "Aku tidak setampan itu Jaehyun, aku bahkan tidak suka bercermin."
"Kenapa?"
"Aku tidak suka dengan wajahku, aku takut saat mataku menatapku."
Aku menatap Taeyong bingung, ada orang yang tidak suka dengan wajahnya, padahal wajah Taeyong sangat sempurna, aku saja tak pernah bosan menatap wajahnya, bahkan aku sering merindukan wajahnya.
"Aku aneh ya?" Taeyong berkata lagi, mungkin karena tidak ada respon dariku.
"Aku tidak tahu, tapi menurutku, wajahmu menarik."
Taeyong tersipu.
"Kau menggombal ya?"
Aku menggeleng.
"Jujur."
Taeyong mempoutkan bibirnya, "kau tidak seru Jae."
Aku terkekeh lalu beranjak ke belakang kursi roda Taeyong.
"Ayo kita kembali ke ruangan. Sekarang waktunya makan cemilan kan?"
Taeyong mengangguk, dan kita kembali ke ruang inap Taeyong.
"Aku suka wangimu Jae."
Aku terkekeh, "padahal aku tadi hanya mandi pakai sabun yang disediakan rumah sakit."
"Tetapi kamu wanginya beda, menenangkan, rasanya aku sudah lama sekali mengenalmu, aku suka."
Rasanya seperti Taeyong sedang mengungkapkan perasaannya kepadaku, aku hanya bisa menatap Taeyong. Tak ingin berharap lebih.
"Mungkin itu wangi asli tubuhmu Jaehyun."
Aku hanya mengangguk, mengendalikan detak jantungku.
.
💙 jaeyong 💙
.
Aku makan sendirian lagi di kantin, Yuta dan Johnny ada rapat dewan siswa. Untuk makan dengan teman yang lain aku masih malas karena belum terlalu mengenal teman-teman sekelas.
Mark tiba-tiba duduk di depanku, dan temannya yang selalu mengikutinya ikut duduk di sebelahnya.
"Anyeong hyung, bolehkah aku duduk di sini?" namja teman Mark itu bertanya sambil meletakkan nampannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Innocent Ghost [END]
FanfictionJaeyong. Jaehyun murid pindahan dari Amerika, melihat namja yang sangat cantik di kelas barunya dan jatuh cinta padanya, tetapi hanya Jaehyun saja yang dapat melihatnya. Sayangnya namja cantik itu malah menyukai Johnny kekasih Taeil. Bisakah jaeyong...