26

1K 152 3
                                    

Baejin termenung di kelas. Tidak ada yg bisa menyadarkan baejin yg sedang melamun. Bahkan si suara melengking, rose, juga tidak bisa menyadarkannya

Untungnya sekarang sedang jamkos. Kalau tidak, mungkin baejin sudah ditendang oleh pak shindong karena melamun

Baejin mengernyit ketika pikirannya berkelana kemana mana. Tak beberapa lama dia pun tersadar dari lamunannya

"Nana? Itu beneran nana? Yg tadi beneran nana?" baejin menyingkapkan poninya dan mengelap keringat di dahinya

"Kenapa jin? Keringetan gitu, abis marathon?" tanya lucas, si ketua kelas sekaligus ketua osis

"Eh gue mau nanya cas sama lo. Lo kan ketos ya, pasti tau siapa aja murid baru disini. Lo tau kan siapa aja murid barunya?"

Lucas tampak berpikir. Dia mengambil kursi dan duduk di depan baejin

"Murid baru ya.. Ada sih, di kelas 11 ipa 3 sama 11 ips 2. Kalo yg anak kelas ips itu emang dari awal disini, cuma dia sempet keluar dan akhirnya masuk lagi. Kalo yg kelas ipa emang real murid baru"

"Mereka siapa aja?" desak baejin

"Bentar bentar gue lupa.. Oh ya, chenle sama.. Na-- na jaemin?" kata lucas ragu. Baejin menganga dan membuat lucas takut

"Jin? Lo ga lagi di rasukin kan?" lucas menyentuh pundak baejin memastikan

Baejin reflek mendorong kursi dan membuat lucas elus dada

"Untung temen lo"

~~~

"Baejin!"

Baejin menengok ke belakang, dan menemukan jihoon yg melambai sambil berlari ke arahnya. Baejin melengos, masih kesal karena jihoon lah penyebab utama guanlin sakit selama 2 minggu

"Jin, lo mau kemana?" tanya jihoon sambil mengatur nafas

"Bukan urusan lo" kata baejin sinis

"Jin, plis jangan marah sama gue. Gue--gue cuma pengen tau keadaan guanlin. Gue dispen seharian jadi gue gatau keadaan dia" jihoon menunduk sedih

Baejin mendecak kesal. Mengapa sahabatnya itu begitu sering tersakiti

"Guanlin udah masuk. Dan sebaiknya lo minta maaf. Karena selama di rumah sakit , cuma nama lo yg dia panggil"

Mata jihoon membulat, dan dia menggenggam lengan baejin erat

"Rumah sakit? Guanlin sakit apa jin?!" desak jihoon dengan mata berair

"Sebaiknya lo tanya aja sama dia oke. Gue masih ada urusan. Sekarang dia lagi ada di ruangan musik"

Baejin langsung berlari dan tak menghiraukan teriakan jihoon yg memanggilnya

~~~

"Guanlin?"

Pria bertubuh jangkung yg sedang duduk di depan piano itu perlahan membalikkan badannya. Dan dia menemukan seorang pria manis yg sedang berdiri di ambang pintu ruangan musik ini

"Renjun?" air mata guanlin tak bisa berhenti turun. Dia berjalan mendekati renjun dan merengkuh tubuh kecilnya

Renjun yg tak siap hanya terdiam. Lalu dia merasakan pundaknya basah

"Lin? Lo kenapa? Hei, kenapa nangis?" renjun mengusap air mata di pipi guanlin dengan panik. Guanlin menunduk, tak kuat rasanya menatap pria di depannya ini

"Gue minta maaf, semua ini salah gue" guanlin terisak, dan yg renjun bisa lakukan hanyalah mengelus pundak guanlin

"Tanpa dimintapun gue udah maafin lo lin"

Guanlin menatap renjun tak percaya. Senyuman renjun yg tulus mampu menenangkan hati guanlin

"Lo ga benci gue?"

"Ngga" renjun menggeleng

"Sekalipun gue udah rebut hal itu dari lo?"

Renjun terdiam sebentar. Lalu matanya terlihat berkaca. Dia mengusap ujung matanya yg hampir meneteskan air mata

"Ngga lin. Itu semua udah jadi masa lalu. Lo sekarang baik baik aja kan? Maaf ya, gue cuma nengok lo sekali. Karena jujur aja, semester 2 sekarang padet pelajarannya" renjun terkekeh

Guanlin masih tak percaya dengan renjun yg mudah memaafkannya begitu saja. Dia menggenggam tangan renjun

"Tapi, jeno--"

"Tenang lin. Gue udah jadian sama jeno" kata renjun senang sambil memperlihatkan gelang yg bertengger di tangan kirinya

"Wah selamat ya" kata guanlin memaksakan senyumnya

Bukan, guanlin bukan tak rela jika renjun bersama jeno. Tapi jujur, dia masih memikirkan jihoon. Saat tak sadar diri pun, guanlin selalu menyebut nama jihoon

"Gue.. Gue putus sama jihoon"

Renjun mengatupkan bibirnya dan memeluk guanlin sambil mengusap punggungnya. Dia merasa iba dengan temannya itu. Sudah jatuh tertimpa tangga

Tanpa mereka tahu, seseorang sedang berdiri di ambang pintu sambil memperhatikan keduanya dengan miris

Itu jihoon

Jihoon lalu pergi dari sana dengan air mata yg membanjiri wajahnya

"Lin, jaemin pindah sekolah kesini"

Guanlin terdiam, dan dia mengepalkan tangannya dalam diam

***

Hei i'm back🌚

[1] Asam Basa✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang