Bab 1 : Indri Punya Cowok?

107 15 9
                                    

"Mana sekretaris?" tanya seorang cowok di depan pintu kelas. Dita yang sedang duduk sambil memainkan Handphonenya mengangkat kepala, "Apasih nyari-nyari gue?!"

Cowok dengan baju basket ditangannya itu berjalan mendekat ke arah Dita, "Nih!" sambil memberikan satu amplop yang dilipat asal. "Dari Indri," ucapnya dingin.

Perempuan dihadapannya dengan malas langsung mengangguk mengerti. Ia mengambil amplop itu lalu dimasukan kedalam saku roknya. Saat ia mendongak, cowok itu sudah tidak ada dihadapannya. Dita menghembuskan nafasnya pelan lalu memainkan Handphone-nya kembali.

***

20:11

Suara dari James Arthur dengan judul 'Say You Wont Let Go' menggema diseluruh ruangan yang berdekorasi poster-poster suami khayalannya yang tidak lain dan tidak bukan adalah member-member EXO. Dita menghentikan kegiatan membaca novelnya, tidak lupa Ia menyelipkan pembatas dihalaman buku yang terakhir Ia baca. Layar yang menampilkan foto si penelepon membuat Dita ingin mendumel sampai berbusa. Ia menyentuh tanda hijau-ditariknya keatas bersamaan dengan ponsel yang terangkat ke udara dan menempel di telinga kanan sang empunya.

"Hallo, Assalamu'alaikum Droo."

"Iya iya Wa'alaikumsalam Didit gue kangen elo!!" ucap seseorang dibalik telepon dengan antusias membuat Dita menerbitkan senyum tipisnya.

"Gue juga Indroo.. lo kapan sekolah lagi? asli gue sepi banget ga ada yang teriakin nih kuping," ucap Dita sambil tertawa singkat diakhir ucapannya.

"Aww cie elah ada yang kesepian nih ceritanya? eh besok gue sekolah lagi, sambut dengan meriah ya ya ya...."

"Kangen dijajanin lebih tepatnya hahaha. Eh tadi yang ngasih surat sakit cowok lo ya?" tanya Dita dengan nada pelan dan terkesan ragu.

"Siapa Dit?" tanya Indri bingung.

"Itu loh kak Alvino yang anak Basket. Eh ikutan Paskib juga katanya ya?"

"Oh kak Vino... kurang tau juga sih dia ikut ekskul itu apa engga, eh tapi kata siapa dia cowok gue Dit?" tanya Indri.

"Hmm, gue sih cuma nanya aja, soalnya kan lo ga pernah nitip surat ke cowo gitu," ucap Dita sambil menggaruk-garukkan kepala yang tidak gatal.

"Ohh, eh gue tidur duluan ya, ni emak gue udah berisik banget dari tadi teriak-teriak ga jelas. Assalamu'alaikum dear."

"Ih anjir gue kan belum selesai ngomong."

Sambungan telpon terputus dan membuat Handphone dengan pelindung transparan itu dilemparkan asal ke ranjang miliknya.

***

"Hai guys!!" teriak seseorang dari kelas sebelah.

Siapa lagi kalau bukan Minnie. Anak kelas 10 Akun 3 yang super duper cerewet, temen yang paling gak bisa diem dan juga riweuh. Ngobrol sama dia tuh suka nyambung kemana-mana. Asik banget kalo lagi chatingan sama dia, gak kaku dan gak pernah kehabisan topik pembicaraan. Gak kayak sama gebetan yang introvert yang bikin males aja tiap harinya.

"Eh Micky Mouse pa kabar lo?" sapa Dita sambil membetulkan ransel yang melorot.

"Ya lo bisa liat lah sekarang, gue tuh lagi bagja - bagjanya nih," ucap Minnie dengan ekspresi sumringahnya yang membuat orang-orang tersenyum melihatnya. Ia mensejajarkan langkah dengan Dita sambil berceloteh ria.

"Indroo!!" teriak Dita ketika seorang perempuan cantik dengan tas ransel berwarna light grey turun dari motor berwarna hitam dengan seorang cowok most wanted. Siapa lagi kalau bukan Alvino. Saat matanya bertemu dengan mata Alvino yang tajam, senyum Dita memudar.

Dita berlari lalu memeluk tubuh tinggi beraroma Chamomile. Tanpa disadari, cowok di sampingnya bergumam dengan ekspresi datar khasnya, "Dasar alay! Gak ketemu sehari aja rempong kayak gini."

Indri menanggapi ucapan Alvino dengan menyikut lengan kokohnya. Alvino langsung mengernyitkan alisnya lalu melangkah pergi meninggalkan mereka berdua.

***

"Itu cowok yang kemarin kan Ndroo?" tanya Dita sambil memajukan tubuhnya menghadap Indri.

Indri yang sedang sibuk menyalin PR milik Bramantyo menganggukkan kepalanya terus menerus. Dita dibuat kesal oleh perbuatan sahabatnya itu.

"Ish lo dengerin gue gak sih?!"

Yang ditanya pun mendengus sambil menoleh menghadap kepada Dita. Indri menatap mata Dita lalu tertawa terbahak-bahak.

"Oke oke gue jelasin sekarang. Jadi dia tuh-" belum sempat Indri melanjutkan ucapannya, tiba-tiba bel tanda masuk berbunyi dengan nyaring.

Kriiiiinnngg...

"Lanjut istirahat aja lah, gue mau belajar dulu ngejar pelajaran yang kemaren."

"Awas ya kalo boong!!" ucap dita dengan tatapan interogasinya.

***

Semoga kalian suka :)

Salam hangat

didizahra:)

AliquisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang