{~7~}

1.4K 201 25
                                    

Please vote and comment




{~The Cursed Diary~}




YOUNGHOON'S POV

Aku berlari memasuki dorm, dan mencari buku itu. Masih ada di rak buku. Aku mengambilnya dan mencari catatan yang mungkin berhubungan dengan keadaan Changmin saat ini. Dan aku menemukannya.



10 Januari 2016

Oh, perutku...

Aku tak tahu kenapa, tapi perutku rasanya sakit sekali. Tak hanya perut, rasa perih ini merayap ke seluruh tubuhku. Rasa sakit ini datang sejak tiga hari yang lalu. Sudah seminggu sejak laki-laki sialan itu datang ke apartemenku.

Dan aku akhirnya tahu kalau dialah yang menyebabkan rasa sakit ini. Pagi ini aku dapat surat darinya.

Dasar laki-laki brengsek!

Sempat-sempatnya mengirim surat di keadaan begini.





Usai membaca catatan itu, aku menyadari di balik halaman itu tertempel secarik surat. Ini pasti surat dari lelaki yang ia maksud.





Hai, sayang. Bagaimana keadaanmu? Aku harap kau TIDAK baik-baik saja. Oh, ya. Aku tahu kau tidak baik-baik saja karena akulah yang mendatangkan rasa sakit itu. Aku meminta seorang dukun untuk mendatangkan rasa sakit itu padamu. SELAMANYA. Dan itu berarti, sakitmu itu tidak akan pernah hilang seumur hidupmu! Haha... nikmatilah hidupmu yang penuh siksa itu, musuhku sayang~





"GILA!" Kulempar buku itu ke lantai. Amarahku mulai melonjak. Hal ini benar-benar gila! Dukun? Oh, yang benar saja. Di zaman canggih seperti ini?!

Yah, tapi paling tidak, aku sudah tahu apa yang menyebabkan Changmin merasakan sakit itu. Ugh, apa-apaan buku ini? Apa baiknya kubuang saja? Tidak. Itu hanya akan menambah masalah. Dan aku yakin kunci keluar dari ini semua ada pada buku ini. Aku benar-benar yakin.




{~The Cursed Diary~}




ERIC'S POV

"Son Eric-ssi..." suara itu lagi. Aku melihat sekeliling. Namun sama halnya seperti waktu itu. Tak ada siapa pun di sekitarku.

"Apa maumu? Kenapa kau muncul lagi?!" teriakku, masih mencari sosok itu.

"Kenapa kau tidak datang juga?"

"Datang? Kemana? Apa yang kau maksud?!"

"Petunjuk yang kuberikan. Apa kau lupa?"

"Petunjuk? Maksudmu 'UG, 16, Inside, Door, Alone?" Entah, padahal aku masih belum bisa melihatnya, tapi aku bisa merasakan ia mengangguk. "Kau gila! Bagaimana aku bisa mengerti kata-kata itu?!"

"Bodoh! Tempat itu ada di tempat kau tinggal!"

Tempatku tinggal? Apartemen kah?

"Apa maksudmu, UG adalah underground?"

Kudengar ia mengekik seram.

"Selanjutnya, temukan sisa petunjuk itu sendiri. Lalu temui aku di sana!" ia meneriakkan kata terakhirnya. Kemudian tanpa menyentuh sama sekali, ia mendorongku. Aku tak mengerti, tapi lantai yang sedari tadi kupijaki tiba-tiba saja menghilang dan aku jatuh entah ke mana. Yang aneh, aku tak bisa berteriak meski mulutku sudah terbuka. Aku lihat wajahnya dari bawah sini. Tatapan dan seringaiannya sangat... menyeramkan.

The Cursed Diary [ JuRic | SangCob | BbangQ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang