Memandangimu dari kejauhan, dari belakangmu dan tanpa sepengetahuanmu, itu adalah caraku mencintaimu. Apakah aku bisa membuatmu melirikku? Apakah aku bisa membuatmu menoleh kepadaku? Apakah aku bisa membuatmu mencintaiku? Dan yang lebih terpenting dari semua pertanyaanku: Apakah kita bisa berteman lagi seperti dahulu?
"Ah... apa yang sedang kau pikirkan Kila. Kamu itu udah move on, ingat, udah move on. Lupakan dia, lupakan dia"
Aku yang sekarang seperti orang bodoh yang marah dengan seseorang didepanku, dia seorang yang sangat bodoh, iya, itu adalah diriku karena sekarang aku sedang berada di depan cermin.
Namaku Akila Alina Alexandra, itu mana lengkapku, jangan berpikir kalau itu nama aku dengan adik-adik ku. Aku tidak mau kalian berpikir seperti itu, dan sebenarnya kalian juga tidak berpikir seperti itu, aku tidak ingin merasa kegeeran, ini hanya sikap antisipasiku saja.
Aku tau nama yang awalan sama itu sering dipakai kebanyakan orang tua untuk anak-anak mereka, agar supaya mudah untuk mengenal anak mereka. "Lah, itu kan anak mereka mana mungkin mereka tidak mengenal anak sendiri?!" Itu pertanyaan sekaligus seruan yang mungkin kalian ingin sampaikan.
Itu hanya perspektifku saja. Mungkin juga ada alasan yang lain, kalian bisa menambahkan kok, aku tidak keberatan dan aku tidak ingin berdebat dengan kalian. Lupakan tentang perdebatan pemberian nama. Aku tak peduli lagi.
Aku harap aku tidak mempedulikan si Kampret lagi. Aku capek. Tapi, apa daya otak dan perasaanku tidak bisa diajar berkompromi. Menyebalkan.
"Kila, kila, kila." seseorang memanggil namaku dengan suara yang sangat kencang, bahkan seperti speaker yang dipasang dengan volume 100%.
"Iya,iya. Sabar dikit napa" balasku sambil berjalan keluar dari kamar tidurku dengan tujuan menghindari kerusakan speaker yang terlalu kencang suaranya.
A.n:
Sekian dulu dari part 1 cerita ini. Mungkin di part selanjutnya kamu akan bertemu dengan si Kampret, hehe. Dan ceritanya akan lebih panjang. Thanks for reading!
love,
lolypriskila
KAMU SEDANG MEMBACA
AWKWARD
Short StoryWhat the h**l, whats wrong with him? Memandangimu dari kejauhan, dari belakangmu dan tanpa sepengetahuanmu, itu adalah caraku mencintaimu. Apakah aku bisa membuatmu melirikku? Apakah aku bisa membuatmu menoleh kepadaku? Apakah aku bisa membuatmu men...
