kebenaran

740 24 1
                                    

Setelah kejadian itu aku dan mas raka semakin dekat seperti layaknya orang pacaran dia menelpon ku 1 hari bisa 4 sampai 5 kali, mengajakku  jalan disetiap akhir pekan. Sabtu ini aku berencana pergi ke suatu tempat rekreasi dengan mas raka, dari pagi aku bingung memilih baju untuk ku kenakan saat  berpergian dengan nya dan aku selalu seperti itu saat ingin berpergian dengannya padahal baju dilemariku cukup banyak. Saat aku sudah rapih dan sedang menunggu mas raka tiba-tiba handphone ku bordering dan itu telpon dari mas raka

“ hallo neng”

“iya mas”

“maaf, maaf banget aku mendadak ada tugas pengemanan maaf banget yaa”

“tapi aku udah rapih mas”

“maaf aku juga gak tau, ini perintah komandan"

Sejujurnya aku ingin marah tapi aku selalu tak bisa marah dengannya

“emmm yaudah gapapa semangat ya”
“jangan marah ya” bujuknya

“gak kok, yaudah sana siap-siap dulu hehe” sebenernya aku bt banget disini

“yaudah aku siap-siap dulu ya” katanya,
Lalu ku matikan telpon nya tanpa mengucapkan salam

Sore ini mas raka sudah kembali ke batalyon dan langsung video call ku dengan masih menggunakan seragam loreng nya dan baret dengan lambang kostrad di kepalanya, semenjak aku mengenal dia aku selalu mencari tau tentang tentara dari apa itu batalyon? Tentang lambang-lambang yang ada di baju mas raka karna setiap aku menanyakan lambang yang terdapat di baju mas raka ke mas rakanya sendiri dia selalu menjawab nya dengan ngawur.

Dengan muka yang terlihat lesu dan mata merah dia menyapaku dengan hangat, itu yang ku suka dari mas raka dia selalu terlihat seperti tak ada apa-apa walaupun sebenernya dia sedang banyak masalah, tapi sore itu ada yang berbeda dengan mas raka sedang asik mengobrol tiba-tiba muka mas raka berubah menjadi panik setelah itu mematikan telpon tanpa kata pengakhiran, tak biasanya dia seperti itu. Dan aku sebenernya bertanya-tanya ada apa dengan dia tak biasanya dia seperti itu.

Pukul 19.00 mas raka menelpon ku dan meminta bantuan kepadaku

“ra boleh aku minta tolong?” katanya
Ra? tumben dia memanggil ku dengan sebutan “ra”

“boleh kenapa mas?”

“pacar saya marah tau hubungan saya dengan kamu?” katanya

Disaat itu juga aku terdiam kaget dan tak bisa bicara sepatah pun air mata ku mendadak turun tanpa ada aba-aba .

“raa bisa bantu saya menjelaskan ke pacar saya, kalo kita cuma berteman saja” lanjutnya.

Berteman ? lalu maksudnya apa dengan dia mengenaliku sebagai pacarnya ke semua temannya? Dengan perlakuan nya dia yang selama ini seperti menjadikanku perempuan satu-satunya ternyata dia memiliki kekasih yang sedang menunggu kabarnya jauh disana sedangkan dia asik menghubungiku di setiap waktu dan mengajakku bertemu diakhir pekan 

“iya mas nanti aira bantu ngomong” kataku,

Aku sama sekali tidak bisa menolak nya dan sama sekali tidak bisa marah dengannya karna selama ini dia sudah baik terhadapku, selalu meluangkan waktu sempitnya untukku, dengan badan yang capek dia tetep gigih menemuiku, aku membantu nya kali ini karna dia sudah baik terhadapku.

Aku menghubungi nomor tersebut nomor yang diberikan mas raka dan itu nomor pacar mas raka

“hallo mbaa ini saya aira” kataku

“kamu aira? Aku tiara pacar raka, kamu tau? Kita pacaran udah hampir 3 tahun” katanya

Tiara ? jadi bener dia yang membuat story waktu itu pacarnya mas raka dan dengan santai mas raka hanya berbicara dia fans nya???

“iya mba, saya Cuma temen makan aja kok selama di Jakarta” kataku

“udah berapa kali kamu jalan sama raka?” ketusnya

“gak sering Cuma beberapa kali aja” kataku

“jujur aja ga usah bohong, raka udah cerita semuannya kok sama saya” marahnya

Disini aku mencoba menahan amarah ku dan ingin sekali aku berbicara mas raka tidak mengakuimu sebagai pacar disini.

“kalo udah cerita kenapa masih ingin mendengarkan penjelasan dari saya lagi, saya rasa penjelasan  mas raka sudah cukup jelas” kataku

“bisa jauhin raka mulai dari sekarang gausah hubungin dia lagi!!!” pintanya

“iya mba, maaf sebelumnya saya tidak tau mas raka sudah punya pacar” kataku

Sejak saat itu aku dan mas raka berjarak dan memberikan jeda, padahal aku tidak masalah toh kita masih bisa berteman baik. Sekarang sifat mas raka terhadapku seperti orang sungkan ya tidak seperti dulu yang periang dan konyol.

Aku sudah jatuh terlalu dalam dengannya dan tiba-tiba mendengar dia sudah memiliki kekasih, hatiku seperti dihantam deras ombak di lautan. Hari – hari ku menjadi tak menyenangkan semenjak kejadian tersebut air mata tumpah setiap mengingat kejadian itu, dan mas raka sampai sekarang belum menjelaskan apa maksud nya selama ini.

RakaWhere stories live. Discover now