Fake1

49 6 1
                                    

Seorang wanita berumur 47 tahun dengan langkah yang tergesa-gesa menuju sebuah kamar yang pintunya terdapat nama yang bertulis 'J E N N I'. Yah kamar itu kamar milik anaknya lebih tepatnya anak tak di inginkannya. Wanita dengan nama Sabrina Carlos ini membuka pintu kamar dengan keras sehingga menimbulkan bunyi yang nyaring terdengar tapi sang pemilik kamar tak terusik dengan bunyi keras itu.

Sabrina sangat kesal dengan anak ini. Dia akhirnya menarik selimut anak dengan nama Jenni tersebut. Jenni yang tertidur langsung mengerjabkan matanya karena merasa ada yang menarik selimutnya. Jenni langsung berdiri dan menghadap ke pada mamanya. Jenni merasa tak melakukan kesalahan tapi kenapa mamanya menatap dia seakan memiliki kesalahan yang amat besar.

"Ke..k..kenapa ma?" tanya Jenni dengan menunduk tak berani melihat mata sang mama.

"Sudah berapa kali saya bilang, jangan panggil saya mama. Saya bukan mama kamu" geram Sabrina.

Dia berjalan mendekat ke tempat Jenni berdiri. Dia mengangkat dagu Jenni dengan kasar dan Jenni merasa tambah takut sekarang.

"Heii.. anak tak tau diuntung. Selama anak saya yang kamu anggap sebagai kakak itu belum pulang ke rumah. Kamu tidak akan tenang disini. Sekarang cepat kamu buat sarapan sana. Ini sudah jam setegah lima. Waktunya kamu bekerja" Ucap Sabrina sambil melepaskan tangannya yang berada di wajah Jenni dan berlalu begitu saja.

Jenni merasa sedih setiap perlakuan Sabrina terhadapnya padahal Sabrina adalah ibu kandung dari Jenni tapi entah apa yang terjadi selama ini yang membuat Sabrina sangat membenci Jenni.

Hanya kakaknya lah yang bisa membuat hati kejam seorang Sabrina luluh dan pura-pura baik di hadapan Jenni dan itu membuat Jenni senang walaupun Sabrina hanya pura-pura tapi itu sudah membuatnya bahagia. Hanya kakak tercintanya yang bisa membuat Jenni dekat dengan Sabrina. Dan Jenni sangat bersyukur.

Tapi sekarang kakaknya sedang mengikuti kegiatan di kampus dan menginap disana dan itu menyebabkan Sabrina menjadi kejam lagi sekarang karena sang penyambung sedang tidak ada sekarang.

>>>>>>>

Setelah Jenni selesai beribadah. Dia langsung menuju dapur dan menyiapkan sarapan untuk nyonya pemilik rumah besar ini. Dia membuat nasi goreng kesukaan Sabrina dan setelah selesai dia memanggil Sabrina untuk makan.

Baru saja dia ingin beranjak untuk memangil Sabrina. Sabrina sudah muncul dengan sendirinya.

"Sudah selesai masaknya?" tanya Sabrina.

"Udah"

Sabrina memberi kode ke Jenni untuk mengambilkan dia nasi goreng beserta lauk pauk. Sabrina makan dengan lahap. Jenni hanya tersenyum melihat sang mama menyukai masakanya. Jenni berdiri bak seperti pembantu yang menemani makan sang bos yang sedang makan dan Sabrina tak ada niat sedikit pun untuk menyuruh Jenni bergabung makan dengannya. Dia asik dengan makananya.

"Ma, aku boleh ke kamar ngk?" tanya Jenni hati-hati.

"Hm"

Jenni langsung berlalu ke kamar saat mendapat izin Sabrina. Karena sekarang Weekend dia akan bersiap-siap untuk berolaraga di taman dekat dari rumahnya. Jenni sudah siap dengan pakain traningnya.

Jenni turun dari lantai dua dan melihat Sabrina sedang menonton acara gosip. Tanpa meminta izin, dia langsung keluar dan tiba-tiba....

BRUUKKKK... Jenni terjatuh karena bertabrakan dengan seseorang.

"Klu jalan pake mata dong. Jangan pake kaki doang" omel seseorang yang di tabrak Jenni.

Jenni menengok ke samping dan melihat sang kakak sedang menatapnya dengan Jahil.

"Kamu ini ya, kenapa klu jalan selalu saja melihat ke bawa. kamu sedang cari koin di bawa atau mencari apa?" ucap kakak Jenni yang bernam Olivia Carlos ini.

"hehe"

"Malah cengengesan kamu ini" Ucap oliv melihat sang adik hanya tersenyum bahagia melihatnya. Oliv pun mencubit pipi Jenni

"Adu..duhh... Kak, sakit" Jenni memengang pipinya yg dicubit Oliv.

"Makanya klu kakak lagi bicara dijawab dong jgn cuman diam aja"

"Maaf kak, aku seneng kakak udah pulang kerumah. aku kesepian sama mama krn kakak ngk ada" ucap Jenni

"Ahh.. kamu ini, baru tiga hari ditinggal udah berasa satu tahun ditinggal kamunya. Jadi makin sayangkan sama adek kakak satu ini" ucap Oliv menoel hidung Jenni.

"Kak, masuk yuk. aku ngk usah pergi jogging" Jenni mengajak Oliv masuk kerumah.

"Lah.. Kenapa" tanya Oliv.

"Gpp kak. Malas aja krn udah ada kakak sekarang. hehe"

Oliv hanya tersenyum melihat Jenni yang memengang lengannya dengan erat. Dia sangat bahagia memiliki adik yang begitu menyanyanginya.

Jenni membawa Oliv ke tempat Sabrina berada. Dan sandiwara akan dimulai hari ini juga.

>>>>>>>>>>>>

Jangan lupa tinggalkan jejakk.




FAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang