Awal perkenalan

1.6K 41 0
                                    

"Aira besok sepupuku menikah mau gak kamu jadi penerima tamunya sama aku juga kok", dinda (sahabat aira sejak masuk kuliah)
"Loh kok mendadak banget din", kataku. "Iya ra soalnya temennya sepupu ku sakit jadi ga bisa buat jadi penirama tamu nya, please ya din" mohonnya. "Ehmm oke lah, jam berapa?" , "jam 6 ya kamu sudah di gedung". Aku hanya mengguk kebingungan karena aku sama sekali belum menyiapkan apa-apa untuk besok.
.
Waktu sudah menunjukkan pukul 06.00 pagi dan aku sudah digedung resepsi, tapi aku bingung kenapa banyak sekali tentara disini, memang si lokasi gedung nya dekat dengan asrama tentara, tapi masa iya tentara ada di pernikahan sepupu adinda apa untuk mengamankan? Tapi kenapa sebanyak ini akupun bergegas untuk menelfon dinda, "hallo din benerkan di balai komando? Ga salahkan? Kenapa banyak sekali tentara?" , "hallo ra iya sepupuku yang nikahkan seorang tentara jadi banyak tentara, kamu udah sampe? bentar ya aku jemput didepan" dinda langsung mematikan telfon nya dan langsung menjemputku di depan. Jarak antara gerbang dan gedung tidak terlalu jauh kamipun berjalan kaki tapi rasanya tak enak sekali jadi pusat perhatian tentara yang sedang duduk duduk di pinggir gedung, ada yang sesekali menggoda dan panggil "neng". Ya aku dan dinda memilih untuk berjalan cepat karna malu rasanya dilihat begitu banyak laki laki.
.
Pukul 09.00 acara resepsi dimulai. aku sangat takjub karna belum pernah melihat acara pernikahan tentara dengan adat sangkur pora nya yang bisa dibilang romantis, dimanan sang pengantin melewati pisau yang dibuat seperti gapura yang di buat oleh para tentara dengan diiringi instrumen yang romantis .

 aku sangat takjub karna belum pernah melihat acara pernikahan tentara dengan adat sangkur pora nya yang bisa dibilang romantis, dimanan sang pengantin melewati pisau yang dibuat seperti gapura yang di buat oleh para tentara dengan diiringi instru...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah adat sangkur pora selesai, para tamu dipersilahkan untuk menikmati hidangan yang telah di sediakan. Aku yang bertugas menajaga buku tamu dengan dindapun bergantian kalau ingin mencicipi hidangan. "Ra aku duluan makan ya laper" tanpa perlu mendengar jawabanku dindapun langsung bergegas pergi meninggalkan ku, tak lama dinda pergi, mas atau abang tentara yang di depan gedung tadi mulai memasuki gedung ini, aku pun panik dan sedikit salah tingkah sesekali mereka menggodaku dan menanyai namaku sambil menulis buku tamu. Tak lama dinda datang "ra kamu makan sana" printah nya, "ih aku malu din banyak abang tentara, tapi aku laper temenin yuk" pinta ku, "gapapa ra mereka ga gigit kok paling kamu disuruh push up nanti" katanya sambil tertawa. Akhirnya aku memberanikan diri untuk mengambil salah satu hidangan yaitu bakso, karena cuma bakso yang sepi dari orang-orang "mas 1 ya" kataku ke mas-mas yang jaga stand bakso , "mas 2 ya gausah pake mie" aku pun langsung menengok ke sumber suara tersebut ternyata suara tersebut berasal dari seorang laki laki berkulit hitam, tinggi, berambut cepak, dan bisa dibilang dia manis. Dia senyum kepadaku dan aku membalas senyumnya, setelah aku mendapatkan baksoku aku bergegas kembali menemani dinda. Aku dan dinda hanya duduk dan menikmati penmpilan penyanyi dangdut yang bernyanyi di atas panggung, kebetulan meja tamuku berada tepat tak jauh dari panggung. Semakin siang tamu yang berdatangan semakin banyak dan dinda pun sering meninggalkan ku sendiri di meja tamu ini. Tiba tiba laki laki yang tadi bertemu denganku di stand bakso dengan 2 orang teman nya menghampiriku "mba boleh saya sama teman saya duduk disini" katanya, aku pun bengong "oh boleh mas tapi bangku nya cuma 1" kataku. Kemudian 2 orang temen nya tadi mengambil kursi dari dalam untuk duduk bersebelahan dengan laki laki itu, ternyata mereka hanya ingin melihat penyanyi, laki laki itu sesekali mengajakku ngobrol "mba namanya siapa?" Katanya, "aira mas"kataku, dikarenakan musik dangdut nya terlalu keras jadi laki laki itu memajukan kepalanya dekat dengan mulutku "siapa mba? Ga denger?" Katanya, lalu aku dekati mulutku ke telinga nya "aira mas". "Masih sekolah mba?" Katanya , "kuliah mas" jawabku. Kami pun saling berkenalan diri disitu. Nama laki laki itu adalah muhammad raka dia seorang tentara prajurit yang bertugas di jakarta dan asli malang jawa timur.
.
Acarapun selesai, dan aku izin ke dinda untuk pulang ke kosan untuk beristirahat karna besok adalah awal masuk kuliah di semester genap.

RakaWhere stories live. Discover now