24

1.1K 164 2
                                    

"I'm feel so sorry. But i love you--"

Kata kata jeno barusan terngiang ngiang di kepala renjun. Renjun jadi tidak fokus mencerna pelajaran pak johnny, bahasa inggris. Padahal ini salah satu pelajaran favoritnya

"Renjun? Kamu sakit?"

Semua orang langsung menatap ke arah renjun dan membuatnya tergagap

"Anu pak-- saya emang lagi kurang sehat" kata renjun sambil menghela nafas

"Yasudah kamu ke uks ya. Jeno, tolong antarkan renjun"

Jeno yg tadinya menunduk seketika menegakkan punggungnya sambil menatap pak johnny tidak percaya

"Tapi pak, saya lagi nulisin absen--"

"Yaudah gapapa. Lanjutin aja sama wakil absensi, chae lagi ga sibuk kan? Gantiin jeno ya"

Renjun melirik sedikit ke arah jeno. Dan akhirnya jeno menyudahi pekerjaannya dan menghampiri renjun

"Come on" kata jeno dan berjalan duluan

~~~

Mereka berjalan tidak beriringan. Jeno di depan, renjun di belakang

Sesekali jeno menatap ke belakang, takutnya renjun malah pingsan tiba tiba

Hening

Seketika jarak uks terasa sangat jauh. Sebenarnya jeno tidak menyukai situasi ini. Tapi dia sendiri yg menciptakan situasi canggung seperti ini

"Njun..aku mau jelasin--"

"Stop talking too much. Kepala aku lagi pusing jen, sorry"

Jeno menghela nafas dan tersenyum miris

Mereka pun tiba di uks. Tidak ada siapa siapa. Jeno lalu menuliskan absensi uks

"Kamu masih suka mimisan?" tanya jeno basa basi

"Masih"

Renjun tiduran di ranjang sambil menunggu jeno selesai menulis namanya dibuku daftar hadir. Tiba tiba kepalanya terasa sangat pusing

"Njun, mau makan a-- NJUN! MIMISAN!"

Jeno panik. Dia segera menyambar tisu dan mengelap darah yg keluar dari hidung renjun dengan telaten

"Sakit jen.." lirih renjun sambil memegang kepalanya

Jeno mendudukkan renjun di kepala ranjang dan memberinya minum

"Apanya yg sakit? Mau aku pijitin?"

Renjun menggeleng dan berbalik memunggungi jeno

"Aku mau denger pengakuan kamu. Do you love me?"

Jeno tersentak dan tidak percaya kalimat itu terdengar dari seorang renjun. Dia berdehem sedikit agar suaranya tidak terdengar aneh

"Aku-- aku sangat mencintai kamu. Dari awal kita ketemu.."

Jeno tidak melanjutkan kalimatnya karena melihat bahu renjun naik turun. Seperti sedang menangis

"Njun? Kamu kenapa?"

Renjun langsung menyambar tubuh jeno dan memeluknya erat. Bahunya naik turun

"Jeno.. Maafin aku.. Aku udah salah sangka sama kamu, aku kira kamu lebih cinta jaemin.."

"Shutt, udah ya. Sekarang denger aku, dan liat mata aku"

Jeno menatap mata renjun yg berair dan hidungnya yg merah

"Jaemin masa lalu aku. Sekarang ga ada satu orang pun yg bisa rebut aku dari kamu. Jangan khawatir ya. I promise i'll beside on you.. For now and for future.."

~~~

"Yang, tadi aku ngintipin jeno sama renjun"

"HAH? ngintipin gimana maksudnya?!"

"Ish jangan ambigu. Tadi kan mereka di uks. Trus aku lewat ya, abis dari toilet. Mereka lagi pelukan. Kayanya mereka udah baikan deh"

Haechan tertegun. Bukan, bukan karena kata kata Mark. Tapi dia melihat seseorang yg berjalan di ujung lorong yg mengarah ke ruang guru

"Aku ga salah liat kan? Mata aku masih normal kan?" kata haechan sambil tak mengalihkan pandangannya

"Kamu liat apa sih? Aku sampe ga di denger" Mark mengarahkan pandangannya pada sesuatu yg dilihat Haechan. Dan Mark ikut menganga

"Jaemin?" kata mark dan haechan bersamaan

Di ujung sana, terlihat jaemin yg sedang berbincang dengan guru kesiswaan, bu jennie, dengan begitu akrab

Tak lama, mereka berpamitan dan jaemin berjalan ke arah mark dan haechan yg mematung

Jaemin meluruskan pandangannya dan menemukan 2 teman dari pacarnya itu

"Jeno.. Kayaknya kita emang beneran jodoh" gumam jaemin sambil tersenyum senang

***

Sorry ya kalo makin sini makin jelek ceritanya:"

Gue sibuk sekolah, tau lah ya kelas 11 gimana sibuknya? Mana fullday:"

Terus dukung gue ya, satu dukungan kalian bisa jadi moodboster gue, apalagi banyak dukungannya:v

See you~

[1] Asam Basa✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang