Kekuasaan para mafia yang diperkuat oleh kehadiran pemberontak semakin tidak terbentung. Polemik panjang mengenai ketidakbijaksanaan pemerintah yang menghukum mati bos mafia terbesar yang pernah ada menjadi cikal bakal pemberontakan ini. Sejak beberapa tahun terakhir, kelompok mafia dan pemerintahan memang sudah mulai bergesekan. Saat itu terjadi impor senjata besar-besaran untuk badan pertahanan negara, akan tetapi impor senjata tersebut tidak melalui prosedur resmi dengan dunia internasional. Transaksi gelap ini dilakukan pemerintah karena ekonomi negara tengah terancam, sangat tidak sedikit dana yang dibutuhkan untuk semua senjata tersebut, apalagi akan ada beberapa prasyarat yang harus dipenuhi pemerintah, misalnya jenis dan jumlah senjata yang boleh diimpor demi kestabilan perdamaian dunia.
Alasan pemerintah melakukan impor senjata besar-besaran tersebut juga tidak main-main. Badan pertahanan negara mendapat ancaman dari negara besar tentang penyerangan berkala apabila semua hutang negara kepada negara besar tak kunjung dibayar lepas berjalan hampir seratus tahun. Ya, itu adalah saat dimana negara benar-benar berada dalam keadaan perekonomian terburuknya.
Maka, disinilah semuanya berawal. Pemerintah melakukan kerjasama dengan kelompok mafia untuk melakukan transaksi gelap tersebut. Pihak mafia menghubungi semua jaringan kerjasamanya sudah ada di beberapa negara, menanyakan stok persenjataan, perkembangan persenjataan, alusista perang, lobi pembiayaan, hingga cara paling strategis untuk pengiriman semua persenjataan tersebut ke negara. Namun saat semua persenjataan tersebut sampai, perjanjian awal yang semestinya ditepati ternyata dikhianati pemerintah.
Awalnya, pemerintah seharusnya membayar 30% dari total biaya transaksi kepada kelompok mafia, tapi pemerintah selalu berkilah dan tidak pernah menepatinya, bahkan ketika penagihan itu sudah dilakukan berkali-kali. Lalu, ketika bos mafia langsung yang turun tangan menghadap pemerintah mengenai pembayaran tersebut, pada saat yang bersamaan itu pula lah keputusan yang salah itu terjadi. Karena tak kunjung mendapat hasil yang memuasakan, dimana pihak mafia bersikeras menagih pembayaran, sedangkan pihak pemerintah selalu berkilah dengan seribu alasan, maka Bos mafia yang hanya ditemani beberapa anak buahnya tersebut langsung dieksekusi mati tanpa adanya kesempatan perlawanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PEMBALASAN DENDAM
ActionIni adalah kisah para pejuang yang berusaha menuntut kebenaran yang sudah dipermainkan, janji yang dilanggar, nama baik yang dirusak dan jiwa-jiwa yang dikorbankan