Mengagumi tak berarti harus mencintai. Tak apa jika ia di luar sana yg dikagumi tak memerhatikanmu, meski kamu telah berusaha mencuri perhatiannya. Walau beribu cara telah dilakukan, jika ia tetap tak mengindahkanmu, biarkanlah seperti itu. Jika dengan melihatnya saja kamu bisa bahagia, aku rasa itu sudah cukup.
Seperti melihat dunia yang indah, namun kamu sadar, kamu tidak bisa menciptakan itu. All you can do is to keep them. Menjaga perasannya, agar tak terganggu karena kamu mengaguminya. Walau kamu mengaguminya, kamu juga harus tahu diri. Kamu tak lebih dari sekedar pengagumnya, lebih-lebih jika kamu hanya sebatas pengagum rahasia, semestinya kamu bisa menjaga perasaannya agar tak terganggu.
Mencintai tak harus dicintai karena memang pada dasarnya cinta tak kenal tempat dan waktu. Ia bisa datang begitu saja. Melalui berbagai proses, tentunya. Bisa saja karena sering berjumpa, bercerita satu sama lain, melewati berbagai rintangan bersama, sampai akhirnya benih-benih cinta bertumbuh menjadi cinta sesungguhnya. Mungkin kamu merasa bahwa kalian saling mencintai. Tapi... itu hanya perkiraanmu. Hanya sebatas spekulasi mentah tanpa ada bukti konkrit. Mungkin kamu pernah merasa ia melakukan sesuatu yang menurutmu itu menunjukkan rasa cintanya padamu. Tapi... itu hanya pikirmu saja. Tidak lebih. Jawaban sebenarnya, kamu sama sekali tidak mengetahuinya. Bagaimana jika ia sama sekali tak mencintaimu?
Hidup memang tidak adil. Menyadari ketika orang yang kita kagumi sama sekali tak mengindahkanmu. Ketika kamu sadar orang yang kamu cintai bersikap acuh tak acuh padamu. Bahkan jika kamu telah tahu bahwa ia tak mencintaimu, kamu akan kecewa bukan? Mengetahui seseorang yang kamu sayangi setulus hati tapi ia tidak mempunyai perasan padamu tentunya akan membuat hatimu sakit.
Tapi tak apa. Jika kamu benar-benar mencintainya setulus hati itu tidak salah. Jangan sampai menyalahkan diri sendiri. Teruslah seperti itu, namun kurangi kadar cintanya sampai hilang bagai air mengalir di atas daun keladi, agar kamu tidak terus berharap padanya. Dan tetaplah terus berbuat baik padanya.
Mari kita pikirkan lagi. Bagaimana bisa kamu takut tidak dicintai jika kamu adalah hamba dari Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Bagaimana bisa kamu berpikir hidup tidak adil jika kamu hamba dari Yang Maha Adil. Oke, jika kamu memang merasa hidup tidak adil, mungkin Dia sedang menguji untuk melewati semua rintangan ini. Namun, ingatlah, Dia tak akan memberikan rintangan melebihi kemampuan hamba-Nya.
Namun jika ia tahu ketulusanmu dan menjadi cinta padamu, itulah buah dari ketulusanmu selama ini. Lain cerita jika ia tetap tidak mencintaimu, yakinkah bahwa Dia mempunyai rencana lebih baik.
Tenang saja.
Selasa, 25 Juli 2017
Ketika hawa dingin sedang beramai-ramai mengunjungi Bandung di malam hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suara Hati yang Jarang Tersakiti
PoesíaSebuah penggalan kata yang tercurah tanpa paksaan. Ditulis tidak sedang dalam keadaan sedih. Bisa saja saat menulisnya terasa perih karena ada saatnya harus teringat kenangan yang sedikit tak manis. Tapi tetap bahagia. Isinya terkadang panjang, pe...