Panjat Pinang

5 3 1
                                    

Hari ini, hari yang sangat aku tunggu tunggu

17 Agustus

Hari penghujung pelaksanaan lomba lomba di desaku. Dan hari ini adalah pelaksanaan lomba panjat pinang

Lomba pertama, yaitu lomba panjat pinang. Dimulai pukul 7.00 WIB. Sedangkan sekarang masih pukul 6.30 WIB. Jadi , aku masih ada waktu untuk mandi dll karena aku baru saja bangun pagi.

Setelah semuanya selesai, aku segera pergi ke tempat pelaksanaan lomba lomba tersebut, yaitu di sebuah padang luas di tengah desa.

Sesampainya disana, aku sudah melihat sebuah tongkat tinggi yang permukaannya sudah di olesi oli. Dan dipucuk tiang tersebut, sudah tergantung banyak hadiah, seperti, panci, wajan, Rice Cooker, sabun dan alat alat rumah tangga lainnya.

Setelah menunggu 5 menit, sudah banyak orang yang berkumpul di sekeliling tiang tinggi itu. Dan akhirnya, regu pemanjat pertama muncul dan mendekati tiang tersebut. Para penonton mulai mundur beberapa langkah agar tidak mengganggu para pemanjat.

Seorang juri kemudian ikut memasuki lapangan, dan menghitung sampai 3. Yang artinya perlombaan dimulai. Ketujuh orang yang bertelanjang dada itu mulai saling menaiki satu sama lain. Namun perjuangan mereka tidaklah mudah, karena baru saja 3 orang yang saling bertindih, orang ke empat selalu saja terjatuh/terpeleset dan jatuh.

Hnnn. Karena aku hanya memakai sandal, aku jadi bisa merasakan sekawanan rumput menyerang telapak kakiku. Namun, kali ini berbeda, seperti ada sebuah cairan licin mengenai kakiku. Setelah kulihat kakiku, ternyata ada sebuah cairan hitam yang entah darimana datangnya. Orang orang disekitarku semua memakai sepatu, jadi mungkin mereka menyadari, atau mungkin mereka hanya menganggapnya sebagai tanah liat biasa?

Aku lalu mengundurkan badanku , mencari sumber oli itu dan keluar dari kerumunan.

Para pemanjat sudah sampai 5 orang. Tinggal 2 orang lagi hingga mereka dapat meraih hadiah mereka diatas. Para penonton mulai bersorak sorak keras menyemangati mereka agar cepat sampai atas.

Aku terus menyusuri genangan cairan hitam dibawahku . Sampai akhirnya berhenti di sebuah botol berukuran 1,5 liter yang terguling dan menumpahkan semua isi nya. Isi botol tersebut ternyata oli yang mengalir ke arah penonton.

Aku melihat ke sekitar, siapa kira kira yang membuat botol ini terguling. Namun, nihil. Tidak ada siapa siapa disini. Tidak mungkin angin mendorong botol sebesar ini hingga terguling.

Tunggu oli

.

Oli?

.

Oli bisa terbakar, tapi.....

Baru saja aku membalikkan badan ke arah para kerumunan penonton. Tiba tiba, ada 2 orang pria yang satu sedang merokok. Namun rokoknya hanya tinggal sedikit. Seperti dugaanku, dia lalu membuang puntung itu kebawah. Entah sengaja atau tidak, puntung rokok yang masih menyala itu jatuh tepat di genangan oli. Dan... seperti yang aku takutkan, tiba tiba sebuah kobaran api menyala dan dengan cepat merambat ke arah para penonton dan juga.

.

Ke arahku.

.

Tanpa basa basi, aku lalu meloncat ke samping dan menghindari kobaran api tersebut.

Para penonton masih belum menyadari ada kobaran api menuju ke arah mereka. Aku mengedarkan kepalaku ke sekeliling mencari dua orang pemuda tersebut, namun mereka berdua menghilang. Seperti ditelan angin.

Karena panik, Aku langsung berteriak

"AAWWAAAASSSS!!!"

Namun sayang teriakanku kalah cepat dengan rambatan api itu. Sehingga baru selesai aku berteriak. Api itu sudah menyambar tiang tersebut.

Yang menyebabkan orang orang yang tadi sedang asyik memanjat langsung berteriak kesakitan karena badannya ikut tersambar api.

Para penonton yang tadinya berteriak menyemangati, sekarang tiba tiba berteriak histeris ketakutan. Lalu membubarkan diri masing masing berusaha keluar dari lapangan tersebut.

Aku yang terjatuh, langsung berusaha berdiri dan berlari untuk iku keluar. Namun, entah siapa yang berbuat seperti ini, disekitar lapangan terdapat pagar besi, dan hanya ada satu gerbang untuk keluar dari lapangan. Dan gerbang itu terkunci. Sehingga orang orang yang panik saling dorong mendorong . Ada beberapa orang yang nekat memanjat pagar.

Namun, sepertinya pagar juga sudah diolesi oli sehingga mereka yang tadi berusaha memanjat berkali kali terjatuh dari pagar. Teriakan mereka berhenti ketika tiba tiba datang 10 orang membawa selang. Mereka mengira orang itu pemadam kebakaran, namun saat mereka mulai menyemprot di luar pagar. Yang disemprotkan ternyata adalah oli..

Para penonton semakin berteriak histeris. Badan mereka sudah dilapisi oleh oli hitam. Mereka berusaha untuk berlari ke sisi seberang. Namun bukannya berhasil, satu persatu mereka malah terjatuh. Genangan oli sudah memenuhi lapangan ini. Aku yang daritadi juga berusaha keluar hanya bisa melihat orang orang itu berjatuhan satu persatu.

Semua orang semakin histeris ketika sebuah obor menyala terlempar keatas, dan jatuh ke lapangan tersebut

.

.

END

.

Ayy. Entah kenapa tiba tiba muncul ide cerita seperti ini dipikiranku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 17, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Random CerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang