8. Better

3.6K 491 119
                                    

"Jae...."

"Hm? Bagaimana keadaanmu?"

"Masih seperti kemarin. Aku bosan."

"Sudah makan? Minum obat?"

"Sudah semua Jae. Kamu sudah makan malam?"

"Sudah juga."

Keheningan menyeruak, aku tidak tahu harus berkata apa. Aku terlalu sibuk menenangkan debaran di dadaku. Aku kini hanya menatap langit-langit kamarku.

"Jae."

"Iya Tae?"

"Besok kau ke sini kan?"

"Iya."

"Mmm terima kasih."

"Untuk apa?"

"Mmm semuanya."

"Never mind Tae."

Keheningan menyeruak lagi. Aku melirik jam di dinding.

"Sebaiknya kau istirahat sekarang, sudah malam."

"Baiklah, Nite Jae."

"Nite Tae, sleep well and nice dream." i love you - inginnya ku ucapkan itu.

"You too Jae."

Malam itu aku tidur dengan senyuman di bibirku.

.

💙 jaeyong 💙

.

Taeyong setelah sadar dari koma masih menjalani perawatan di rumah sakit selama tiga pekan. Hampir setiap hari aku datang ke rumah sakit jika sedang ada waktu luang.

Sayangnya Taeyong masih lupa kejadian saat dia koma, aku sudah mulai putus asa.

Harus sampai kapan aku bersabar Jisungie?

Taeyong juga belajar di rumah sakit untuk mengejar pelajaran yang tertinggal. Katanya ada guru dari sekolah yang datang untuk mengajar disela konsultasi dengan psikiater dan fisioterapi. Kadang aku, yuta, dan Johnny juga belajar di rumah sakit atas permintaan Taeyong agar dia bisa ikut belajar.

Setelah tiga minggu dirawat, Taeyong sekarang sudah bisa berjalan dengan normal dan beraktivitas yang tidak terlalu berat. Hari ini dia sudah diperbolehkan pulang.

Karena Taeyong pulang dari RS pada pagi hari, sepulang sekolah Aku, Johnny, Taeil, dan Yuta pergi ke rumah Taeyong.

Saat kami datang Taeyong sedang asyik bergelindingan di atas kasurnya.

"Taeeee!" Yuta langsung terjun ke atas kasur lalu memeluk Taeyong. Mereka berdua terkekeh.

"Maaf agak terlambat kesini." kata Johnny.

"Tidak apa." kata Taeyong.

Aku, Taeil, dan Johnny duduk di atas karpet. Aku lalu meletakkan box makanan di meja rendah di depanku.

"Kami membeli macaron matcha kesukaanmu."

"Yeay." Taeyong langsung menyerbu ke meja setelah aku selesai berkata.

Dia segera membuka box dan memakan sebuah macaron.

"Mmm lezat. Kalian memang terbaik. mwah mwah." Taeyong mengecup pipiku dan pipi Johnil. Seketika jantungku ingin meledak.

Innocent Ghost [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang