Prologue

33 1 0
                                    

Muhammad Farhan Iskandar...

Aku Merindukanmu

Sudut sepi, ketika itu..

Kembali aku merindukanmu, sangat rindu

Gundah, resah dan gelisah menari-nari di kalbu

Bercumbu dengan setumpuk rindu yang membelenggu

Masih ku ingat saat itu.. Ya saat itu

Saat kau bunuh aku dengan cintamu

Namun.. Masih saja aku merindukanmu, sangat rindu

Kubangan hening kala itu..

Bayanganmu hadir dibibir ilusiku

Hadirkan sebersit senyum terindah milikmu

Senyum yang semakin memberatkan rinduku

Haruskah ku buang bayangmu itu?

Haruskah aku?

Ah.. Aku tidak dan tak akan mampu

Wahai engkau.. Dengan cara inilah aku mencintaimu

Kamar sunyiku, saat itu..

Sayup-sayup ku ingat kembali kisahku

Kau tahu apa yang kutemukan? Cintamu, cuma itu

Cinta yang membuka mataku

Pula yang membuka hatiku

Dan dalam hatiku, aku melihatmu, pangeranku

Hingga takan bosan ku berbisik di telingamu

"Aku Merindukanmu"

Sahabatku pernah bertanya padaku, "Beb, tahu nggak rasanya ditinggal pacar pas lagi sayang-sayangnya?"

"Nggak!"

Tentu saja aku jawab nggak. Aku masih mempunyai Farhan, pacarku yang sangat kucinta. Jadi wajar dong kalau jawabanku begitu.

Semuanya berubah ketika Farhan tidak lagi membalas chat dan mengangkat teleponku. Lama kunanti balasan chat dan telepon dari Farhan. Namun chatku belum dia baca samasekali. Belum hilang rasa khawatirku pada Farhan, hingga kabar itu pun datang.

Terkejut? Iya memang. Semuanya terjadi begitu tiba-tiba.

Semua kenangan tentang Farhan muncul di kepalaku. Mengiris hati. Menyesakkan dada. Mataku perih. Ingin kuberteriak sekeras-kerasnya namun mulut ini tak mampu. Tangisku pecah.

Semenjak saat itu, aku menutup diri. Belum bisa menerima semua kenyataan ini. Sampai seorang laki-laki mencoba untuk membuka hatiku namun bayangan tentang Farhan kembali muncul di kepalaku memutar kenangan manis diantara kami berdua.

"Oooh, Farhan....
How can I move on when I'm still in love with you..."

Thank you for reading my story!
Don't forget to leave a track, VOTE and COMMENT!
See you on the next chapter of HOW TO MOVE ON?

How To Move On?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang